Gambaran Orang-orang yang Disiksa di Neraka
RINGKASAN FIQIH ISLAM (BAB TAUHID DAN KEIMANAN)
Gambaran tentang orang-orang yang disiksa di dalam neraka.
1.Orang-orang kafir dan kaum munafik
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلۡمُنَٰفِقِينَ وَٱلۡمُنَٰفِقَٰتِ وَٱلۡكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَاۚ هِيَ حَسۡبُهُمۡۚ وَلَعَنَهُمُ ٱللَّهُۖ وَلَهُمۡ عَذَابٞ مُّقِيمٞ [التوبة: 68]
“Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah mela’nati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal”.
[At-Taubah/9: 68]
2.Orang yang membunuh jiwa yang dihormati secara sengaja.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَمَن يَقۡتُلۡ مُؤۡمِنٗا مُّتَعَمِّدٗا فَجَزَآؤُهُۥ جَهَنَّمُ خَٰلِدٗا فِيهَا وَغَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ وَلَعَنَهُۥ وَأَعَدَّ لَهُۥ عَذَابًا عَظِيمٗا [النساء : ٩٣]
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya”. [An-Nisaa/4: 93]
Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:
مَنْ قَتَلَ مُعَاهَدًا لَمْ يَرُحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةَ وَإِنَّ رِيْحَهَا يُوْجَدُ مَنْ مَسِيْرَةِ أَرْبَعِيْنَ عَامًا
“Barangsiapa yang membunuh kafir mu’ahad (yang berada dalam perjanjian), maka ia tidak mendapatkan bau surga, dan sesungguhnya baunya bisa diperoleh dari perjalan empatpuluh tahun.” HR. al-Bukhari.[1]
3. Siksa bagi para pelaku zina laki-laki dan perempuan.
Dari Samurah bin Jundub Radhiyallahu anhu berkata.
عن سمرة بن جندب رضي الله عنه قال: كان رسول الله- صلى الله عليه وسلم- يعني مما يكثر أن يقول لأصحابه: «هَلْ رَأَى أَحَدٌ مِنْكُمْ من رُؤْيَا؟»–وفيه- أنه قال ذات غداة: «إنَّهُ أَتَانِي اللَّيْلَةَ آتِيَانِ، وَإنَّهُمَا ابْتَعثَانِي وَإنَّهُمَا قَالا لِي انْطَلِقْ… فَانْطَلَقْنَا فَأَتَيْنَا عَلَى مِثْلِ التَّنُّورِ، فَإذَا فِيْهِ لَغَطٌ وَأَصْوَاتٌ، قَالَ: فَاطَّلَعْنَا فِيْهِ، فَإذَا فِيهِ رِجَالٌ وَنِسَاءٌ عُرَاةٌ، وَإذَا هُمْ يَأْتِيهِمْ لَهَبٌ مِنْ أَسْفَلَ مِنْهُمْ، فَإذَا أَتَاهُمْ ذَلِكُ اللهَبُ ضَوْضَوْا، قَالَ: قُلْتُ لَهُمَا مَا هَؤُلاءِ؟…-وَفِيهِ- فَقَالا: وَأَمَّا الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ العُرَاةُ الَّذِينَ فِي مِثْلِ بِنَاءِ التَّنُّورِ فَهُمُ الزُّنَاةُ وَالزَّوَانِي…». أخرجه البخاري.
“Di antara hal yang sering ditanyakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabatnya adalah “Apakah di antara kalian ada yang melihat sesuatu di dalam bermimpinya?. “Pada suatu hari beliau bersabda: “Sesungguhnya tadi malam telah datang dua orang kepadaku. Keduanya diutus kepadaku dan mengajakku: Marilah kita pergi…Lalu kami pergi dan melihat sesuatu seperti tungku. Tiba-tiba dari tempat itu terdengar pekikan dan teriakan. Ia berkata: “Maka kami melihat kepadanya. “Ternyata di dalamnya ada laki-laki dan perempuan yang telanjang. Nyala api datang kepada mereka dari arah bawah tungku. Apabila nyala api itu membakar mereka, merekapun berteriak. Beliau berkata: “Aku bertanya: “Siapakah mereka itu? “…dan disebutkan padanya: “..mereka berdua berkata: “Adapun laki-laki dan perempuan yang telanjang, yang berada pada tempat seperti tungku itu adalah para pezina, laki-laki dan perempuan…’
HR. al-Bukhari.[2]
4. Siksa bagi para pemakan riba.
Dalam hadits Samurah bin Jundub Radhiyallahu anhu yang terdahulu disebutkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال النبي- صلى الله عليه وسلم-: «فَانْطَلَقْنَا حَتَّى أَتَيْنَا عَلَى نَهَرٍ مِنْ دَمٍ فِيهِ رَجُلٌ قَائِمٌ عَلَى وَسَطِ النَّهْر وعلى شَطِّ النَّهْرِ رَجُلٌ بَيْنَ يَدَيْهِ حِجَارةٌ، فَأَقْبَلَ الرَّجُلُ الَّذِي فِي النَّهْرِ، فَإذَا أَرَادَ أَنْ يَخْرُجَ رَمَى الرَّجُلُ بِحَجَرٍ فِي فِيْهِ فَرَدَّهُ حَيْثُ كَانَ، فَجَعَلَ كُلَّمَا جَاءَ لِيَخْرُجَ رَمَى فِي فِيهِ بِحَجَرٍ فَيَرْجِعُ كَمَا كَانَ فَقُلْتُ مَا هَذَا؟… قَالَ والَّذِي رَأَيْتَهُ فِي النَّهَرِ آكِلُو الرِّبَا». أخرجه البخاري.
“Lalu kami pergi hingga kami mendatangi sungai dari darah, di dalamnya ada seorang laki-laki yang berdiri di tengah sungai, dan di tepi sungai ada laki-laki yang di hadapannya ada batu besar. Lalu laki-laki yang ada di sungai itu menepi, dan setiap kali hendak keluar laki-laki itu melemparnya dengan batu di mulutnya, sehingga mengembalikannya ke tempatnya yang semula. Maka setiap kali dia menepi untuk keluar, ia melempar orang itu pada mulutnya dengan batu, lalu ia kembali seperti semua. Maka aku bertanya: “Apakah yang terjadi ini? “… ia berkata, ‘Dan orang yang engkau lihat di sungai itu adalah pemakan riba.
(’HR. al-Bukhari.)[3]
5. Pelukis (gambar yang bernyawa).
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu berkata : Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
كُلُّ مُصَوِّرٍ فىِ النَّارِ يجْعَلُ لَهُ بِكُلِّ صُوْرَةٍ صَوَّرَهَا نَفْسًا فَتُعَذِّبُهُ فِى جَهَنَّمَ
“Setiap pelukis (makhluk hidup) di dalam neraka, dijadikan baginya untuk setiap lukisan (makhluk hidup) yang digambarnya satu jiwa, lalu dia menyiksanya di neraka Jahanam“. HR. Muslim.[4]
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata.
عن عائشة رضي الله عنها قالت: دخل عليَّ رسول الله- صلى الله عليه وسلم- وقد سَتَرْتُ سَهْوَةً لي بِقِرَامٍ فيه تماثيل، فلما رآه هتكه وتلوَّن وجهه وقال: «يَا عَائِشَةُ أَشَدُّ النَّاسِ عَذَاباً عِنْدَ اللهِ يَومَ القِيَامَةِ الَّذِينَ يُضَاهُونَ بِخَلْقِ اللهِ» قالت عائشة: فقطعناه فجعلنا منه وسادة أو وسادتين. متفق عليه.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke dalam rumahku, dan aku telah menutup rumahku dengan tirai yang tipis di mana padanya terdapat lukisan (makhluk hidup). Lalu tatkala melihatnya, beliau menyobeknya dan raut wajahnya berubah seraya bersabda:
أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا عِنْدَ اللهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الَذينَ يُضَاهُوْنَ بِخَلْقِ اللهِ
“Manusia yang paling berat siksaannya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala di hari kiamat adalah orang yang menandingi rupa makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Maka kami memotongnya dan menjadikannya satu bantal atau dua bantal.”
(Muttafaqun ‘alaih).[5]
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu berkata:
Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَوَّرَ صُوْرَةً فِى الدُّنْيَا كُلِّفَ أَنْ يَنْفُخَ فِيْهَا الرُّوْحَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَيْسَ بِنَافِخٍ.
“Barangsiapa yang melukis satu lukisan (makhluk hidup) di dunia, maka ia dibebani untuk meniup ruh padanya di hari kiamat, dan pasti dia tidak mampu meniupnya.”
(Muttafaqun ‘alaih).[6]
6. Memakan harta anak yatim
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَأۡكُلُونَ أَمۡوَٰلَ ٱلۡيَتَٰمَىٰ ظُلۡمًا إِنَّمَا يَأۡكُلُونَ فِي بُطُونِهِمۡ نَارٗاۖ وَسَيَصۡلَوۡنَ سَعِيرٗا [النساء : ١٠]
” Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, Sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)”. [An-Nisaa/4:10]
7. Pendusta, pengumpat dan tukang adu domba
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَأَمَّآ إِن كَانَ مِنَ ٱلۡمُكَذِّبِينَ ٱلضَّآلِّينَ ٩٢ فَنُزُلٞ مِّنۡ حَمِيمٖ ٩٣ وَتَصۡلِيَةُ جَحِيمٍ
[قرأن سورة الواقعة: ٩٢، ٩٤]
“Dan adapun jika dia termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat. Maka dia mendapat hidangan air yang mendidih. Dan dibakar di dalam jahannam”. [Al-Waqi`ah/: 92-94]
Dari Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu anhu, ia berkata, ‘Aku bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan-dan disebutkan padanya- maka aku bertanya:
“Wahai Nabiyullah, apakah kami disiksa karena ucapan kami?
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَامُعَاذُ, وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِى النَّارِ عَلَى وُجُوْهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ.
“Ibumu kehilangan dirimu wahai Mu’azd, tidakkah yang menjerumuskan manusia ke dalam neraka di atas wajah mereka atau di atas hidung mereka kecuali karena ucapan lisan mereka.”
(HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah.)[7]
8. Orang-orang yang menyembunyikan apa yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَكۡتُمُونَ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَيَشۡتَرُونَ بِهِۦ ثَمَنٗا قَلِيلًا أُوْلَٰٓئِكَ مَا يَأۡكُلُونَ فِي بُطُونِهِمۡ إِلَّا ٱلنَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ ٱللَّهُ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمۡ وَلَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ
[البقرة: ١٧٤]
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang Telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu Sebenarnya tidak memakan (Tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih“. [Al-Baqarah/2: 174]
Semoga bermanfaat
[Disalin dari
مختصر الفقه الإسلامي
(Ringkasan Fiqih Islam Bab : Tauhid dan keimanan
التوحيد والإيمان ).
Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com :
Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc.
Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]
_______
Footnote
[1] HR. al-Bukhari no. 3166
[2] HR. al-Bukhari no. 7047
[3] HR. al-Bukhari no. 1386
[4] HR. Muslim no. 2110
[5] HR. al-Bukhari no 5954, dan Muslim no. 2107, ini adalah lafazhnya.
[6] HR. al-Bukhari no. 7042 dan Muslim no. 2107
[7] Shahih/ HR. Tirmidzi ni 2616, ini adalah lafazhnya, Shahih Sunan at-Tirmidzi ni 2110, dan Ibnu Majah ni. 3973, Shahih Sunan Ibnu Majah no.3209. ==================
*Di salin oleh Muhammad Syarif*
*14-Muharram-1445* *Selasa*
*01-Agustus-2023*
====================
Comments
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.