Monday, January 22, 2018

ANNISAA


AL - MAIDAH


Empat Sifat Yang Terbebas dari Api Neraka



Sahabat , ingin merasakan jilatan api neraka di tubuh kita? Tentu tidak yaa...

Jangankan api neraka, tersundut api dari korek atau putung rokok yang masih menyala saja sudah terasa perih di kulit.

Nah, jika berharap tidak disentuh api neraka, jadilah salah 1 dari 4 jenis manusia seperti ini yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam berikut ini:

‎ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻣَﺴْﻌُﻮﺩٍ، ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ،ﻗَﺎﻝَ :ﺃَﻻَ ﺃُﺧْﺒِﺮُﻛُﻢْ ﺑِﻤَﻦْ ﺗُﺤَﺮَّﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭُ؟ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ : ﺑَﻠَﻰ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ، ﻗَﺎﻝَ : ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﻫَﻴِّﻦٍ، ﻟَﻴِّﻦٍ، ﻗَﺮِﻳﺐٍ، ﺳَﻬْﻞٍ

"Maukah kalian aku tunjukkan orang yang Haram baginya tersentuh api neraka?"

Para sahabat berkata,
"Mau, wahai Rasulallah!"

Beliau menjawab:
"(yang Haram tersentuh api neraka adalah) orang yang *"Hayyin, Layyin, Qarib, Sahl"*
(H.R. At-Tirmidzi dan Ibnu Hiban)

Apa itu Hayyin? Ternyata ialah orang yang memiliki ketenangan dan keteduhan lahir maupun batin. Cirinya tidak mudah memaki, melaknat orang lain, serta teduh jiwanya. 

Sudahkah kita memiliki sifat orang yang Hayyin?

Kemudian Layyin. Yaitu, Orang yang lembut dan santun, baik dalam bertutur-kata atau bersikap atau berprilaku. Tidak kasar, tidak semaunya sendiri. Lemah lembut dan selalu menginginkan kebaikan untuk sesama manusia.

Mirip dengan Hayyin, Layyin juga bukanlah tipe orang yang mudah berkata kasar atau jorok. Senantiasa mengharapkan kebaikan untuk orang lain.

Selanjutnya, tipe Qarib. Yaitu, Orang yang cepat dekat dengan siapa saja. Cepat akrab, ramah & enak diajak bicara, menyenangkan bagi orang yang diajak bicara. Dan murah senyum jika bertemu. Tidak jutek atau galak pada orang lain.

Terakhir, tipe Sahl. Yaitu, Orang yang memudahkan urusan orang lain/sesama. Ringan tangan Orang yg tidak mempersulit sesuatu. Selalu ada solusi bagi setiap permasalahan. 

Subhanallah... semoga kita menjadi bagian dari orang-orang yang Allah haramkan api neraka atasnya.
Semoga bermanfaat.

Monday, January 15, 2018

Pinjaman Yang Terbaik

Meminjamkan yang paling baik
------------------
Sahih al-Bukhori:2438

عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

أَرْبَعُونَ خَصْلَةً أَعْلاَهُنَّ مَنِيحَةُ الْعَنْزِ. مَا مِنْ عَامِلٍ يَعْمَلُ بِخَصْلَةٍ مِنْهَا رَجَاءَ ثَوَابِهَا وَتَصْدِيقَ مَوْعُودِهَا إِلاَّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ بِهَا الْجَنَّةَ.

Dari Abdullah ibn Amr ra, dia berkata: Rasulullah saw bersabda:

Ada empat puluh sifat (amalan) baik, yang tertingginya adalah meminjamkan seekor kambing. Tidaklah seseorang beramal dengan salah satu dari sifat tersebut, dengan mengharap pahala darinya dan membenarkan apa yang dijanjikan padanya, melainkan Allah akan memasukkannya dengan amalnya ke dalam surga.

Pesan :
Meminjamkan yang paling baik adalah meminjamkan seekor kambing agar dapat dimanfaatkan susunya, kemudian dikembalikan kepada pemiliknya. Jika saat meminjamkan orang itu ikhlas, mengharapkan pahala dan membenarkan apa yang dijanjikan oleh Allah, maka Allah akan memasukkan orang tersebut ke dalam surga-Nya.

Miskin Yang Sebenarnya

Orang yang miskin
------------------
Sahih al-Bukhori:1382

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:

لَيْسَ الْمِسْكِينُ الَّذِي تَرُدُّهُ الأُكْلَةَ وَالأُكْلَتَانِ وَلَكِنْ الْمِسْكِينُ الَّذِي لَيْسَ لَهُ غِنًى وَيَسْتَحْيِي أَوْ لاَ يَسْأَلُ النَّاسَ إِلْحَافًا.

Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi saw bersabda:

Tidaklah termasuk orang miskin seseorang yang jika diberi satu atau dua suap akan menerima dan pulang, melainkan orang miskin adalah orang yang tidak memiliki kecukupan namun dia malu atau tidak meminta-minta kepada manusia dengan memaksa.

Pesan :
Orang yang miskin bukanlah orang yang jika diberi satu suap atau dua suap akan merasa cukup lalu kembali ke rumahnya, namun orang yang miskin adalah orang yang malu meminta, tidak diketahui tentang keadaannya karena ia tidak pernah meminta-minta kepada orang lain. Orang seperti itulah yang harus kita cari dan kita bantu memenuhi kebutuhannya. Mulailah dengan orang di sekitar lingkungan anda, karena bisa jadi orang yang tidak pernah anda duga adalah orang yang sedang sangat membutuhkan.

Saturday, January 13, 2018

Jihad Dengan Harta || Hadist al-Bukhori 2578

Jihad dengan harta
------------------
Sahih al-Bukhori:2578

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ النَّاسِ أَفْضَلُ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

مُؤْمِنٌ يُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ. قَالُوا: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: مُؤْمِنٌ فِي شِعْبٍ مِنْ الشِّعَابِ يَتَّقِي اللَّهَ وَيَدَعُ النَّاسَ مِنْ شَرِّهِ.

Dari Abu Sa'id al-Khudri ra, dia berkata: Ditanyakan: Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling utama? Maka Rasulullah saw bersabda:

Seorang mu'min yang berjihad di jalan Allah dengan jiwa dan hartanya. Mereka bertanya: Kemudian siapa lagi? Beliau menjawab: Seorang mu'min yang tinggal di suatu jalan pada pegunungan, bertaqwa kepada Allah dan menjauhkan manusia dari kejahatannnya.

Pesan :
Mengeluarkan harta di jalan Allah adalah perbuatan yang sangat terpuji, hingga disebut oleh Rasullah bahwa seorang mu'min yang berjihad dengan jiwa dan hartanya adalah orang yang paling utama.