Skip to main content

Silsilah Fiqih Pendidikan Anak

Perlu diketahuai bahwa berkaitan dengan masalah meminta izin, islam membagi usia anak menjadi beberapa fase :

Pertama : Fase Anak Berusia Tamyis

Tamyis adalah usia dimana anak sudah bisa membedakan antara yang bermanfaat dan tidak bermanfaat. Kondisi ini dari satu anak dengan anak lainnya berbeda. Ada yang sejak usia 5 tahun, ada pula yang mulai usia 7 tahun, fase ini dikahiri dengan balighnya anak. Saat memasuki usia tamyiz, anak diharuskan meminta izin sebelum masuk kamar orang tuanya, pada 3 waktu, yakni : sebelum shalat subuh, diwaktu istirahat siang dan setelah shalat isyak.

Allaah Berfirman :

"Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah hamba sahaya kalian ( lelaki atau wanita ) dan anak anak kalian yang belum baligh, mereka meminta izin kepada kalian ditiga waktu. Yaitu sebelul shalat subuh, ketika kalian melepas pakaian ( luar ) kalian ditengah hari dan sesudah shalat Isyak. ( Itulah ) tiga aurat kalian. Kalian atau mereka tidak berdosa, ( Untuk tidak meminta izin ) diselain tiga waktu itu. Mereka bisa melayani kalian, dan sesama kalian saling melayani. Demikianlah Allaah menjelaskan ayat - ayat untuk kalian. Allah maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. " QS. An-Nur : 58.

Aturan diatas diberlakukan, sebab ditiga waktu tersebut biasanya aurat sering terbuka. Maka Allah melarang anak - anak berusia tamyiz untuk masuk ke kamar tidur orang dewasa tanpa izin pada waktu waktu ini. Adapaun diselain tiga waktu itu, orang tua tidak berdosa bila mereka tidak dicegah masuk tanpa izin. Dan mereka juga tidak berdosa bila masuk tanpa meminta izin.

Kedua : Fase Anak Berusia Baligh

Pada usia ini, bila akan memasuki kamar orang tuanya atau orang dewasa lainnya, anak mutlak harus meminta izin kapanpun juga. 

Allaah Berfirman :

"Apabila anak - anak kalian telah sampai usia baligh, maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang - orang sebelum mereka meminta izin. Demikianlah Allaah menjelaskan ayat-ayat-Nya. Allaah Maha Mengetahuai lagi Maha Bijaksana." QS. An-Nur : 59.

Maknanya, , anak - anak yang telah baligh harus meminta izin dahulu jika hendak masuk kekamar orang tuanya atau orang dewasa lainnya, kapanpun juga. itu semua antara lain dalam rangka menghindarkan anak melihat aurat orang lain, walaupun tanpa sengaja. Terlebih bila disengaja.

Silahkan Share dan semoga memberi manfaat dunia dan akhirat




Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.