Skip to main content

BERITA GEMBIRA BAGI WANITA BERIMAN

 Bismillah..

Al-Imam Al-Mufassir Al-Qurthubi rahimahullah menuturkan :

حال المرأة المؤمنة في الجنة أفضل من حال الحور العين وأعلى درجة وأكثر جمالا ؛ فالمرأة الصالحة من أهل الدنيا إذا دخلت الجنة فإنما تدخلها جزاءً على العمل الصالح وكرامة من الله لها لدينها وصلاحها ، أما الحور التي هي من نعيم الجنة فإنما خُلقت في الجنة من أجل غيرها وجُعلت جزاء للمؤمن على العمل الصالح ، وشتان بين من دخلت الجنة جزاءً على عملها الصالح وبين من خُلقت ليُجازى بها صاحب العمل الصالح ؛ فالأولى ملكة سيدة آمرة ، والثانية - على عظم قدرها وجمالها - إلا أنها ـ فيما يتعارفه الناس ـ دون الملكة ، وهي مأمورة من سيدها المؤمن الذي خلقها الله تعالى جزاءً له▪

"Keadaan wanita yang beriman disurga, itu lebih utama, lebih tinggi derajatnya, dan lebih cantik dibandingkan dengan para bidadari. Maka wanita sholihah dari penduduk dunia, jika mereka masuk ke surga, itu hanyalah balasan dari amalan sholehnya, Allah memuliakannya karena agama dan kebaikan mereka. 

Adapun bidadari, yang merupakan salah satu dari nikmat surga, tidaklah mereka diciptakan disurga, melainkan dengan maksud untuk selain mereka, dan dijadikan sebagai balasan bagi orang yang beriman atas amalan sholehnya

Kedua hal itu berbeda, yaitu antara wanita yang masuk surga sebagai ganjaran dari amal sholehnya dengan bidadari surga yang diciptakan sebagai ganjaran/balasan seorang pelaku amalan sholih,

Adapun yang pertama (wanita yang masuk surga) adalah seorang ratu, tuan, yang bisa memberi perintah sedangkan yang kedua (bidadari surga)–sesuai dengan agungnya kedudukan dan kecantikannya– kecuali pada apa yang biasa diketahui oleh manusia–, dia bukanlah seorang ratu, dan dia akan diperintah oleh tuannya, yaitu seorang mukmin yang Allah ta'ala menciptakannya sebagai balasan bagi orang yang beriman.

(Tafsir Al-Qurthubi :16/154)

(Tadzkirah fii Ahwalil Mauta wa Umurul Akhirah : 3/985)             

🔸وقد سُئل الشيخ ابن عثيمين - رحمه الله - : هل الأوصاف التي ذُكرت للحور العين تشمل نساء الدنيا❔

فأجــــــاب :

▪الذي يظهر لي أن نساء الدنيا يكنَّ خيرا من الحور العين ، حتى في الصفات الظاهرة ، والله أعلم▪

"Dan sungguh telah ditanyakan kepada Asy-Syaikh Muhammad bin Sholeh ' Al-Utsaimin-rahimahullah-:

"Apakah sifat-sifat yang disebutkan tentang bidadari surga itu juga mencakup wanita-wanita dunia (yang masuk surga)?

Maka beliau menjawab : 

"Yang nampak bagiku, bahwa para wanita dunia itu lebih baik dari bidadari surga, hingga pada berbagai sifat yang nampak".

Allohu a'lam

(Diambil dari Fatawa Nur 'alad-darb)

Lili Ummu Shofia

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.