Apakah kita menyembah Allah dengan perasaan takut akan siksaanNya dan pengharapan pahalaNya ❓
Ya, Kita beribadah kepada Allah dengan penuh rasa takut dan mengharap pahala dari Allah.
Sebagaimana Firman-Nya :
وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا
"Dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak diterima) dan harapan (dikabulkan)" *[QS. Al ‘Araf : 56]*
Ayat ini menerangkan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk berdo'a dengan perasaan harap dan takut. Yaitu harapan agar do'anya diterima dan takut jika do'anya tertolak. Demikian pula dalam ibadah yang lainnya.
Dan sabda Rasulullah :
أَسْأَلُ الله الْجَنَّةَ وَأَعُوْذُ بِهِ مِنَ النَّارِ
"Aku meminta kepada Allah syurga dan aku berlindung kepada Allah dari neraka" *[Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud]*
Hadits ini menjelaskan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam juga mengharapkan syurga dan takut dari api neraka.
Hadits ini membantah sebagian orang Sufi yang menyatakan bahwa mereka beribadah tidak mengharap syurga dan tidak takut neraka.
Kesimpulannya :
Bahwa ibadah kepada Allah butuh perasaan takut dan harap. Seorang Muslim berada di atas dua perasaan ini ketika ia beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Takut dan harap ibarat dua sayap burung dimana burung tak akan mampu terbang kecuali dengan kedua sayapnya.
Demikian pula ibadah tak akan sempurna kecuali disertai perasaan takut dan harap.
📚 *( Diambil dari kitab Khudz Aqidataka dan diterjemahkan serta di jelaskan oleh Ustadz Bambang Abu Ubaidillah )*
✍ *Ustadz Bambang Abu Ubaidillah Hafizhahullah*
_______________________
Comments
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.