Skip to main content

TIDAK MEMAAFKAN ITU LEBIH BAIK

Bismillaah

(1). Aisyah رضي الله عنها berkata :

وما انْتَقَمَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ لِنَفْسِهِ في شيءٍ قَطُّ، إلَّا أنْ تُنْتَهَكَ حُرْمَةُ الله، فَيَنْتَقِمَ بهَا لِله

"Dan tidaklah Rasulullah ﷺ marah terhadap sesuatu perkara untuk kepentingan dirinya sama sekali, melainkan bila beliau melihat larangan Allah dilanggar, maka beliau akan marah karena Allah" (HR. Bukhari no. 6126)

(2). Imam Ibnu Taimiyah رحمه الله berkata :

الإصلاح واجب والعفو مندوب، فإذا في العفو فوات الإصلاح فمعنى ذلك أننا قدمنا مندوبا على الواجب، هذا لا تأتي به الشريعة

"Perbaikan itu wajib, sedangkan memaafkan itu sunnah. Jika dengan memaafkan malah menjadikan tidak terjadi perbaikan, maka ini berarti bahwa kita mendahulukan yg sunnah daripada yg wajib. Yang seperti ini tidak ada dalam syari'at" (Makaarimul Akhlaak hal 27)

Maka terkadang tidak memaafkan dan juga menjatuhkan hukuman itu lebih utama jika akan menjadi suatu kebaikan bagi si pelaku, masyarakat ataupun kebaikan bagi agama.

(3). Imam al-Utsaimin رحمه الله berkata :

فإن العفو أفضل وأحسن، إلا إذا كان الذي أساء إليك شخصاً معروفاً بالشر والفساد، وأنك لو عفوت عنه زاد في شرِّه، ففي هذه الحال الأفضل أن لا تعفو عنه، بل تأخذ بحقك من أجل الإصلاح

"Sesungguhnya memaafkan itu lebih utama dan lebih baik, kecuali jika orang yg berbuat jahat kepadamu itu adalah seseorang yang telah dikenal jahat dan rusak, yang apabila engkau memaafkannya akan semakin besar kejahatannya, maka dalam keadaan seperti ini yang lebih utama adalah dengan tidak memaafkannya, bahkan engkau ambil hakmu demi perbaikan" (Syarah Riyadhus Shalihin I/180)

 ✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar

Artikel Lainnya Klik Disini

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.