Skip to main content

Sabun Daun Bidara Ruqyah

 


InsyaAllah Biidznillah Bermanfaat

MANFAAT DAUN BIDARA :

✔ Membantu Terapi Penyakit Medis

✔ Membantu Relaksasi Bagi Penderita Gangguan Psikis

✔ Untuk Memandikan Jenazah Sebagai Sunnah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa sallam

✔ Untuk Mandi Besar

✔ Mengembalikan Kelembutan dan Kesegaran Kulit

✔ Mengobati Jerawat

✔ bisa untuk cuci tangan lembut dan anti bakteri

✔ Dll

KEISTIMEWAAN POHON BIDARA INI :

✔ Salah Satu Tanaman Surga yang Ada di Dunia

✔ Tanaman yang disebutkan di Dalam Al Qur'an

✔ Pemakaian Daunnya dianjurkan dalam Sunnah Nabi

✔ Sangat Bermanfaat

✔ Tumbuhan Penuh Berkah


*KELEBIHAN*

👉🏻  Sudah dibacakan ayat Ruqyah Syar'iyyah ke Sabun Bidara Ini

👉🏻 Lembut dan Harum


*DAUN BIDARA*

(Al Qurtubi menceritakan daripada Wahab untuk mengobati sihir. "Diambil 7 helai daun Bidara ditumbuk halus lalu campurkan air dan dibacakan ayat kursi dan diberi minum pada orang yang terkena sihir tiga kali teguk dan baki airnya digunakan untuk mandi." Dan diutamakan membaca Al-Ikhlas,Al-Falaq,An-Naas dan ayat kursi.karena ayat- ayat itu dapat mengusir syetan.")*_ (Tafsir Ibn Katsir jilid satu terjemahan singkat halaman 171)

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.