Showing posts with label Takut kepada Allaah. Show all posts
Showing posts with label Takut kepada Allaah. Show all posts

Tuesday, December 15, 2020

Cara Memupuk Rasa Takut Kepada Allaah

Bagaimana Cara kita memupuk rasa takut kepada Allah Ta’ala?

Berikut ini adalah cara-caranya :

1. Mengingat betapa lemahnya kita, dan betapa Allah Maha Perkasa

Sadarlah betapa kita ini kecil, lemah, hina di hadapan Allah. Sedangkan Allah adalah Al Aziz (Maha Perkasa), Al Qawiy (Maha Besar Kekuatannya), Al Matiin (Maha Perkasa), Al Khaliq (Maha Pencipta), Al Ghaniy (Maha Kaya dan tidak butuh kepada hamba).

Betapa lemahnya hamba sehingga ketika hamba tertimpa keburukan tidak ada yang bisa menghilangkannya kecuali Allah. Ia berfirman (yang artinya) : “Jika Allah menimpakan suatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri” (QS. Al An’am: 17)

Betapa Maha Besarnya Allah, hingga andai kita durhaka kepada Allah, sama sekali tidak berkurang kemuliaan Allah. “Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu kafir, maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji” (QS. An Nisa: 131)

Dengan semua kenyataan ini masihkah kita tidak takut kepada Allah?

2. Memupuk rasa cinta kepada Allah

Dua orang yang saling mencintai, bersamaan dengan itu akan timbul rasa takut dan khawatir. Yaitu takut akan sirnanya cinta tersebut. Demikian pula rasa cinta hamba kepada Allah. Hamba yang mencintai Allah dengan tulus, berharap Allah pun mencintainya dan ridha kepadanya. Bersamaan dengan itu ia akan senantiasa berhati-hati untuk tidak melakukan hal yang dapat membuat Allah tidak ridha dan tidak cinta kepadanya.

3. Adzab Allah sangatlah pedih

Jika kedua hal di atas belum menyadarkan anda untuk takut kepada Allah, cukup ingat satu hal, bahwa adzab Allah itu sangatlah pedih yang disiapkan bagi orang-orang yang melanggar aturan agama Allah. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih” (QS. An Nuur: 63)

Pedihnya adzab Allah sampai-sampai dikabarkan dalam Al Qur’an bahwa setan berkata: “Sesungguhnya aku takut kepada Allah. Dan Allah sangat keras siksa-Nya” (QS. Al Anfal: 48)

Dan hendaknya kita takut pada neraka Allah yang tidak bisa terbayangkan kengeriannya. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya) : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS. At Tahrim: 6)

Semoga Bermanfaat

Baca Juga : Kajian Terbaru Kami Disini

 

 

Thursday, March 12, 2020

BERHARAP DAN TAKUT HANYA PADAMU


Apakah kita menyembah Allah dengan perasaan takut akan siksaanNya dan pengharapan pahalaNya ❓

Ya, Kita beribadah kepada Allah dengan penuh rasa takut dan mengharap pahala dari Allah.

Sebagaimana Firman-Nya : 

وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا

"Dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak diterima) dan harapan (dikabulkan)" *[QS. Al ‘Araf : 56]*

Ayat ini menerangkan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk berdo'a dengan perasaan harap dan takut. Yaitu harapan agar do'anya diterima dan takut jika do'anya tertolak. Demikian pula dalam ibadah yang lainnya.

Dan sabda Rasulullah :

أَسْأَلُ الله الْجَنَّةَ وَأَعُوْذُ بِهِ مِنَ النَّارِ

"Aku meminta kepada Allah syurga dan aku berlindung kepada Allah dari neraka" *[Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud]*

Hadits ini menjelaskan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam juga mengharapkan syurga dan takut dari api neraka.

Hadits ini membantah sebagian orang Sufi yang menyatakan bahwa mereka beribadah tidak mengharap syurga dan tidak takut neraka.

Kesimpulannya :

Bahwa ibadah kepada Allah butuh perasaan takut dan harap. Seorang Muslim berada di atas dua perasaan ini ketika ia beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Takut dan harap ibarat dua sayap burung dimana burung tak akan mampu terbang kecuali dengan kedua sayapnya. 
Demikian pula ibadah tak akan sempurna kecuali disertai perasaan takut dan harap.

📚 *( Diambil dari kitab Khudz Aqidataka dan  diterjemahkan serta di jelaskan oleh Ustadz Bambang Abu Ubaidillah )*


✍ *Ustadz Bambang Abu Ubaidillah Hafizhahullah*

_______________________

Hikmah Berqurban