Skip to main content

Julukan Ahlus Sunnah Jangan Salah Kaprah

https://t.me/menebar_cahayasunnah

💬 Sebutan Ahlus Sunnah 

diriwayatkan dari salah seorang shohabat Nabi yaitu Ibnu Abbas ketika menjelaskan firman Allah, 

يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ ۚ   )*

"Hari dimana ada yang wajahnya putih berseri dan ada pula yang wajahnya hitam."

 📖  Ali Imron: 106.

❉ Beliau berkata,

فأما الذين ابيضت وجوههم: فأهل السنة والجماعة وأولوا العلم وأما الذين اسودت وجوههم: فأهل البدع والضلالة

"Adapun mereka yang putih wajahnya adalah Ahlus Sunnah wal Jamaah dan ahlul ilmi, sedangkan orang yang hitam wajahnya mereka adalah ahlul bida' wad dholalah." 

📒 'Syarh Ushul I’tiqod Ahlis 

Sunnah' 1/72,  'Ma'alimut Tanzil' 1/339, Tafsir Ibnu Katsir 2/72.

𑁍 Kemudian penyebutan Ahlus Sunnah dipopulerkan oleh para ulama setelahnya seperti Muhammad bin Sirin, Ayyub As Sakhtiyani, Sufyan Ats Tsawri, Al Fudhoil bin Iyadh, Abu Ubaid Al Qosim bin Sallam, Ahmad bin Hanbal dan yang lain.

❉ Maka Ahlus Sunnah wal Jamaah pada asalnya merupakan lawan dari Ahlul Bid'ah wad Dholalah.

۞ Yakni orang yang berislam dengan mengikuti sunnah (petunjuk) Nabi ﷺ dan berkumpul di atas al jamaah (kebenaran).

⚠️ Tidak sebagaimana ahlul 

bid'ah yang menuruti selera hawa nafsunya dalam beragama, mengedepankan kepentingan ormasnya, hanya mengikuti pendapat dan pemikiran tokohnya.

🎙️ Syaikhul Islam Ibnu 

Taimiyyah berkata, 

هم المتمسكون بكتاب الله وسنة رسوله ﷺ وما اتفق عليه السابقون الأولون من المهجرين والأنصار والذين اتبعوهم بإحسان

"Mereka adalah orang-orang yang memegang teguh Al Qur'an dan sunnah (petunjuk) Rosul-Nya ﷺ dan semua yang disepakati oleh para shohabat generasi pendahulu ummat ini dari kalangan Muhajirin dan Anshor serta yang mengikuti jalan mereka dengan baik."

📕 'Majmu' Fatawa' 2/375.

☝Siapa yang berislam dan 

memahami Al-Qur'an berdasarkan penafsiran Rosulullah ﷺ dan para shohabat serta mengikuti ijma' para salaf maka dialah Ahlus Sunnah.

💦 Semoga Allah 

menggolongkan kita termasuk Ahlus Sunnah yang hakiki, bersabar mengikuti sunnah, dan dijauhkan dari perkara baru yang diada-adakan dalam beragama.

✍🏻  Ustadz Fikri Abul Hasan حفظہ ٱللہ

*(  Lafazh ayat ditambahkan oleh Admin.

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.