Shalat sunnah untuk kebaikan rumah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِذَا قَضَى أحَدُكُمْ صَلاَتَهُ فِي مَسْجِدِهِ فَلْيَجْعَلْ لِبَيْتِهِ نَصِيباً مِنْ صَلاَتِهِ فَإنَّ اللهَ جَاعِلٌ في بَيْتِهِ مِنْ صَلاَتِهِ خَيْراً
Apabila salah seorang di antara kalian telah melakukan shalatnya di masjid, maka jadikanlah untuk rumahnya bagian dari shalatnya.
Karena Allah menjadikan kebaikan di rumahnya dari shalatnya.
HR. Muslim No. 778
Sebaik-baik shalat sunnah sdalah di rumah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أُمِّ مَعْبَدٍ حَائِطًا فَقَالَ يَا أُمَّ مَعْبَدٍ مَنْ غَرَسَ هَذَا النَّخْلَ أَ مُسْلِمٌ أَمْ كَافِرٌ فَقَالَتْ بَلْ مُسْلِمٌ قَالَ فَلاَ يَغْرِسُ الْمُسْلِمُ غَرْسًا فَيَأْكُلَ مِنْهُ إِنْسَانٌ وَلاَ دَابَّةٌ وَلاَ طَيْرٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةً إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Shalatlah kalian, wahai manusia, di rumah-rumah kalian, karena sebaik-baiknya shalat adalah shalat seseorang di rumahnya, kecuali shalat wajib.
HR. Bukhari No. 731 dan Muslim, No. 781
Jangan jadikan rumah seperti kuburan yang tidak didirikan shalat padanya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
سَبْعٌ يَجْرِي لِلْعَبْدِ أَجْرُهُنَّ وَهُوَ فِي قَبْرِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا أَوْ أَجْرَى نَهْرًا أَوْ حَفَرَ بِئْرًا أَوْ غَرَسَ نَخْلاً أَوْ بَنَى مَسْجِدًا أَوْ وَرَّثَ مُصْحَفًا أَوْ تَرَكَ وَلَدًا يَسْتَغْفِرُ لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ
Jadikanlah shalat kalian di rumah kalian, dan janganlah kalian menjadikan rumah kalian seperti kuburan.
HR. Bukhari No. 432 dan Muslim, No. 777
Hadit's ini juga menjadi hujjah yang menjelaskan bahawa tidak ada shalat di kuburan.
HR. Ahmad
Ibnu Baththol rahimahullah berkata:
Ini adalah permisalan yang amat bagus di mana Nabi ﷺ memisalkan rumah yang tidak didirikan shalat di dalamnya dengan kuburan yang tidak mungkin mayat melakukan ibadah di sana.
Begitu pula beliau memisalkan orang yang tidur semalaman tanpa shalat tahajud dengan mayat yang kebaikan telah terputus darinya.
Umar bin Al-Khaththab pernah mengatakan:
صَلاَةُ المَرْءِ فِى بَيْتِهِ نُوْرٌ فَنَوِّرُوْا بُيُوْتَكُمْ
Shalat seseorang di rumahnya adalah cahaya,maka hiasilah rumah kalian dengannya.
Syarh Al-Bukhari, Ibnu Baththal, 5: 191, Asy-Syamilah
Rasulullah ﷺ senantiasa shalat sunnah di rumah.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
Nabi ﷺ biasa melaksanakan hampir seluruh shalat sunnahnya di rumahnya, lebih-lebih shalat sunnah maghrib.
Tidak dinukil sama sekali dari Nabi ﷺ kalau beliau melaksanakan shalat sunnah tersebut di masjid.
Zaad Al-Ma’ad, 1: 298
Setelah menunaikan shalat fardhu di masjid, maka hendaknya sisakan shalat sunnah untuk dilaksanakan di rumah.
Shalat sunnah yang dilaksanakan di rumah lebih utama di bandingkan di masjid.
Bahkan shalat sunnah ini insya Allah memberi cahaya bagi rumah.
Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua
بَارَكَ اللهُ فِيْكُم
Comments
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.