Skip to main content

Shalat Witir

Pengertian Witir adalah ganjil. Dan shalat witir adalah shalat yang dikerjakan diantara shalat isyak dan shalat subuh sebagai penutup shalat malam. Dinamakan demikian karena shalat ini dikerjakan dengan rakaat yang ganjil, seperti 1 rakaat, tiga rakaat, dan seterusnya.

Hukum shalat witir adalah sunnah muakkadah (yang sangat ditekankan). 

Hadist Riwayat Tirmidzi, Nasa'i dan Hakim, Dari Ali bin Abi Thalib RA berkata, yang artinya :
" Shalat fitir itu tidaklah wajib sebagaimana shalat fardhu, tapi ia hanyalah sunnah yang dilakukan Rasulullaah SAW"

Shalat witir dikerjakan antara shalat isyak dan subuh. Shalat witir diutamakan dikerjakan diakhir malam. Tetapi jika dikerjakan diawal malam tidak mengapa karena takut ketiduran dan melewati malam.

Rasulullaah SAW Bersabda, yang artinya :
" Barangsiapa khawatir tidak bangun pada bagian akhir malam, hendaknya ia shalat witir pada awal malam dan barangsiapa sangat ingin bangun pada akhirnya hendaknya ia shalat witir pada akhir malam karena shalat pada akhir malam itu disaksikan (oleh malaikat), dan hal itu lebih utama." (HR. Muslim)

Adapun jumlahnya paling sedikit satu rakaat. Boleh dikerjakan dengan tiga, lima, atau sembilan rakaat. 

Rasulullaah SAW bersabda, yang artinya :

" Witir itu hak setiap Muslim. Barangsiapa senang shalat witir dengan lima rakaat hendaknya ia kerjakan, barangsiapa senang shalat witir dengan tiga rakaat hendaknya ia kerjakan, barang siapa senang shalat witir dengan satu rakaat hendaknya ia kerjakan."(HR. Abu Daud)

Jika dikerjakan tiga rakaat maka disunnahkan pada rakaat pertama setelah al fatihah membaca surat Al-'Ala, rakaat kedua surat Al-Kafirun dan rakaat yang ketiga surat Al-Ikhlas.

Adik-adik sekalian, melihat banyaknya keutamaan-keutamaan yang ada dibulan ramadhan, maka tidak sepatutnya kita menyia-nyiakan waktu kita dengan sesuatu yang tidak berguna dan menghabiskannya dengan perbuatan-perbuatan yang tidak bernilai ibadah.

Semoga bermanfaat


Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.