Skip to main content

Awas Tawasul yang Salah


Tawasul artinya mencari wasilah, makna wasilah artinya kedekatan, kedekatan dengan siapa, yaitu kedekatan dengan Allaah, kemudian manusia mencari-cari apa yang bisa mendekatkan kepada Allaah?

Ahli sunnah mereka merujuk kepada Al Qur'an dan sunnah serta kererangan para ulama, apa yang dimaksud kedekatan kepada Allaah maka disitu ada Wasilah syar'i yang di syariatkan ada wasilah yang bid'ah yang dia tidak di syari'atkan dan ada wasilah syirik yang jika ini dilakukan maka pelakunya keluar dari Islam.

Tawasul Syar'i ada tiga Macam :

1. Tawasul dengan nama dan sifat Allaah.

Misalnya dengan menyebut asma/nama Allaah, misal ya Rahman, ya Razzak dan lain seterusnya ada 99 asma Allaah

2. Tawasul dengan amal soleh.

Kita pernah melakukan ketaatan kepada Allaah, seperti kita beriman dengan apa yang Allaah turunkan maka itu bisa kita jadikan tawasul.

"Ya Allaah wahai Rabb kami, kami mendengar utusan-Mu yang mengajak orang untuk beriman lalu kami beriman, karena itu ampunilah kami ya Allaah. ( Ali Imran :193 ),maka kita bertawasul dengan beriman/keimanan kita.

3. Tawasul dengan doa orang soleh yang masih hidup.

Contoh dahulu sahabat datang kepada Nabi dan minta di doakan.

Hanya tiga hal tawasul di atas yang diperbolehkan.

Kemudian tawasul bid'ah yaitu :

1. Tawasul dengan menggunakan amal orang lain.

Contoh : ya Allah dengan sholat yang dilakukan oleh kiai fulan dengan ibadah yang dilakukan oleh kiai fulan karena itu berikanlah aku rejeki. Contoh lagi ya Allah dengan kesalehan yang dimiliki oleh kiai fulan maka ampunilah aku. Ini adalah keliru karena memakai amalan orang lain untuk kepentinganya sendiri, jadi bertawasul haruslah paling tidak dengan amal sendiri bukan amal orang lain. Karena amal orang lain bermanfaat untuk orang lain tersebut dan bukan untuk kita. Contoh lagi ya Allah berikanlah kemudahan karena amalan soleh si fulan. Dan bentuk tawasul ini juga disebut sebagai tawasul yang aneh dan para sahabat nabi tidak pernah ada yang melakukannya karena ini termasuk bid'ah.

2. Tawasul dengan menggunakan kedudukan dan ketaatan orang lain

Tawasul Kesyirikan, meyakini dengan sesuatu yang bisa mendekatkan dengan Allah misal tawasuk kepada orang yang telah mati, maka didatangi kuburan orang yang sudah mati kemudian dia berdoa dan menyampaikan doanya kepada orang yang sudah mati itu dengan keyakinan bahwa orang ini akan menyampaikan doanya kepada Allaah karena di mayit dirasa memiliki kedekatan kepada Allaah, ini syirik besar seperti yang disebutkan salam surat Az Zumar ayat 3 yang artinya : " Bukankah hanya milik Allaah ajaran agama yang murni sedang orang orang yang disembah selain Allaah mereka mengatakan tidaklah kami menyembah mereka kecuali agar mereka mendekatkan kami kepada Allaah dengan sedekat-dekatnya." Sungguh Allaah akan memberi putusan diantara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan. Sungguh Allaah tidak memberi petunjuk kepada pendusta dan orang yang sangat ingkar"

Dan tawasul ini banyak dilakukan oleh orang-orang sufi.

Semoga Bermanfaat

Baca juga : Kajian Terbaru kami Disini

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.