Perbedaannfak Sedekah, Zakat dan Infak
1. Pengertian Sedekah
Sedekah dalam arti bahasa berasal dari kata shodaqo (benar) maksudnya orang yang sudah bersedekah berarti benar dalam pengakuan imannya. Adapun secara terminologi makna asalnya adalah tahqiqu syai’in bisyai’i, atau menetapkan / menerapkan sesuatu pada sesuatu. Sifatnya adalah suka rela yang tidak memiliki syarat-syarat tertentu yaitu tanpa nisab, waktu, kadar dan tidak ditentukan siapa yang harus menerimanya. Sedekah bukan hanya tentang material saja akan tetapi sumbangan jasapun termasuk dalam sedekah. Semua yang berkaitan dengan segala bentuk sumbangan termasuk dalam amalan sedekah.
Sedekah dengan zakat memiliki perbedaan zakat bisa dikatakan sedekah karena sedekah bisa diartikan memberikan derma dalam mematuhi hukum. Sedekah memiliki arti yang sangat luas sedangkan zakat memilki pengertian yang lebih khusus, sedekah dilakukan secara suka rela sedangkan zakat diwajibkan dan ditentukan waktu dan takarannya.
Infak pun memiliki pengertian yang sama dengan sedekah akan tetapi sedekah memiliki pengertian yang sangat luas dibandingkan dengan infak. Jika infak hanya berkaitan dengan materi berbeda dengan sedekah amalan ini bukan hanya berkaitan dengan materi akan tetapi non materi pun termasuk di dalamnya seperti menebar senyuman, menuntun orang yang buta, memudahkan urusan orang lain, dan lain-lain.
Hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Dzar, Rasulullah menyatakan bahwa jika tidak mampu bersedekah dengan harta, maka membaca tasbih, takbir, tahmid, tahlil, berhubungan suami-istri, atau melakukan kegiatan amar ma’ruf nahi munkar adakah sedekah.
Dalam hadist Rasulullah memberi jawaban kepada orang-orang miskin yang cemburu terhadap orang kaya yang banyak bershadaqah dengan hartanya, beliau bersabda: “Setiap tasbih adalah shadaqah, setiap takbir shadaqah, setiap tahmid shadaqah, setiap amar ma’ruf adalah shadaqah, nahi munkar shadaqah dan menyalurkan syahwatnya kepada istri shadaqah”. (HR. Muslim)
2. Pengertian Zakat
Zakat secara bahasa (lughoh) adalah suci, berkah, tumbuh, bersih dan baik. Seorang yang membayar zakat karena keimanannya nicaya akan memperoleh kebaikan yang banyak. Allah SWT berfirman : “Pungutlah zakat dari sebagian kekayaan mereka dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.”. (QS : At-Taubah : 103). Sedangkan menurut terminologi syari’ah (istilah syara’) zakat berarti kewajiban atas harta atau kewajiban atas sejumlah harta tertentu untuk kelompok tertentu dalam waktu tertentu.
Zakat adalah amalan yang diwajibkan, yang ditentukan waktu, kadar, dan si penerimanya, Ulama’ Hanafiyyah mendefinisikan zakat dengan menjadikan hak milik bagian harta tertentu dan harta tertentu untuk orang tertentu yang telah ditentukan oleh Syari’ karena Allah.
Demikian halnya menurut mazhab Imam Syafi’i zakat adalah sebuah ungkapan keluarnya harta atau tubuh sesuai dengan secara khusus. Sedangkian menurut mazhab Imam Hambali, zakat ialah hak yang wajib dikeluarkan dari harta yang khusus untuk kelompok yang khusus pula, yaitu kelompok yang disyaratkan dalam Al-Qur’an. Zakat mempunyai fungsi yang jelas untuk menyucikan atau membersihkan harta dan jiwa pemberinya.
3. Pengertian Infak
Pengertian infaq adalah berasal dari kata anfaqa–yunfiqu yang artinya membelanjakan atau membiayai yang berhubungan dengan usaha realisasi perintah-perintah Allah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi Kelima infaq adalah pemberian (sumbangan) harta dan sebagainya (selain zakat wajib) untuk kebaikan. Sedangkan menurut istilah infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan dalam ajaran Islam.
Oleh karenanya, infaq berbeda dengan zakat, infaq tidak mengenal nisab atau jumlah harta yang telah ditentukan secara hukum. Infaq juga tidak harus diberikan kepada mustahik tertentu, melainkan dapat diberikan kepada siapapun seperti keluarga, kerabat, anak yatim, orang miskin, atau orang orang yang sedang dalam perjalanan jauh. Dengan demikian infaq adalah membayar dengan harta, mengeluarkan dengan harta dan membelanjakan dengan harta.
Wallohu’alam…
Comments
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.