Oleh :
Sunday, July 11, 2021
Wednesday, June 30, 2021
Monday, February 1, 2021
SIKAP HIKMAH DALAM MENYIKAPI AIB SAUDARAMU
Al-'Allamah Muhammad bin Sholih Al-'Utsaimin رحمه الله dalam suatu kesempatan menasihatkan,
وإذا كان الإنسان من طبيعته التقصير والنقص والعيب؛ فإن الواجب على المسلم نحو أخيه أن يستر عورته ولا يشيعها إلا من ضرورة.
Dan jika (diketahui) bahwa seorang insan itu memang tabiatnya penuh kelengahan, kekurangan, serta aib. Maka sungguh wajib atas setiap muslim terhadap saudaranya, hendaknya ia menutupi aurat (aib)nya. Dan janganlah ia menyebarluaskannya kecuali ketika darurat (benar-benar mendesak diperlukan -penerj).
فإذا دعت الضرورة إلى ذلك فلابد منه، لكن بدون ضرورة فالأولى والأفضل أن يستر عورة أخيه؛
Adapun apabila kondisinya darurat pada hal itu, maka mau tidak mau (hendaknya disebarkan tentang kesalahannya -penerj). Akan tetapi jika kondisinya bukan darurat, maka yang pertama itu yang jauh lebih utama untuk menutupi aib saudaranya.
لأن الإنسان بشر ربما يخطئ عن شهوة ـ يعني عن إرادة سيئة ـ أو عن شبهة، حيث يشتبه عليه الحق فيقول بالباطل أو يعمل به، والمؤمن مأمور بأن يستر عورة أخيه.
Karena yang namanya orang itu hanyalah manusia biasa yang terkadang salah karena dorongan syahwat, yakni karena keinginan yang jelek atau karena kerancuan, dimana (terkadang) akan tersamarkan padanya kebenaran, sehingga ia mengucapkan ucapan yang batil atau mengamalkannya. Seorang mukmin itu diperintahkan untuk menutupi aib saudaranya.
Kitab Syarh Riyadhis Sholihin Hal. 6, Jilid 3, Cet. Daarul Wathon
Semoga bermanfaat.
Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini :
Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam
Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan
Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan
Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana
Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik
Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud
Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni
Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang
Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh
Perilaku yang Sesuai Surat Yunus
Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan
Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah
Kandungan Surat An nisa dan Al maidah
Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia
Nasehat Untuk Wanita
Bismillah...
Tetap jaga harga dirimu ya Ukhti, Takutlah kepada Allah dan malulah, sebab Allah sedang melihatmu dan malaikat sedang mencatat perbuatannmu.
Ukhti.. Kasihini lah kedua orang tuamu Ukhti, bisa jadi di akhirat nanti mereka akan ditanya dan akan ikut menanggung atas segala perbuatanmu yang selama hidup di dunia dengan rasa yang tidak tahu malu itu.
Ukhti.. Selagi ada waktu bertaubatlah, kembalilah ke jalan yang Allah ridhoi. Tinggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat dan isilah waktumu dengan hal-hal yang positif yang berguna dan hal-hal yang bisa membawamu pada kebaikan akhirat.
Ketahuilah Ukhti, bahwasanya hidup di dunia ini sangat singkat, ajal bisa datang kapan saja tanpa perlu di undang, sebelum semuanya terlambat, maka renungkanlah baik-baik, isilah waktumu dengan hal-hal yang positif, hal-hal yang membawa kebaikan akhirat.
Ukhti.. Tetap jaga harga dirimu sebagai seorang wanita, jangan kamu rendahkan harga dirimu dihadapan manusia atau dihadapan Allah. Milikilah rasa malu karena itu adalah mahkotamu yang paling berharga didunia ini.
Maaf bukan bermaksud untuk menceramahimu, menasehatimu atau sedang mengguruimu. Tetapi sebagai hamba Allah yang beriman, menyampaikan dan mengingatkan pesan kebaikan adalah tugas kita sebagai seorang muslim.
Mudah-mudahan kalian para wanita tidak lupa bahwa kalian itu sangatlah istimewa dan sangat berharga di antara makhluk lainnya yang ada di dunia ini. Untuk itu jagalah amanah dari Allah itu dengan baik, jangan sampai kamu lalai dalam menjaganya yang kemudian akan membawa petaka dunia dan akhirat.
Pintu taubat masih terbuka lebar, ajal bisa datang kapan saja, RENUNGKAN LAH !
Semoga bermanfaat.
Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini :
Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam
Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan
Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan
Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana
Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik
Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud
Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni
Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang
Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh
Perilaku yang Sesuai Surat Yunus
Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan
Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah
Kandungan Surat An nisa dan Al maidah
Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia
Wednesday, January 27, 2021
PENYEBAB ENGGAN MENDENGARKAN NASEHAT
Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah berkata :
أسباب قسوة القلب : الإعراض عن الله عز وجل ، والبعد عن تلاوة القران, واشتغال الإنسان بالدنيا وأن تكون الدنيا أكبر همه فلا يهتم بأمور دينه . لأن طاعة الله تعالى توجب لين القلب ورقته ورجوعه إلى الله تبارك وتعالى
"Sebab-sebab kerasnya hati adalah : berpaling dari Allah Ta'ala, jauh dari membaca Al-Qur'an, sibuknya manusia dengan dunia, dan dunia menjadi tujuan (fokus) utama, sehingga dia tidak mementingkan urusan agamanya. Karena ketaatan kepada Allah akan membuat hati menjadi lunak, lembut, dan mau kembali kepada Allah."
Semoga bermanfaat.
Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini :
Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam
Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan
Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan
Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana
Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik
Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud
Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni
Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang
Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh
Perilaku yang Sesuai Surat Yunus
Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan
Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah
Kandungan Surat An nisa dan Al maidah
Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia
Saturday, January 9, 2021
Amar Ma'ruf Nahi Munkar
»»
Bahwasanya Allah Ta’ala memerintahkan kepada umatnya untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar.
Sebagaimana banyak ayat dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman,
وَلۡتَكُن مِّنكُمۡ أُمَّةٞ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.”(QS. Ali Imran: 104)
كُنتُمۡ خَيۡرَ أُمَّةٍ أُخۡرِجَتۡ لِلنَّاسِ تَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَتَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَتُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِۗ وَلَوۡ ءَامَنَ أَهۡلُ ٱلۡكِتَٰبِ لَكَانَ خَيۡرٗا لَّهُمۚ مِّنۡهُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَأَكۡثَرُهُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”(QS. Ali Imran: 110)
خُذِ ٱلۡعَفۡوَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡعُرۡفِ وَأَعۡرِضۡ عَنِ ٱلۡجَٰهِلِينَ
“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma´ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.”
*(QS. Al-A’raf: 199)*
وَٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتُ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٖۚ يَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓۚ أُوْلَٰٓئِكَ سَيَرۡحَمُهُمُ ٱللَّهُۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٞ
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma´ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
*(QS. At-Taubah: 71)*
لُعِنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۢ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُۥدَ وَعِيسَى ٱبۡنِ مَرۡيَمَۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَواْ وَّكَانُواْ يَعۡتَدُونَ ٧٨ كَانُواْ لَا يَتَنَاهَوۡنَ عَن مُّنكَرٖ فَعَلُوهُۚ لَبِئۡسَ مَا كَانُواْ يَفۡعَلُونَ
“Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.”
(QS. Al-Maidah: 78-79)
Semoga bermanfaat.
Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini :
Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam
Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan
Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan
Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana
Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik
Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud
Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni
Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang
Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh
Perilaku yang Sesuai Surat Yunus
Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan
Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah
Kandungan Surat An nisa dan Al maidah
Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia
Saturday, November 21, 2020
Nasehat Tentang Kebaikan
Bismilaah
Kali kesempatan ini kita coba memberi info baik tentang cata mensikapi kebaikan diri sendiri dan mensikapi keburukan orang terhadap diri kita, semoga beemanfaat.
Adapun sikap yang kita ambil mengenai kedua hal tersebut adalah :
A. Jangan mengingat kebaikan mu dan jangan
mengingat keburukan orang terhadap mu.
Jika engkau mengingat kebaikan mu
Engkau akan merasa sombong.
Jika engkau mengingat kebaikan mu
Engkau akan merasa kecewa
Jika engkau mengingat kebaikan mu
Engkau kurang ikhlas dalam melakukan nya.
Lakukan kebaikan dengan niat yg baik dan tulus
Ketika engkau berbuat baik karna :
- Ingin di puji, ketika kebaikan mu tak di anggap engkau akan kecewa
- Ingin di sanjung, Ketika kebaikan mu dianggap sebelah mata engkau akan marah😤
- Ingin di balas, Ketika kebaikan mu tak pernah seperti yg di harap kan (balasan) engkau akan sungkan
- Ingin di kenang, Ketika kebaikan mu tak di ingat Akan menjadi dendam
Jadi lakukan saja karna kebaikan adalah perintah Allah swt dan yakin lah yakin lah setiap sekecil apa pun berbuatan mu akan ada balasan dari Allah swt
Karna sebaik baik pembalas hanya Dia, Allaah SWT .
B. Jangan mengingat keburukan orang terhadap mu :
- Jika engkau menginyat nya hati mu akan sakit
- Jika engkau mengenang nya engkau akan dendam kepada nya
- Jika engkau mengingat nya bagaimana engkau akan baik ke padanya
- Jika engkau tak memaaf kan nya bagaimana engkau melupakan nya.
Jadikan saja pelajaran hidup untuk mu. Maaf kan iklas kan,karna sebaik baik manusia ketika ia salah ia tak sungkan meminta maaf dan ketika ia tersakiti terlukai ia tak sungkan memaafkan.
Semoga kita iklas dalam melakukan sesuatu dan iklas dalam memaaf kan sesuatu apapun itu.
Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Klik Disini
Wednesday, October 7, 2020
Adab Memberi Nasehat
Hadist Of this day,
Adapaun adab memberikan nasehat kepada saudara kita atau orang lain adalah dengan menggunakan kata -kata yang baik.
Kita perhatikan bagaimana perintah Allah Ta'ala perintah nabi Musa dan Nabi Harun ketika akan memberi nasehat kepada fir'aun, dan Allaah berfirman :
"Hendaknya kalian berdua ucapkan perkataan yang lemah lembut, mudah mudahan ia akan ingat atau takut kepada Allah" ( QS. Thaha : 44 )
Kemudian dari Abdulah Bin Mas'ud radhiallahu'anhu, Nabi Shallallahualaihi wasallam bersabda :
" Seorang mukmin bukanlah orang yang suka mencela, suka melaknat, suka bicara kotor, dan suka bicara jorok" ( HR. Tirmidzi, No 1977, disahihkan Al Albani dalam silsilah ash shahihah )
Semoga bermanfaat
Silahkan share untuk menebar manfaat
Cara Memberi Nasehat Penguasa
Hadist Of This Day,
Islam lewat lisan Nabinya telah mengajarkan bagaimana kita bermuamalah dengan pemerintah atau penguasa. Sebagian kalangan bersikap keras sehingga mudah mengkafirkan. Sebagian lagi bersikap lembek. Sikap terbaik yang menjadi akidah seorang muslim adalah tetap menasehati penguasanya dengan baik tatkala mereka tergelincir. Penyampaian nasehat ini pula disalurkan dengan cara yang baik, bukan dengan menyebarkan aib mereka di depan umum. Juga prinsip penting dalam muamalah dengan penguasa adalah tetap mentaati mereka selama mereka masih muslim, walaupun mereka berbuat zholim. Berikut nasehat Nabi kita -shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan para ulama dalam hal ini.
Dari Abu Najih, Al ‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi nasehat kepada kami dengan satu nasehat yang menggetarkan hati dan menjadikan air mata berlinang”. Kami (para sahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah, nasihat itu seakan-akan adalah nasihat dari orang yang akan berpisah, maka berilah kami wasiat.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّوَجَلَّ , وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكَ عَبْدٌ
“Saya memberi wasiat kepada kalian agar tetap bertaqwa kepada Allah ‘azza wa jalla, tetap mendengar dan ta’at walaupun yang memerintah kalian seorang hamba sahaya (budak)”. (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi, Hadits Hasan Shahih)
Semoga Bermanfaat
Tuesday, September 15, 2020
JANGAN PERMALUKAN AKU
Syair Imam Syafi’i rahimahullah :
Sengajalah menasehatiku saat ku sendiri
Jauhkan aku dari nasehat di depan khalayak ramai
Karena nasehat di tengah manusia itu bentuk mempermalukan
dan aku tidak rela untuk mendengarkan
Dan jika perkataanku ini tidak engkau ikuti
kaget bila nasehatmu tidak ditaati
(Diwan Imam Syafi’i, hal: 96)
Sekelas Imam Syafi’i saja, tidak mau mendengarkan nasehat yang disampaikan di hadapan manusia.
Maka bagaimana orang yang jauh di bawah beliau ketaqwaan dan keikhlasannya, akan mau mendengarkannya?
📌 Menasehati hendaklah disampaikan dengan empat mata, dan tidak di hadapan banyak orang.
Karena bisa saja orang yang anda nasehati bukan menjadi baik akan tetapi semakin jauh karena merasa di permalukan.
🍃 ┏ Tidak hanya di dunia nyata, menasehati secara "diam" bisa di lakukan ketika di dunia maya dengan mengirim pesan kepada yang bersangkutan dan tidak menasehati di kolom komentar. ┛🍃
Al Hafizh Ibnu Rajab berkata :
“Apabila para Salaf hendak memberikan nasehat kepada seseorang, maka mereka menasehatinya secara rahasia…
Barangsiapa yang menasehati saudaranya berduaan saja maka itulah nasehat. Dan barangsiapa yang menasehatinya di depan orang banyak maka sebenarnya dia mempermalukannya.”
(Jami’ Al ‘Ulum wa Al Hikam, halaman 77)
📌 Dan umumnya seseorang hanya bisa menerimanya saat dia sendirian dan suasana hatinya baik.
Itulah saat yang tepat untuk menasehati secara rahasia, tidak di depan publik.
🍃 Sebagus apapun nasehat seseorang namun jika disampaikan di tempat yang tidak tepat dan dalam suasana hati yang sedang marah maka nasehat tersebut hanya bagaikan asap yang mengepul dan seketika menghilang tanpa bekas. 🍃
Apabila seseorang ingin menasehati maka harus dengan perilaku, sopan, lemah lembut, dan penuh kasih. Tidak langsung berkata kasar dan memvonis.
Sebagian orang menampakkan diri sebagai penasehat sebagai penjaga benteng agama sebagai orang yang peduli untuk menjaga masyarakat dari kesesatan, dst.
Tapi sayang terselip di hati kecilnya disengaja atau tidak rasa ingin menjatuhkan saudaranya.
Wallahul musta’an.
🖊 Oleh : Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny Lc, MA
Dewan Pembina Yayasan Risalah Islam
Oleh : Mutiara Risalah Islam
Wednesday, February 26, 2020
YANG DISIA SIAKAN
Monday, February 24, 2020
NASEHAT UNTUK SUAMI & ISTRI
Saturday, February 15, 2020
Saturday, February 8, 2020
JAUHKAN ANAKMU DARI MENIRU ORANG KAFIR
-
Semoga Bermanfaat Label : Update kajian Islam, Kajian Sunnah, Sunnah, Info Islam, Islam Terbaru,Update Kajian Sunnah,Kajian Islam,Konsul...
-
Telegram : https://t.me/menebar_cahayasunnah Pertanyaan: Izin bertanya ustadz, sebagian kawan kami membeli rumah dengan car...