Showing posts with label wasilah. Show all posts
Showing posts with label wasilah. Show all posts

Tuesday, November 1, 2022

Amalan Kebaikan Menjadi Wasilah

 ONE DAY ONE HADITS

Rabu, 2 November 2022 / 7  Rabi'ul Akhir 1444

Amalan Kebaikan Menjadi Wasilah

Masuk Surga

عن أبي محمد عبدِ اللهِ بنِ عمرو بن العاصِ- رَضي الله عنهما، قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((أرْبَعُونَ خَصْلَةً: أعْلاَهَا مَنيحَةُ العَنْزِ، مَا مِنْ عَامِلٍ يَعْمَلُ بِخَصْلَة مِنْهَا؛ رَجَاءَ ثَوَابِهَا وتَصْدِيقَ مَوْعُودِهَا، إلا أدْخَلَهُ اللهُ بِهَا الجَنَّةَ)). رواه البخاري. 

Dari Abu Muhammad iaitu Abdullah bin 'Amr bin Ash radhiallahu 'anhuma, katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Ada empat puluh perkara, setinggi-tingginya - dalam darjat-nya - ialah memberikan - manihah - kambing. Tiada seorangpun yang mengerjakan salah satu perkara dari empat puluh perkara itu, dengan mengharapkan pahalanya dan mempercayai apa yang dijadikan - oleh Tuhan - melainkan Allah akan memasukkannya ke dalam syurga." (Riwayat Bukhari)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- Manihah ialah memberikan kambing betina pada orang lain agar diperah susunya - binatang yang diberikan tadi, lalu dimakan -yakni diminum, kemudian dikembalikan lagi kepada yang memilikinya, apabila sudah habis susu yang ada di dalam teteknya. Manihah itu dapat berupa kambing dan disebut Manihatul 'ami atau Manihatusy syaati dan dapat pula berupa unta, lalu disebut Manihatun naaqati.

2- Empat puluh bagian, yaitu kebaikan selain manihatul'anzi seperti: As-Salam, tasymiyatul'athosi, membuang rintangan dijalan, dan lain sebagainya dari amal-amal kebaikan.

3- Semua amal kebaikan yang diridhoi Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadi wasilah seseorang masuk surga.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

1- Yaitu agar mereka mengetahui dan mendapat balasan dari apa yang telah mereka perbuat di dunia, yang baiknya dan yang buruknya. 

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Az-Zalzalah: 7-8)

2- Amalan yang diridhoi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadi wasilah seseorang masuk ke dalam surgaNya

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

(yaitu) Mereka yang diambil nyawanya oleh malaikat dalam keadaan mereka bersih suci (dari kufur syirik dan maksiat), sambil malaikat itu berkata kepada mereka: "Selamat sejahtera kepada kamu; masuklah ke dalam Syurga disebabkan amal baik yang telah kamu kerjakan".

[Surat An-Nahl 32].Lr

Thursday, April 21, 2022

Semua Bentuk Pengagungan di Larang Oleh Nabi

 

Semoga Bermanfaat,

Simak Juga Artikel Kami Lainnya di Channel Youtube :

https://www.youtube.com/c/TopChannelOne

Play List Kajian Sunnah di Youtube :

https://www.youtube.com/playlist?list=PLIJQYJ-Cz_XkX6L_nhAGqOAX9FX9MDKQQ

Tag / Label :

Update Kajian Sunnah, Kajian Islam, Kajian Islam Terbaru,Update Kajian,Update sunnah, info Islam,Info Kajian Islam, News Islam, Berita Islam, Manhaj Salaf, Tauhid, go Tauhid,Al Qur’an

Supported By : www.tujuanmu.com

Wednesday, November 25, 2020

Awas Tawasul yang Salah


Tawasul artinya mencari wasilah, makna wasilah artinya kedekatan, kedekatan dengan siapa, yaitu kedekatan dengan Allaah, kemudian manusia mencari-cari apa yang bisa mendekatkan kepada Allaah?

Ahli sunnah mereka merujuk kepada Al Qur'an dan sunnah serta kererangan para ulama, apa yang dimaksud kedekatan kepada Allaah maka disitu ada Wasilah syar'i yang di syariatkan ada wasilah yang bid'ah yang dia tidak di syari'atkan dan ada wasilah syirik yang jika ini dilakukan maka pelakunya keluar dari Islam.

Tawasul Syar'i ada tiga Macam :

1. Tawasul dengan nama dan sifat Allaah.

Misalnya dengan menyebut asma/nama Allaah, misal ya Rahman, ya Razzak dan lain seterusnya ada 99 asma Allaah

2. Tawasul dengan amal soleh.

Kita pernah melakukan ketaatan kepada Allaah, seperti kita beriman dengan apa yang Allaah turunkan maka itu bisa kita jadikan tawasul.

"Ya Allaah wahai Rabb kami, kami mendengar utusan-Mu yang mengajak orang untuk beriman lalu kami beriman, karena itu ampunilah kami ya Allaah. ( Ali Imran :193 ),maka kita bertawasul dengan beriman/keimanan kita.

3. Tawasul dengan doa orang soleh yang masih hidup.

Contoh dahulu sahabat datang kepada Nabi dan minta di doakan.

Hanya tiga hal tawasul di atas yang diperbolehkan.

Kemudian tawasul bid'ah yaitu :

1. Tawasul dengan menggunakan amal orang lain.

Contoh : ya Allah dengan sholat yang dilakukan oleh kiai fulan dengan ibadah yang dilakukan oleh kiai fulan karena itu berikanlah aku rejeki. Contoh lagi ya Allah dengan kesalehan yang dimiliki oleh kiai fulan maka ampunilah aku. Ini adalah keliru karena memakai amalan orang lain untuk kepentinganya sendiri, jadi bertawasul haruslah paling tidak dengan amal sendiri bukan amal orang lain. Karena amal orang lain bermanfaat untuk orang lain tersebut dan bukan untuk kita. Contoh lagi ya Allah berikanlah kemudahan karena amalan soleh si fulan. Dan bentuk tawasul ini juga disebut sebagai tawasul yang aneh dan para sahabat nabi tidak pernah ada yang melakukannya karena ini termasuk bid'ah.

2. Tawasul dengan menggunakan kedudukan dan ketaatan orang lain

Tawasul Kesyirikan, meyakini dengan sesuatu yang bisa mendekatkan dengan Allah misal tawasuk kepada orang yang telah mati, maka didatangi kuburan orang yang sudah mati kemudian dia berdoa dan menyampaikan doanya kepada orang yang sudah mati itu dengan keyakinan bahwa orang ini akan menyampaikan doanya kepada Allaah karena di mayit dirasa memiliki kedekatan kepada Allaah, ini syirik besar seperti yang disebutkan salam surat Az Zumar ayat 3 yang artinya : " Bukankah hanya milik Allaah ajaran agama yang murni sedang orang orang yang disembah selain Allaah mereka mengatakan tidaklah kami menyembah mereka kecuali agar mereka mendekatkan kami kepada Allaah dengan sedekat-dekatnya." Sungguh Allaah akan memberi putusan diantara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan. Sungguh Allaah tidak memberi petunjuk kepada pendusta dan orang yang sangat ingkar"

Dan tawasul ini banyak dilakukan oleh orang-orang sufi.

Semoga Bermanfaat

Baca juga : Kajian Terbaru kami Disini

Hikmah Berqurban