Skip to main content

Nasehat Bagi yang Sudah Berumur 45,55,60,70 Tahun " Jadilah Orang Pandai"

 

*Bismillah*

*Orang Yang Pandai*

Fudhail bin Iyadh (seorang ulama besar) berkata kepada seseorang yang telah mencapai umur 45, 55, 60, 70 tahun, Maka nasihat Fudhail kepadanya :

Berarti  kamu sekarang  berjalan menuju kepada Tuhanmu dan hampir sampai... Lakukan yang terbaik pada sisa usia senja-mu, lalu akan diampuni dosa-dosamu yang lalu. Tapi jika engkau masih berbuat dosa di usia senjamu, kamu pasti dihukum akibat dosa masa lalu dan masa kini sekaligus... !!

Maka para alim ulama memberi nasihat cara menjalani umur yang sudah mencapai 45, 55, 60, 70 tahun :

1. JANGAN banyak BERGURAU dan terjebak dalam hal-hal yang tidak ada manfaatnya untuk akhirat.

2. JANGAN berlebih-lebihan, BERHIAS,  BERSOLEK, dan BERPAKAIAN.

3. JANGANLAH BERLEBIH-LEBIHAN makan, minum, dan berbelanja barang yang kurang diperlukan untuk mendukung amal soleh.

4. JANGAN  BERKAWAN dengan orang yang tidak menambah iman, ilmu, dan amal kepada kita.

5. JANGAN banyak berjalan dan MELANCONG ke sana sini tanpa MANFAATNYA yang dapat mendekatkan diri pada kehidupan akhirat.

6. JANGAN gelisah, berkeluh kesah, dan kesal dengan kehidupan sehari-hari. Selalu penuhi diri dengan rasa sabar dan bersyukur.

7. PERBANYAK doa mengharap keredhaan ALLAH agar husnul Khatimah (mati dalam kesudahan yang baik) dan dijauhkan dari Su'ul Khatimah (mati yang tak baik).

8. TAMBAHKAN ilmu agama, perbanyak mengingat kematian, dan bersiap menghadapinya.

9. Siapkan/tuliskan WASIAT yang berguna untuk kaum kerabatmu.

10. Kerap menjalin SILATURAHIM dan mendekatkan hubungan yang telah renggang  sebelumnya.

11. MINTA MAAF dan berbuat baik terhadap pihak yang pernah dizalimi.

12. TINGKATKAN amal SOLEH terutama amal yang dapat terus memberi pahala dan syafa'at setelah kita mati.

13. MAAFkan kesalahan orang kepada kita walau seberat apapun kesalahan itu.

14. Bereskan segala HUTANG yang ada dan jangan buat HUTANG BARU walaupun untuk menolong orang lain.

15. Berhentilah dari melakukan semua MAKSIAT !!

16. MATA, berhentilah memandang yg tidak halal bagimu.

17. TANGAN, berhentilah dari meraih yang bukan hakmu.

18. MULUT, berhentilah makan yang tidak baik dan yang tidak halal bagimu, berhentilah dari GHIBAH (mengumpat ), FITNAH, dan berhentilah menyakiti hati orang lain.

19. TELINGA, berhentilah mendengar hal-hal haram dan tak bermanfaat.

20. Berbaik sangka lah kepada ALLAH atas segala sesuatu yang terjadi dan menimpa.

21. Penuhi terus hati dan lisan kita dengan istighfar & taubat untuk diri sendiri, orang tua, dan semua orang beriman, di setiap saat dan setiap waktu.

22. Banyakkan bersedekah dan sucikan harta dengan mengeluarkan zakat.

Semoga bermanfaat bagi kita semua dan ALLAH lindungi kita dari segala musibah. Aaminn.

Bersabarlah kepada mereka yang sedang di uji dengan kesusahan, kesedihan, kesakitan, kelaparan. 

Ya ALLAH... angkatlah segala ujian dan musibah ini.

*Silahkan dishare untuk menyebarkan ilmu agama dan kebaikan. Jazakumullahu khairan.*

Kredit : Noor Isham Sanif.


Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.