Skip to main content

APA SIH MAKSUDNYA SYAFAAT?


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Syafaat itu artinya menjadi penengah/memberikan kebaikan kepada seseorang dan menolak keburukan

Syafaat yang kita bahas adalah syafaat di hari kiamat nanti

Sebenarnya  ada contoh syafaat di dunia, yang BOLEH
misalnya:

Kawan kita sangat butuh tanda tangan izin sekolah direktur, dia sangat sulit menemuinya dan kita adalah orang kepercayaan direktur, sehingga kita mudah menemui dan bantu menemukannya dengan direktur, sehingga ia mudah dapat tanda tangan

Ada juga syafaat yang BURUK dengan “memakai orang dalam” tetapi main suap atau memgambil hak orang lain kemudian diberikan kepada yang lain

Inilah maksud ayat

مَنْ يَشْفَعْ شَفَاعَةً حَسَنَةً يَكُنْ لَهُ نَصِيبٌ مِنْهَا ۖ وَمَنْ يَشْفَعْ شَفَاعَةً سَيِّئَةً يَكُنْ لَهُ كِفْلٌ مِنْهَا

“Barangsiapa yang memberikan syafa’at yang BAIK, niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. Dan barangsiapa memberi syafa’at yang BURUK, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari padanya.”
(An-Nisaa’ :85)

Nah yang kita bahas lebih penting adalah syafaat di akhirat, yaitu buah dari TAUHID dan KEIMANAN

Syafaat di akhirat sangat penting dan perlu seorang muslim tahu apa saja, karena mengingat suasana akhirat yang kita sangat butuh syafaat

Di Akhirat Allah yang memberikan syafaat kepada makhluk-Nya

Makhluk yang lain juga memberikan syafaat, seperti Nabi, Malaikat, sahabat yang shalih, anak dan lain-lain,
tentunya dengan syarat:

1. Allah meridhai orang yang MEMBERI syafaat.

2. Allah meridhai orang yang DIBERI syafaat.

3. Allah MENGIZINKAN pemberi syafaat untuk
memberi syafaat

Allah berfirman,

ﻣَﻦ ﺫَﺍ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﺸْﻔَﻊُ ﻋِﻨﺪَﻩُ ﺇِﻻَّ ﺑِﺈِﺫْﻧِﻪِ

“ Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. ” (Al-Baqarah: 255)

Bentuk syafaat bisa:
1. Mengurangi siksaan/kesusahan hari kiamat
2. Menyegerakan kebaikan di akhirat
3. Mencegah masuk neraka
4. Mengeluarkan dari neraka

Berikut macam-macam syafaat (harus tahu ya, kalau mau dapat, harus tahu ilmunya)

1. Syafaat terbesar, yaitu syafaat dari Allah
Allah mengeluarkan penduduk yang masih memiliki iman dari neraka ke surga dalam jumlah yang BANYAK

Setelah para Nabi, malaikat, orang shalih dan sahabat yang shalih memberikan syafaat, tetapi jumlahnya TERBATAS

Sehingga syafaat Allah yang paling besar mengeluarkan semuanya

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَيَشْفَعُ النَّبِيُّونَ وَالْمَلاَئِكَةُ وَالْمُؤْمِنُونَ فَيَقُولُ الْجَبَّارُ بَقِيَتْ شَفَاعَتِى . فَيَقْبِضُ قَبْضَةً مِنَ النَّارِ فَيُخْرِجُ أَقْوَامًا قَدِ امْتُحِشُوا ، فَيُلْقَوْنَ فِى نَهَرٍ بِأَفْوَاهِ الْجَنَّةِ يُقَالُ لَهُ مَاءُ الْحَيَاةِ ، فَيَنْبُتُونَ فِى حَافَتَيْهِ كَمَا تَنْبُتُ الْحِبَّةُ فِى حَمِيلِ السَّيْلِ

Para nabi, para malaikat, dan orang-orang yang beriman, semua telah memberi syafaat. Lalu Allah berfirman, “SEKARANG TINGGAL SYAFAATKU”

Kemudian Allah menciduk isi neraka, dan Allah keluarkan banyak sekali manusia yang mereka telah gosong terbakar.
Lalu mereka diletakkan di sungai di pintu surga, yang disebut sungai al-hayat.
Hingga tubuh mereka tumbuh di tepian sungai, sebagaimana biji tumbuh di tumpukan tanah yang dibawa arus.(HR. Bukhari, Muslim)

2. Syafaat dari para Nabi, malaikat, orang mukmin sesama mereka
Sebagaimana dijelaskan di atas

3. Syafaat khusus bagi Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, yaitu:

A. Asy-Syafaah al-Udzma (syafaat yang paling agung) atau al-Maqam al-Mahmud (kedudukan yang terpuji).

syafaat kepada manusia yang ada di padang mahsyar, kesusahan dan merasa sempit. Manusia minta syafaat kepada para Nabi, tetapi para nabi tidak bisa.
Mulai dari Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, sampai Isa
kemudian Nabi Muhammad yang bisa memberikan atas izin Allah

B. Syafaat beliau rkepada penduduk surga agar segera masuk surga karena beliau yang pertama kali meminta  dibukakan pintu dan pertama kali masuk surga

C. Syafaat khusus beliau kepada pamannya Abu Thalib agar diringankan adzabnya,

beliau yang sangat gigih membela dakwah tetapi mati musyrik
(ingat adzab neraka yang paling ringan, pakai sendal dari api dan otak mendidik, waliyadzu billah)

Semoga kita  termasuk orang yang banyak mendapat syafaat dan bisa memberikan syafaat dengan terus mempelajari dan mengamalkan TAUHID

Penyusun: Raehanul Bahraen

Hanya Alloh yang memberi Taufik & hidayah untuk berbuat kebajikan.

Yang Selalu Mengharap Ampunan Dari ROBBnya.

Semoga Bermanfaat

Barokalloh fiikum

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.