Skip to main content

Kadang Tidak Sesuai Dengan Keinginan

Penulis : Aris Purnomo, A.Md.AK

Bismillaah

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarokaatuh

Terkadang apa yang terjadi atau apa yang kita dapat tidak sesuai dengan keinginan, ya mungkin ini adalah ujian dari Allaah SWT supaya kita berfikir dan merenungi hikmahnya. Karena boleh jadi dengan hal tersebut Allah berkehendak untuk mengangkat derajat seseorang. Seperti sakit yang diderita oleh seorang manusia itu boleh jadi adalah penghapus dosa dan kesalahan.

Sebagai contoh sebagai berikut :

1. Misal kita tidak menyukai sebuah baju yang kita dapat atau dari pemberian orang

- Sikap buruknya : Mencela, menghina, mengejek, mengabaikannya, berprasangka buruk

- Sikap baiknya : bersukur karena masih ada yang memberi ( baik dari manusia atau Allaah ),Berbaik sangka, tetap memakainya karena setiap yang kita pakai akan dimintai pertanggung jawaban dan setiap kita menyimpan suatu pemberian dan tidak pernah dipakai maka termasuk tidak menghargai dan jika dipakai padahal si pemberi memperoleh pahala atau kebaikan nah apa kita tidak mau sipemberi memperoleh pahala? menghargai maka akan dibalas dihargai oleh orang lain juga, makanya bagi yang masih menyimpan lama pakaian, segera pakai, karena apa iya sampai mati kita tidak akan merasakan barang barang yang kita punyai ? muazir dan sayangkan

- Hikmahnya : jika barang tersebut tidak kita sukai ada beberapa cara supaya ada hikmah dan kebaikannya, seperti kita berikan kepada yang membutuhkan, istilah lainnya mensedekahkan barang tersebut, karena boleh jadi pemberian itu sebenarnya hak orang lain yang dititipkan ke kita, disimpan untuk kenang kenangan dengan tidak berniat menelantarkannya. Ingat niat mempengaruhi hasil suatu perbuatan.

2. Misal kita tidak menyukai pasangan kita

ya ini umum sepertinya terjadi di masyarakat, ya mungkin saat awalnya menjadi pasangan suami istri tidak/belum nampak keburukan masing masing.

- Sikap buruknya : Mencela, membenci,mengabaikan,menganiaya/dzolim, dan kekerasan yang lainnya

- Sikap baiknya : Bersukur masih punya pasangan / memiliki jodoh, karena maaf banyak kita jumpai pria wanita berumur belum menemukan jodohnya. Bersukur bisa menyalurkan kebutuhn biologisnya tanpa melanggar syariat Islam, walau kurang menyukai pasangan, bandingkan dengan pria single yang melapiaskan nafsu dengan wanita bukan pasangan walaupun cantik tapi berdosa zina, dan termasuk pelanggar larangan Allaah. 

- Hikmah baiknya : Ternyata itu adalah ujian yang akan mengantarkan kita ke surganya Allaah, menjadi ladang pahala dengan bersabar terhadap pasangan, Hal dasar pasangan kita adalah CIPTAAN Allaah sama dengan kita, dia punya tuhan dan Allaah

Semoga Bermanfaat

Baca Juga Artikel Terbaru Kami Disini

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.