Pertama:
الأمور لا تبقى على حال
Segala sesuatu tidak akan bertahan pada satu keadaan. Sekarang tersenyum, lima menit kemudian bisa cemberut. Sesaat yang lalu masih tertawa, sekarang telah tiada.
Keadaan manusia mesti akan berubah. Jika sekarang senang, esok bisa bersedih. Sekarang susah, besok bahagia. Allah pergilirkan suka dan duka, menang dan kalah, berkuasa dan dikuasai.
إِنْ يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِثْلُهُ ۚ وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada Perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, _*Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir)*_ dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang zhalim, (Sura Al-E-Imran, Ayah 140)
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. -Sura Al-Sharh, Ayah 6
Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa kejadian di dunia ini akan berubah-ubah.
Untuk itu, jangan pernah berbangga dan merasa aman dengan kekayaan dan kekuasaan, karena esok, boleh jadi akan hilang. Jangan pula bersedih dengan kemiskinan dan cobaan, karena kemudahan setelah kesusahan adalah kepastian (bagi mereka insan bertakwa).
Kedua:
المصائب تمحيص من الله
Setiap musibah adalah cara Allah untuk memilah-milah hamba-Nya. Mana yang benar-benar murni imannya dan mana yang kawe.
Maka, jangan pernah meronta tak ridho atas setiap musibah yang menimpa. Kalaupun harus mengeluhkannya, keluhkanlah pada Allah, jangan pada makhluk. Bermunajatlah hanya kepada-Nya.
Ketika musibah menimpa, perlakukan ia sebagai ujian dan cobaan, itu proses seleksi dari Allah. Hadapi dengan sabar dan takwa. Agar kita, hamba sejati di mata-Nya. Layak meraih surga.
Ketiga:
ما رفع الله شيئا إلا وضعه
Tidaklah Allah mengangkat sesuatu, melainkan pasti Allah akan menumbangkannya. Lihatlah, setiap perkara duniawi yang telah memuncak, maka pasti dia akan jatuh sejenak lagi.
Oleh karena itu jangan pernah bangga dengan pencapaian dunia. Jangan pernah merasa aman. Sekuat apapun anda, pasti ujung-ujungnya anda akan jatuh lemah.
Dengan itu, Allah hendak mengajarkan pada kita bahwa; kemuliaan dan kekuatan yang abadi itu, pada akhirnya hanya milik Allah semata:
الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ۚ أَيَبْتَغُونَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا
(yaitu) orang-orang yang menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? *Ketahuilah bahwa semua kekuatan itu milik Allah.* -Sura An-Nisa', Ayah 139
Allah juga berfirman;
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ
Semua yang ada di bumi itu akan binasa,
وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal. -Sura Ar-Rahman, Ayah 26-27
Keempat:
ما نزل البلاء إلا بذنب وما رفع إلا بتوبة
Setiap musibah yang turun disebabkan oleh dosa, dan tidak akan terangkat kecuali dengan taubat.
Allah berfirman:
فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَٰكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Maka masing-masing (mereka itu) *Kami azab karena dosa-dosanya*, di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Allah sama sekali tidak hendak menzhalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzhalimi diri mereka sendiri. - ( Al-Ankabut : 40 )
Ketika bencana dan kemelaratan menimpa, jangan repot-repot cari solusi ke pakar ekonomi, pakar bencana, pakar politik dan keamanan. Solusinya tidak jauh-jauh. Itu semua karena dosa-dosa kita. Segeralah bertobat. Kembali kepada Allah. Hanya Allah yang bisa mengangkat bala dan musibah tersebut.*
*Inti sari Kajian Ustadzuna Abu 'Izzi hafizhahullah (dibahasakan ulang secara bebas).
✍ Abu Ziyan Johan Saputra Halim
Comments
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.