Skip to main content

Nasehat Tentang Kebaikan

Bismilaah

Kali kesempatan ini kita coba memberi info baik tentang cata mensikapi kebaikan diri sendiri dan mensikapi keburukan orang terhadap diri kita, semoga beemanfaat.

Adapun sikap yang kita ambil mengenai kedua hal tersebut adalah :

A. Jangan mengingat kebaikan mu dan jangan 

mengingat keburukan orang terhadap mu.

Jika engkau mengingat kebaikan mu

Engkau akan merasa sombong.

Jika engkau mengingat kebaikan mu 

Engkau akan merasa kecewa

Jika engkau mengingat kebaikan mu

Engkau kurang ikhlas dalam melakukan nya.

Lakukan kebaikan dengan niat yg baik dan tulus

Ketika engkau berbuat baik karna :

- Ingin di puji, ketika kebaikan mu tak di anggap engkau akan kecewa

- Ingin  di sanjung, Ketika kebaikan mu  dianggap sebelah mata engkau akan marah😤

- Ingin di balas, Ketika kebaikan mu tak pernah seperti yg  di harap kan (balasan) engkau akan sungkan

- Ingin di kenang, Ketika kebaikan mu tak di ingat Akan menjadi dendam

Jadi lakukan saja karna kebaikan adalah perintah Allah swt dan yakin lah yakin lah setiap sekecil apa pun berbuatan mu akan ada balasan dari Allah swt

Karna sebaik baik pembalas hanya Dia, Allaah SWT .

B. Jangan mengingat keburukan orang terhadap mu :

- Jika engkau menginyat nya hati mu akan sakit

- Jika engkau mengenang nya engkau akan dendam kepada nya

- Jika engkau mengingat nya bagaimana engkau akan  baik ke padanya

- Jika engkau tak memaaf kan nya bagaimana engkau melupakan nya.

Jadikan saja pelajaran hidup untuk mu. Maaf kan iklas kan,karna sebaik baik manusia ketika ia salah ia tak sungkan meminta maaf dan ketika ia tersakiti terlukai ia tak sungkan memaafkan.

Semoga kita iklas dalam melakukan sesuatu dan iklas dalam memaaf kan sesuatu apapun itu.

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Klik Disini

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك...

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an...

Lailatul Qodar

Pengertian Lailatul qodar adalah malam kemuliaan yang hanya terdapat pada bulan ramadhan. Keutamaan Lailatul qodar , Allaah telah menerangkan dalam QS. Al-Qadr ayat 1-5 yang artinya : "Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Qadr. Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar." Waktu / malam Lailatul Qadr berada diantara sepuluh malam terakhir pada bulan ramadhan, dan lebih khusua lagi pada malam-malam yang ganjil. Rasulullaah bersabda, yang artinya : " Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan." ( HR. Bukhari dan Muslim) Oleh sebab itu pada malam-malam itu kita di anjurkan untuk memperbanyak amal soleh. Tanda-tanda Lailatul Qadr : 1. Pada malam lailatul qadr terasa sejuk, tidak panas, dan tidak dingin. Riwayat dari Jabir bi...