Skip to main content

Bolehkan Solat diBelakang Ahlul Bid'ah

 

Bismillah...

Bolehkah kah kita sholat di belakang imam pelaku bid'ah,???

Ustadz yazid bin abdul qadir jawas

Biografi Singkat Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas hafidzahulllah ta'ala.

lahir di Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah. Beliau saat ini tinggal di Bogor, Jawa Barat. Beliau adalah Pembina sekaligus pengisi Radio Rodja. Beliau adalah ustadz senior salafiyyah di Indonesia...

Ustadz Yazid menjalin persahabatan yang sangat erat dengan Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat (pakar hadits). Keduanya sangatlah akrab dan merekalah pembawa bendera salafiyyin di bumi Indonesia...

Keilmuan Ustadz Yazid sudah kelihatan saat masih muda. Ustadz Yazid bahkan sudah menghafal kitab Bulughul Maram karangan Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani di luar kepala. Beliau bukan hanya dikenal di Indonesia saja, beliau murid ulama besar (Syaikh ‘Utsaimin), dikenal oleh Syaikh Abdullah Mar’i, dan sudah dikenal mancanegara macam Malaysia dan Singapura.

Pujian yang diterima Ustadz Yazid sangatlah banyak, baik dari kalangan ulama maupun para ustadz sunnah terutama para muridnya. Sampai-sampai muridnya memanggilnya dengan Syaikh Yazid Jawas. Dan memang pantas beliau mendapatkan label itu. Bahkan disebutkan bahwa Syaikh ‘Utsaimin dengan Ustadz Yazid memiliki banyak kemiripan, kedua-duanya adalah bagai lautan ilmu. Beliaulah ulama salaf di Indonesia...

Adab dan Akhlak Ustadz Yazid

Diceritakan oleh Ustadz Abu Usamah, bahwa Ustadz Yazid selalu mengumpulkan 11 orang anaknya untuk membaca minimal 4 jam kitab ulama dalam sehari.

Diceritakan oleh Ustadz La Ode Abu Hanifa bahwa Ustadz Yazid memiliki jadwal yang padat, beliau mengurus keluarga dan mendidik anak beliau, beliau juga berdagang tetapi masih sempat baca kitab ulama, mengkajinya dan memberi kajian rutin.

Diceritakan oleh Ustadz Andika dari Cirendeu, beliau takjub dengan akhlak Ustadz Yazid. Suatu ketika datang tamu ke Ma'had Minhajus Sunnah, dan disediakanlah air teh manis sebagai minuman sang tamu. Namun ketika tamu sudah pulang, Ustadz Yazid melihat air teh yang belum habis diminum. Lalu beliau membawa sisa air minum tadi ke kamar mandi. Alih-alih bukannya air dibuang ke saluran pembuangan, malah dibuang ke bak mandi.

Lalu Ustadz Andika bertanya ke Ustadz Yazid, "Ya ustadz kenapa dibuangnya di bak mandi?"

Al-Ustadz menjawab: "Sayang kalo dibuang, kan masih bisa dipakai buat mandi. Dan air teh yg merah ini pun akan larut bersama air bak mandi yg lebih banyak. Dan ana takut ditanya Allah cuma karena membuang sisa air teh."

Di setiap kajian rutin maupun tabligh akbar, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas tidak jauh-jauh dari pembahasan aqidah, manhaj, tauhid, syirik, dasar Islam, sunnah dan bid’ah. Ustadz Yazid tahu bahwa inti dakwah adalah tauhid, tauhid dan tauhid.

Guru-Guru

Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas berguru kepada banyak masyaikh saat menimba ilmu di Arab Saudi. Salah satunya adalah Al-Imam Al-‘Allamah Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin. Ustadz Yazid banyak menimba ilmu dari Syaikh ‘Utsaimin saat beliau rahimahullah masih hidup.

Murid-Murid

1. Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc (Murid sekaligus memiliki hubungan kekeluargaan dengan Ustadz Yazid, karena Ustadz Yazid adalah kakak ipar Ustadz Badrusalam).

2. Ustadz Abu Usamah Syamsul Hadi, Lc.

3. Ustadz Zainal Abidin bin Syamsudin, Lc

4. Ustadz Abdullah Zaen, MA.

5. Ustadz La Ode Abu Hanifa.

6. Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA.

7. Ustadz Fathi bin Yazid (anak kandung Ustadz Yazid).

8. Ustadz Afifi Abdul Wadud, BA

9. Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, MA

10. Ustadz Ahmad Hendrix Eskanto

11. Ustadz Agus Susanto, Lc.

12. Ustadz Abul Jauzaa' Dony Arif Wibowo

Dan masih banyak lagi yang lainnya...

Karya-Karya Ustadz Yazid

1. Buku "Prinsip Dasar Islam Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah", penerbit Pustaka At-Taqwa.

2. Buku "Jalan Kebahagiaan Keselamatan Keberkahan", penerbit Media Tarbiyah

3. Buku "Jihad Dalam Syariat Islam dan Penerapannya di Masa Kini", penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i

4. Buku "Waktumu Dihabiskan Untuk Apa?", penerbit Pustaka At-Taqwa

5. Buku "Panduan Shalat Jum’at Keutamaan Adab", penerbit Pustaka At-Taqwa.

6. Buku "Sebaik-Baik Amal Adalah Shalat", penerbit Pustaka At-Taqwa.

7. Buku "Sifat Wudhu dan Shalat Nabi", penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i

8. Buku "Syarah Aqidah Wasithiyah Prinsip Aswaja", penerbit Media Tarbiyah

9. Buku "Istiqamah Konsekuen Konsisten Menetapi Jalan Ketaatan", penerbit Pustaka At-Taqwa

10. Buku "Haramnya Darah Seorang Muslim", penerbit Media Tarbiyah

11. Buku "Taubat Kewajiban Seumur Hidup", penerbit Media Tarbiyah.

12. Buku "Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah", penerbit Pustaka At-Taqwa

13. Buku "Jihad Dalam Syari'at Islam", penerbit Pustaka At-Taqwa

14. Buku "Panduan Keluarga Sakinah", penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i

15. Buku "Ritual Sunnah Setahun", penerbit Media Tarbiyah.

16. Buku "Kiat-Kiat Islam Mengatasi Kemiskinan", penerbit Pustaka At-Taqwa

17. Buku "Kupas Tuntas Memahami Kalimat Syahadat", penerbit Media Tarbiyah

18. Buku "Fiqih Shalat Berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah", penerbit Media Tarbiyah

19. Buku "Sifat Shalawat Nabi", penerbit Salwa Press

20. Buku "Mulia Dengan Manhaj Salaf", penerbit Pustaka At-Taqwa

21. Buku "Syarah Kitab Tauhid", penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi'i

22. Buku "Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah", penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi'i

23. Buku "Syarah Arba'in An-Nawawi", penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi'i

24. Buku "Hukum Lagu, Musik dan Nasyid", penerbit Pustaka At-Taqwa

25. Buku “Dzikir Pagi 

Petang dan Sesudah Shalat Fardhu”, penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i

26. Buku “Doa dan Wirid”, penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i

Itulah biografi singkat Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas hafidzhahullah. Ya Allah. Lindungilah beliau, jagalah beliau, mudahkanlah urusan beliau, balaslah kebaikan beliau dengan balasan yang sebaik-baiknya.

Tulisan dikutip dari berbagai sumber 

Semoga bermanfaat.

Diselesaikan pada 11 Sya’ban 1439 Hijriyah/27 April 2018 Masehi.

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.