Skip to main content

TERSENYUMLAH KETIKA SAKIT

BismillaahAllah 'Azza wa Jalla telah berfirman : "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka itu akan dibiarkan mengatakan : "Kami telah beriman", sedangkan mereka tidak akan diuji lagi ?" (QS. Al-Ankabut [29]: 2)

Bergembiralah saudaraku, bagi orang yang sakit atau yang tertimpa musibah atau ujian, yaitu jika mereka bisa menyikapinya dengan ikhlas, sabar, ridha serta tidak buruk sangka kepada Allah Ta'ala, maka mereka itu akan :

(1). DIAMPUNI DOSA-DOSANYA

"Senantiasa ujian itu akan ditimpakan kepada seorang mukmin & mukminah, baik itu pada dirinya, anaknya serta hartanya, sampai dia pun nanti bertemu Allah tanpa mempunyai kesalahan" (HR. At-Tirmidzi, Ahmad serta al-Hakim, lihat Shahiihut Targhiib no. 3414)

"Tidaklah seorang pun muslim yang tertimpa rasa letih, penyakit, bingung, sedih, rasa sakit, duka cita, bahkan duri yang mengenai dirinya, melainkan dengan itu Allah akan gugurkan kesalahan-kesalahannya" (HR. Bukhari no. 5642 dan Muslim no. 2573)

(2). SEMAKIN DICINTAI ALLAH

"Sesungguhnya besarnya pahala akan sesuai dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah telah mencintai suatu kaum mk Dia pun akan menguji mereka. Oleh karena itu, barangsiapa yang ridha, maka baginya keridhaan (Allah), serta barangsiapa yang murka maka baginya kemurkaan (Allah)" (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no. 3407)

(3). DITINGGIKAN DERAJAT

"Sesungguhnya seorang hamba apabila telah ditetapkan oleh Allah Ta'ala suatu kedudukan baginya, kemudian dia tidak dapat mencapai (kedudukan itu) dengan amal perbuatannya, maka Allah pun akan memberikannya ujian pada tubuh, harta atau anaknya, kemudian dia bersabar atas ujian tersebut, hingga Allah Ta'ala menyampaikannya pd kedudukan yang telah ditetapkan untuknya dari Allah" (HR. Ahmad, Abu Dawud, ath-Thabrani dan Abu Ya'la, lihat Shahiihut Targhiib no. 3409)

(4). MENDAPATKAN SURGA

"Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman : "Wahai anak Adam, apabila kamu bersabar dan ikhlas saat tertimpa musibah, maka Aku tidak akan meridhai bagimu sebuah pahala kecuali Surga" (HR. Ibnu Majah no. 1597, lihat Takhrij Misykaatul Mashaabiih no. 1758)

(5). KESELAMATAN DARI API NERAKA

"Beritakanlah kabar gembira, sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla berfirman : "Penyakit itu adalah api-Ku yang Aku telah timpakan kepada hamba-Ku yang mukmin di dunia ini, agar dia dapat selamat dari api Neraka di akhirat" (HR. Ahmad II/440, Ibnu Majah no. 3470 dan al-Hakim I/345, lihat Silsilah ash-Shahiihah no. 557)

(6). MENDAPATKAN KEBAIKAN

"Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah untuk mendapatkan kebaikan, maka akan ditimpakan musibah (ujian) kepadanya" (HR. Bukhari no. 5645, hadits dari Abu Hurairah)

(7, 8, 9). MENDAPATKAN KEBERKAHAN DAN RAHMAT SERTA PETUNJUK

"Mereka itulah (yaitu orang2 yang tertimpa ujian atau musibah) yang akan mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, & mereka itulah orang2 yang mendapat petunjuk" (QS. Al-Baqarah [2]: 157)

(10). MENDAPAT PAHALA TANPA BATAS

"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas" (QS. Az-Zumar [39]: 10)

Ustadz Najmi Umar Bakkar

Artikel Lainnya Klik Disini

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.