Skip to main content

MEREKA SEPERTI HEWAN TERNAK, BAHKAN LEBIH RENDAH DARINYA !


Allah 'Azza wajalla berfirman :

"Dan sesungguhnya Kami "jadikan" untuk isi Neraka Jahannam kebanyakan dari jin & manusia, mereka Memiliki "Hati", (tapi) tidak dipergunakannya untuk memahami "(ayat-ayat Allah)", & mereka mempunyai mata, (tapi) tidak dipergunakannya untuk Melihat (Tanda2 Kekuasaan Allah), serta mereka juga mempunyai Telinga, (tetapi) tidak dipergunakannya untuk Mendengar "(ayat-ayat Allah)". Mereka seperti hewan ternak, bahkan "Lebih Sesat lagi". Mereka itulah orang-orang yang Lalai." (QS. 7 : 179).

Abud Darda' رضي الله عنه berkata :

"Barangsiapa Tidak Mengenali Kenikmatan Allah kepada dirinya Selain hanya urusan makanan & minumannya, maka Sungguh Sedikit sekali ilmunya, serta telah datang 'Adzab utknya." (Az-Zuhd libni Abi Haatim 48).

Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata :

فإنّ مَن لم يرَ نعمة الله عليه إلا في مأكله و مشربه و عافية بدنه ؛ فليس له نصيبٌ مِن العقل البتة

"Maka sesungguhnya Barangsiapa yang Tidak melihat nikmat ALLAH kepadanya KECUALI Hanya dari Sisi Makan, Minum dan Kesehatan Badan saja, maka dia itu adalah seseorang yang tidak punya akal yang sehat." (Madaarijus Saalikin 1/277).

Imam Al-'Utsaimin رحمه الله berkata :

ما خرجنا لنعيش في الدنيا كما تعيش البهائم نأكل ونشرب وننام فقط، ولكن خرجنا لكي نعد الزاد للأخرى

"Kita tidak terlahir untuk hidup di Dunia seperti hidupnya hewan-hewan Ternak, yaitu Hanyalah Sekedar makan, minum dan tidur saja. Tapi kita Lahir (di Dunia) dalam rangka Menyiapkan Bekal untuk akhirat." (Syarah al-Kafiyah asy-Syafiyah IV/379).

Silahkan dishare untuk menyebarkan ilmu agama dan kebaikan. Jazakumullahu khairan.

(Ustadz Najmi Umar Bakkar).

 

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.