Skip to main content

Resep Ditolong Allaah


Ustadz Nuzul Dzikri, Lc

https://t.me/dokterindonesiabertauhid

Saudaraku yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, 

Apa yang kita lakukan ketika: 

- Kita mendengar berita yang mengejutkan, kita mendapatkan telepon bahwa pasangan kita (istri/suami) kita mengalami kecelakaan? 

️- Atau kita mendapatkan kabar bahwa anak kita terjatuh disekolahnya? 

️- Apa yang kita lakukan ketika kita menerima kenyataan bahwa kita kalah dalam dalam sebuah tender? 

️- Atau kita mendapatkan berita yang tidak mengenakan dan menyesakan dada? 

Panik ! Bingung !? 

Atau kita langsung mengambil telepon kita dan menghubungi orang yang berkaitan dengan masalah tersebut. 

Saudaraku yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, 

Masalah ini telah dijelaskan oleh Nabi kita shallallāhu 'alayhi wa sallam. 

Mari kita simak sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yang hasan. 

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ صَلَّى 

"Nabi kita shallallāhu 'alayhi wa sallam apabila berhadapan dengan masalah (yang tidak mengenakan, yang menyedihkan, masalah besar), 

maka beliau segera mengerjakan shalat." 

✖Bukan menghubungi relasi, 

✖Bukan panik, 

✖Bukan galau, 

✔Namun tuntunan Nabi kita shallallāhu 'alayhi wa sallam adalah shalat. 

Mengapa shalat? 

Karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman dalam surat Al Baqarah: 45, 

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

"Dan mintalah pertolongan kepada Allāh dengan sabar dan dengan mengerjakan shalat, 

Sesungguhnya shalat itu amatlah besar kecuali bagi orang-orang yang khusyuk." 

Saudaraku yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, 

Inilah resep Nabi kita Shallallāhu 'alayhi wa sallam, beliau mengerjakan shalat karena Allāh akan menolong kita, ketika kita mendekat kepada-Nya. 

Kita akan ditolong oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla ketika kita mengingatnya, 

kita akan dijaga oleh Allāh pada saat kita menjaga hak-hak-Nya. 

اِحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ

"Jagalah hak Allāh, maka Allāh akan jaga dirimu" (HR Tirmidzi) 

Saudaraku yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, 

Oleh karena itu, ketika kita mendapatkan berita duka, berita yang mengagetkan, berita yang tidak menyenangkan, 

maka segeralah ambil air wudhu, 

lalu bertakbiratul ihramlah, dan shalatlah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla. 

Saudaraku yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, 

Ibnu Abbas pernah berjalan disebuah jalan, lalu ada orang yang menghampirinya dan memberitahukan bahwa saudaranya telah meninggal dunia. 

Apa yang dilakukan beliau? 

Beliau langsung menepi dan beliau langsung shalat dua raka'at, lalu beliau memanjangkan shalat nya, 

berdoa kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla, bersimpuh kepada Allāh, 

lalu beliau mengucapkan salam, 

beliau kembali ke tunggangannya, dan beliau berjalan sambil membaca Al Baqarah ayat 45. 

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاة

"Mintalah pertolongan kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla dengan kesabaran dan dengan mengerjakan shalat." 

Ini juga yang dilakukan oleh ummu Kultsum ketika melihat suami tercintanya Abdurahman bin 'Auf itu pingsan dan beliau khawatir luar biasa. 

Apa yang beliau lakukan ? 

Allāhu Akbar, beliau langsung pergi ke masjid dan mengerjakan dua raka'at mengingat firman Allāh, 

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاة

"Minta pertolongan kepada Allāh dengan sabar dan dengan mengerjakan shalat." 

Dan inipun yang dilakukan oleh Nabi Ibrāhim 'alayhissalām ketika harus menerima kenyataan bahwa istri tercintanya Sarah diambil oleh orang-orang penguasa Mesir dipisahkan darinya. 

Apa yang dilakukan Nabi Ibrāhim 'alayhissalām? 

Apakah beliau menghubungi manusia? 

Dalam hadits Bukhari, beliau 'alayhissalām langsung mengerjakan shalat dua raka'at salam, dua raka'at salam, dua raka'at salam, 

sehingga Sarah tidak bisa dijamah oleh penguasa Mesir tersebut. 

Ini adalah resep Nabawi, resep untuk orang-orang beriman, yakin bahwa Allāh mampu menolong kita. 

Kerjakanlah shalat, dekatkan diri kepada Allāh,

bukan justru menjauh dan justru kita lebih dekat kepada manusia ketika kita sedang mendapatkan masalah. 

Mendekatlah kepada Allāh Jalla wa 'Ala dengan mengerjakan shalat. 

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاة

"Mintalah pertolongan kepada Allāh dengan sabar dan dengan mengerjakan shalat." 

َإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَـعِنْ بِاللهِ

"Jika anda meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allāh, 

dan Allāh minta kita untuk mengerjakan shalat" (HR Tirmidzi) 

Yakinlah bahwa Allāh akan menolong kita dengan shalat kita tersebut jika sesuai dengan sunnah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, 

dan dilakukan dengan penuh kekhusyukan, penuh kerendahan, dan penuh pengharapan kepada Allāh. 

أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

____________________________

_ Donasi Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam 

| Bank Mandiri Syariah 

| Kode Bank 451

| No. Rek : 7103000507 

| A.N : YPWA Bimbingan Islam 

| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004 

Website: 

http://www.bimbinganislam.com 

✒Tim Transkrip Materi BiAS (bimbinganislam.com) / grup Whatsapp BIAS (Bimbingan Islam)

⬇️ Download audio: https://goo.gl/s33xXZ

Sumber: http://youtu.be/trc0Clbpo8Qn

Sumber::

https://t.me/dokterindonesiabertauhid

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.