Niat tukang keramiknya sih baik, agar orang yang lewat nggak licin.
Tapi apakah pemilik rumah berkenan ?,
kira kira begitulah ibadah bid'ah yang dianggap hasanah.
Niat baik tidaklah cukup.
Seluruh pelaku bid’ah berniat baik tatkala melakukan bid’ahnya. Namun perkaranya sebagaimana perkataan Ibnu Mas’uud radhiallahu ‘anhu :
وَكَمْ مِنْ مُرِيْدٍ لِلْخَيْرِ لَنْ يُصِيْبَهُ
https://chat.whatsapp.com/Lh3WciceLnW1LL5iGNuXnZ
“Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan akan tetapi tidak meraihnya”
Niat baik??, tidak cukup!!!
Suatu amalan tidak bisa dikatakan bahwa amalan tersebut merupakan amalan yang sholeh dan diterima oleh Allah kecuali jika memanuhi dua persyaratan.
Harus dibangun diatas niat yang ikhlas dan harus sesuai dengan syari’at Rasulullah.
Jika salah satu dari dua perkara ini tidak ada maka amalan tersebut tidak akan diterima di sisi Allah walaupun nampaknya seperti amalan sholeh.
Ibadah membutuhkan keikhlasan (pemurnian niat) karena sesungguhnya ibadah hanyalah ditujukan kepada Allah.
Barangsiapa yang beribadah kepada Allah dan juga beribadah kepada selain Allah berarti dia tidak memurnikan niatnya.
Demikian juga ibadah membutuhkan pemurnian dalam mencontohi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Tidaklah ada satu ibadahpun kecuali harus sesuai dengan contoh yang diberikan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Barangsiapa yang ibadahnya tidak berdasarkan contoh yang diberikan Rasulullah berarti ia tidak memurnikan teladan kepada Rasulullah.
Inilah konsekuensi dari syahadatain yang merupakan pondasi setiap muslim.
Artikel Lainnya :
Comments
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.