Skip to main content

SABAR DAN TAAT KEPADA PEMIMPIN

Diriwayatkan Dari Abdullah Bin Mas’ud Radhiallahu ‘anhu, Dia Berkata,

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam Bersabda:

إِنَّهَا سَتَكُونُ بَعْدِي أَثَرَةٌ وَأُمُورٌ تُنْكِرُونَهَا قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ كَيْفَ تَأْمُرُنَا؟

https://chat.whatsapp.com/C8NuL8ENpq17HSEDIzqJQA

“akan Muncul Setelahku Atsarah (Orang-orang Yang Mengutamakan Diri Mereka Sendiri Dan Tidak Memberikan Hak Kepada Orang Yang Berhak, Red.) Dan Perkara-perkara Yang Kalian Ingkari.”

Mereka (Para Sahabat, Red.) Bertanya, “apa Yang Engkau Perintahkan Kepada Kami, Wahai Rasulullah?” Beliau Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam Berkata,

تُؤَدُّوْنَ الْحَقَّ الَّذِيْ عَلَيْكُمْ وَتَسْأَلُوْنَ اللهَ الَّذِيْ لَكُمْ

“tunaikanlah Kewajiban Kalian Kepada Mereka Dan Mintalah Hak Kalian Kepada Allah.”
(Sahih, Hr. Al-bukhari Dan Muslim Dalam Shahih Keduanya)

✅ Atsarah Adalah Pemimpin Yang Dzalim, Dengan Melakukan:
👉 Kkn
👉 Mendzalimi Rakyat Nya
👉 dan semisal nya

✅ Nabi Mengajar Kan, Untuk:
👉 Sabar,
👉 Tunaikan Kewajiban Kalian
👉 Adapun Hak, Minta Sama Allah

✅ Taat Kepada Pemimpin Yang Dzalim, Bukan Berarti Pengecut
👉 Harus Menimbang, Maslahat Dan Mudharat
👉 Pemimpin Punya Pasukan Yang Besar, Bila Melawan Akan Memudharatakan Masyarakat - Bisa Bertambah Tumpah Darah

✅ Bila Bertemu 2 Mudharat, Maka Ambillah Mudharat Yang Lebih Kecil
✅ Dengan Sabar, Keadaan Wilayah Aman, Harta Dan Jiwa Pun Terselamatkan
✅ Melaksanakan Kewajiban Kepada Penguasa Adalah, Taat Kepada Pemerintah, Dalam Hal Yang Tidak Maksiat Kepada Allah
✅ 1 Orang Muslim, Lebih Besar Dari Pada Hancur Nya Dunia Dan Segala Isinya
✅ Dengan Demonstrasi, Akhirnya Ada Yang Terbunuh, Maka Hal Ini Di Haramkan
✅ Bila Melihat Pemimpin Yang Rusak, Maka Bencilah Perbuatan Nya, Dan Jangan Memberontak Nya
✅ Bukan Berarti, Ketika Pemimpin Dzalim Itu Kita Diam Saja, Namun Kita Harus Menimbang Apa Apa Yang Terburuk, Yang Akan Terjadi, Bila Memberontak Pemimpin
✅ Sabar Adalah Kunci, Untuk Mendapatkan Telaga Nabi, Yaitu Al Kautsar, Sifatnya Telaga Ini :
👉 Sumbernya Dari Sungai Di Surga - Al Kautsar, Di Padang Mahsyar
👉 Akan Di Lewati Oleh Orang-orang Yang Beriman, Dan Siapa Yang Meminumnya, Maka Tidak Akan Haus, Selama Lamanya
👉 Airnya Lebih Putih Dari Susu
👉 Manis Nya Lebih Manis Dari Madu
👉 Lebarnya Dan Panjang Nya, Perjalanan Satu Bulan Lamanya

✅ Di Surga, Minum Bukan Karena Haus, Namun Menikmati Apa Yang Di Minum
✅ Termasuk, Makan Di Surga Bukan Karena Lapar, Namun Menikmati Apa Yang Di Makan

✅ Termasuk Di Surga Tidak Ada Tidur, Atau Ngantuk
✅ Syarat Masuk Surga, Harus Mendapatkan Kenikmatan Yang Terus Menerus, Adapun Tidur Adalah Saudara Dari Kematian

Wallahu A'lam

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.