Skip to main content

Ciri Orang Bermanhaj Salafi


Apa itu Manhaj Salafi?

Manhaj Salafi adalah metodologi di dalam beragama. Metodologi dalam mempelajari, mengamalkan dan mendakwahkan Islam. Dan manusia menempuh metode yang beraneka ragam dalam hal ini.

Namun hanya satu metode yang diridhai oleh Allah dan Rasul Nya. Yaitu Manhaj Salaf / metodologi salaf, artinya seseorang menjalankan syariat agama Islam ini dengan berdasarkan dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah yang mencocoki praktik beragamanya kaum Salaf dari kalangan para sahabat, tabi’in dan tabiut tabi’in.

Wajibnya Bermanhaj Salaf

Banyak sekali dalil yang menjelaskan kewajiban mengikuti manhaj salaf ini. Artinya jika praktik beragama kita "menyelisihi" praktik beragamanya kaum salaf itu artinya kita sedang berada di atas jalan yang keliru. Allah ta’ala berfirman:

وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا

“Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin (Jalannya para sahabat-pent), Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dilakukannya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS An-Nisa’: 115).

Nabi ﷺ saat menjelaskan "jalan keselamatan", beliau bersabda:

عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ، تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ، فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ

​“Berpegang teguhlah kamu kepada sunnahku dan sunnah para Khulafa’ (pengikutku) yang mendapat petunjuk, berpegang teguhlah kamu padanya dan gigitlah dengan geraham-geraham (mu), dan jauhilah hal-hal yang diada-adakan (dalam agama) karena setiap yang baru itu adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan.” (HR. Abu Dawud dan yang lainnya, dishahihkan oleh Ibnu Majah dan Syaikh Albani).

Seperti Apa Penampilan Seorang yang Bermanhaj Salafi

Karena manhaj salaf ini merupakan metodologi maka ia tidak bisa dideteksi dengan tampilan luar. Bagi yang ingin mengetahui hakikat manhaj salaf maka ia harus mempelajari prinsip-prinsip beragama menurut para ulama’ salaf dengan membaca kitab-kitab tentang prinsip sunnah menurut ulama salaf.

Seperti kitab: Ushulus Sunnah Imam Ahmad, Kitab Syarhus Sunnah Imam Al Muzani, Aqidatus Salaf Ashabil Hadits Imam Ash-Shabuni dll.

Barangsiapa menolak satu dari sekian prinsip sunnah tersebut maka ia tidak sedang berjalan di atas manhaj salaf.

✍ Ustadz Abul Aswad Al-Bayati, BA. حفظه الله

🌐 Sumber: https://bimbinganislam.com/ciri-orang-bermanhaj-salafi-dari-penampilan-tontonan/

والله أعلم، وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

📲 @IslamAdalahSunnah

•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•​​

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.