Para ilmuwan mengatakan bahwa lapisan dinding pembatas antara dua air tersebut menyerupai benda keras sehingga air tawar tidak bisa menembus air asin dan sebaliknya. Keduanya bertindak seperti benda setengah keras yang saling masuk dan bercampur. Untuk bisa melihat lapisan ini memerlukan proses yang sangat rumit dan tidak bisa dilakukan kecuali dalam kondisi tertentu seperti kecepatan angin berikut arahnya dan kekuatan sinar matahari. Disamping memerlukan kamera yang bekerja dengan sudut-sudut tertentu. Hal yang mencengangkan, ternyata al-Quran telah menggambarkan pemandangan ini 14 abad yang lalu di dalam firman Allah: وَهُوَ الَّذِيْ مَرَجَ الْبَحْرَ يْنِ هٰذَا عَذْبٌ فُرَا تٌ وَّهٰذَا مِلْحٌ اُجَا جٌ ۚ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَّحِجْرًا مَّحْجُوْرًا "Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus." (QS. Al-F