Iman hanya akan nampak hakikatnya ketika ada pertentangan dan ujian. Saat itu akan nampak siapa yang benar di antara yang dusta. Dan akan nampak orang mukmin di antara orang munafik. Sebagaimana Firman Alloh ta'ala,
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman" dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta. Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari (azab) Kami? Sangatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu!"
(Al 'Ankabut: 2-4)
Alloh ta'ala juga berfirman,
"Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, "Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat."
(Al Baqarah: 214)
Surga itu mahal harganya. Orang mukmin hanya bisa mendapatkannya dengan usaha keras dan kesabaran.
Penciptaan syetan, para pengikut dan para tentaranya termasuk nikmat terbesar pada haknya orang orang beriman. Sebab dengan keberadaan mereka, kaum mukminin menjadi bersungguh sungguh berjuang di jalan Alloh, mencintai karena Alloh, membenci karena Alloh, berteman karena Alloh, memusuhi karena Alloh, memberi karena Alloh, menolak pun juga karena Alloh.
Jiwa hamba tidak akan sempurna, dan ia tidak akan mendapatkan kesucian dan keberuntungan melainkan dengan itu semua.
Referensi:
موسوعة فقه القلوب
(III/1708)
الشيخ محمد بن إبراهيم التويجري
Silahkan di share
semoga bermanfaat
✒️ Ustadz Abu Yusuf Suharno
Comments
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.