Teringat wejangan ustadz pengasuh ma'had tempat anak-anak menimba ilmu...
Luruskan niat!
Untuk apa anak-anak
kita serahkan ke ma'had?
Untuk menjadi hafidz Qur'an?
Untuk menghafal ribuan Hadist?
Untuk di pandang alim?
Untuk dikenal dan di ustadzkan di masyarakat kelak?
Untuk mendapatkan bekal mencari dunia dengan kefasihan lisan dan ilmu agamanya?
La! Tidak!
jika itu tujuan antum sekalian, silahkan bawa pulang putra putri antum,
Antum akan kecewa,
Karena bukan itu tujuan kami mendidik santri santri kami.
Inti dari tujuan tarbiyah di ma'had ini, yaitu akhlaq!
Kami ingin mencetak generasi yang berakhlaq.
Yang menjadikan Qolallah dan Qolarasul sebagai pedoman hidupnya.
Bukan yang lain!
Mak jlebb..aku malu!
Teringat saat menyuruh anak-anak agar selalu semangat menghafal untuk mendapat nilai yang baik saat imtihan nanti.
Betapa banyak kita dapati penyimpangan dan kehancuran dimuka bumi ini, dikarenakan mereka beriman tetapi tidak berakhlaq.
Mereka membaca Al-Qur'an tetapi hanya sampai di tenggorokannya saja.
Mereka membaca hadits nabi sebagai pemanis lisannya, seakan membaca dongeng "pada suatu hari...." dan menafsirkanya sesuai kepentingan mereka.
Mereka banyak belajar tetapi lebih banyak tentang dunia, bukan tentang Rabbnya.
Aku malu...
Akan kerdilnya jiwaku
Dan dangkalnya pemikiranku.
Apalah arti nilai yang sekedar angka,
sebab buah yang kita tunggu atas segala jerih payah kita sebagai orang tua adalah mencetak generasi yang shalih, yang kelak menjadi 1 dari 3 perkara yang akan selalu mengalirkan pahala saat kita telah di kubur kelak, yaitu doa anak yang shalih...
Tolak ukur anak shalih bukan semata dari berapa juz dia menghafal Al quran
Bukan dari berapa banyak dia menghafal hadits Nabi.
Bukan dari seberapa bagus nilai bahasa arabnya
Meski itu semua tentu juga merupakan keutamaan dan amal shalih yang kita sebagai orang tua turut memetik pahala karenanya.
Namun lebih dari seberapa bisa dia mengaplikasikan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari.
Seberapa istiqomah dia di atas ketaatan kepada Allah dan RasulNya.
Semua itu adalah point penting sebelum seseorang dikatakan berakhlaqul karimah.
Dan adakah yang lebih membahagiakan kita sebagai orang tua,
Selain anak-anak yang menyejukkan saat dipandang, dan menyenangkan di dalam kesan?
Ah...biarlah anak-anak kita tidak terkenal di dunia karena menjadi juara matematika misalnya, tetapi insyaAllah kelak dia terkenal di langit, dengan keshalihannya...
Biarkan anak-anakku terlihat puritan dan terbelakang dengan ketidak tahuannya tentang warna warni dunia, asalkan dia "mengenal" siapakah Rabbul alamin yang telah menciptakannya...
Meleleh..
Keep hamasah para orang tua, hantarkan mereka ke gerbang surga...
๐ฝ๐พ๐ต๐ฒ๐ผ๐ช๐ท ๐ผ๐ฎ๐ผ๐ฎ๐ธ๐ป๐ช๐ท๐ฐ, ๐ผ๐ฎ๐ถ๐ธ๐ฐ๐ช ๐๐ต๐ต๐ช๐ฑ ๐ถ๐ฎ๐ท๐ณ๐ช๐ฐ๐ช๐ท๐๐ช
Semoga amal jariah bagi penulisnya.
No comments:
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.