Showing posts with label kiamat. Show all posts
Showing posts with label kiamat. Show all posts

Wednesday, June 5, 2024

Tanda tanda hari kiamat


✅Sepuluh tanda yang disebutkan di dalam hadis inilah yang disebut oleh para ulama dengan tanda-tanda besar hari kiamat. Di antara sepuluh tanda tersebut adalah:

1️⃣Keluarnya Dajjal

2️⃣Turunnya Nabi ‘Isa ‘alaihissalam

3️⃣Munculnya Ya’juj dan Ma’juj

4️⃣Amblasnya (bumi) di belahan Timur. خَسْفٌ bermakna terbenam atau amblas, bukan gempa. Seperti halnya Qarun yang ditenggelamkan oleh Allah ﷻ ke dasar bumi,

فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الْأَرْضَ

https://chat.whatsapp.com/Lh3WciceLnW1LL5iGNuXnZ

“Maka Kami benamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi.” (QS. Al-Qashash: 81)

5️⃣Amblasnya (bumi) di belahan barat

6️⃣Amblasnya (bumi) di Jazirah Arab.

7️⃣Terbitnya matahari dari barat

8️⃣Keluarnya Dabbah (binatang besar) yang dapat berbicara

9️⃣Dukhan (asap)

🔟Keluarnya api yang berasal dari Yaman.

Inilah sepuluh perkara yang Nabi ﷺ sebutkan sebagai tanda-tanda besar hari kiamat. Para ulama khilaf tentang urutan kejadian sebagian tanda-tanda ini. Tetapi, secara umum para ulama menyatakan bahwa keluarnya Dajjal, turunnya nabi ‘Isa ‘alaihissalam dan keluarnya Ya’juj dan Ma’juj terjadi dalam satu masa. Begitu juga dengan terbitnya matahari dari arah barat dan keluarnya Dabbah, terjadi dalam satu masa  Rasulullah ﷺ bersabda,

إِنَّ أَوَّلَ الْآيَاتِ خُرُوجًا، طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَخُرُوجُ الدَّابَّةِ عَلَى النَّاسِ ضُحًى، وَأَيُّهُمَا مَا كَانَتْ قَبْلَ صَاحِبَتِهَا، فَالْأُخْرَى عَلَى إِثْرِهَا قَرِيبًا

“Sesungguhnya tanda-tanda (hari kiamat) yang pertama kali terjadi adalah terbitnya matahari dari barat dan keluarnya Dabbah di tengah-tengah manusia pada waktu duha. Mana saja yang terjadi terlebih dahulu di antara keduanya, maka yang satunya muncul (segera) dalam waktu dekat.” 

*📝Nb: tambahan*

✅ Di utusnya nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam 

✅ Seorang budak melahirkan tuan / bos nya

✅ Hilangnya ilmu

✅ Waktu terasa cepat

✅ Banyak fitnah / ujian terjadi

✅ Saling berbangga membangun masjid

✅ Seorang gembala kambing berlomba-lomba mendirikan bangunan

✅ Ucapan salam, hanya di berikan kepada orang orang khusus saja

✅ Terputusnya silaturahim

✅ Banyak persaksian palsu

✅ Tersebar nya tulisa tulisan

✅ banyaknya kebodohan

✅ Banyaknya perzinaan

✅ Banyaknya wanita, sedikit nya laki laki, hingga 50 wanitanya di urus oleh 1 pria

✅ Banyak nya kelahiran, seorang wanita

✅ tanah arab kembali subur, banyak nya tumbuh an

✅ Tersebar nya harta, ketika akan berzakat, tidak menemui orang yang mau menerima zakat

✅ Banyaknya pembunuhan 

✅ Sungai furod (berasal dari Armenia- Romawi,) akan menampakkan emasnya secara nyata - akan banyak pembunuhan untuk mengambil nya

✅ Seseorang mengharapkan kematian, dengan apa yang sedang ia alami

✅ Perang antara kaum muslimin dengan orang-orang Yahudi, setelah terbunuhnya Dajjal

Wallahu a'lam

( Ustadz abu Hafidzah - stdi Jember hafidzahullah)

📝 Fr4m

Saturday, September 24, 2022

Aqidah Wasithiyah Kejadian pada Hari Kiamat 02



Semoga Video Ini Bermanfaat, Silahkan Share jika dirasa bermanfaat dan semoga mendapatkan pahala jariyahnya. Masukan dan Saran Serta Kritik Membangun sangat diharapkan ke email : tujuanmucom@gmail.com Simak Juga Artikel Kami Lainnya di Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/TopChannelOne Play List Kajian Sunnah di Youtube : https://www.youtube.com/playlist?list=PLIJQYJ-Cz_XkX6L_nhAGqOAX9FX9MDKQQ
Tag : tanda tanda kiamat,hari kiamat,tanda kiamat,kiamat,tanda hari kiamat,kejadian pada hari kiamat,kejadian pada hari kiamat dr rozaimi ramle,kiamat sudah dekat,tanda tanda hari kiamat,gambaran hari kiamat,kejadian di hari kiamat,tanda kiamat sudah dekat,kejadian sebelum kiamat,kiamat besar,peristiwa pada hari kiamat,ketika terjadinya hari kiamat,tanda kiamat besar,hari akhir tanda tanda kiamat kubra,kiamat hari jumat,tanda tanda kiamat besar

Sunday, February 13, 2022

Hari Yang Paling Adil

Pada Hari Perhitungan, Setiap Amal Dan Usaha Akan Dihitung Dengan Sangat Cepat Tanpa Kesulitan Dan Kesusahan, Dan Semuanya Itu Akan Dibalas Dengan Seadil-Adilnya,

Tak Mengenal Kata Mangkir, Tak Sudi Dengan Orang Dalam, Tak Ada Naik Banding Kasasi, Tak Perlu Menyewa Saksi, Pengacara, Dan Hakim. Semuanya Akan Diputuskan Oleh Persidangan Allah Yang Maha Adil Lagi Maha Bijaksana.

Allah ‘Azza Wa Jalla Berfirman;

لِيَجْزِىَ ٱللَّهُ كُلَّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ 

 “Agar Allah memberi pembalasan kepada tiap-tiap orang terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya Allah Maha cepat hisab-Nya.” (QS. Ibrahim: 51).

Wednesday, February 9, 2022

KHUTBAH IBLIS YANG SANGAT MENYENTUH HATI

Ⓜ️edia Sunnah Nabi

Oleh :

Ustadz Dr.Firanda Andirja, MA

Iblis berkhutbah…??, benar…ia berkhutbah…bahkan khutbah yang paling menyentuh hati…tidak ada khutbah yang menyentuh hati sebagaimana khutbah Iblis ini.

Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata :

إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ ، قَامَ إِبْلِيْسُ خَطِيْبًا عَلَى مِنْبَرٍ مِنْ نَارٍ ، فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ

Tatkala hari kiamat Iblis berdiri di atas sebuah mimbar dari api lalu berkhutbah seraya berkata, Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya…” (Tafsiir At-Thobari 16/563)

Al-Haafizh Ibnu Katsiir rahimahullah berkata :

يُخْبِرُ تَعَالَى عَمَّا خَطَبَ بِهِ إِبْلِيْسُ أَتْبَاعَهُ، بَعْدَمَا قَضَى اللهُ بَيْنَ عِبَادَهُ، فَأدخل المؤمنين الجنات، وأسكن الكافرين الدركات، فقام فيهم إبليس -لعنه الله -حينئذ خطيبا ليزيدهم حزنا إلى حزنهم (4) وغَبنا إلى غبْنهم، وحسرة إلى حسرتهم

Allah mengabarkan tentang khutbah yang disampaikan oleh Iblis kepada para pengikutnya, yaitu setelah Allah memutuskan/menghisab para hambaNya, lalu Allah memasukan kaum mukminin ke surga, dan Allah menempatkan orang-orang kafir ke dalam neraka jahannam. Maka Iblispun tatkala itu berdiri dan berkhutbah kepada para pengikutnya agar semakin menambah kesedihan di atas kesedihan mereka, kerugian di atas kerugian, serta penyesalan di atas penyesalan….” (Tafsiir Al-Qur’an Al-‘Adziim 4/489)

Khutbah tersebut disampaikan oleh Iblis kepada para pengikutnya pada saat yang sangat menegangkan…tatkala mereka pertama kali dimasukkan ke dalam neraka jahannam…tatkala mereka telah melihat api yang menyala-nyala yang siap membakar mereka…!!!

Khutbah tersebut…

Benar-benar masuk ke dalam hati para pengikut Iblis…,

Khutbah yang mengalirkan air mata mereka…

khutbah yang benar-benar telah menyadarkan mereka akan kesalahan-kesalahan mereka…

Khutbah yang menyadarkan mereka bahwasanya selama ini mereka hanya terpedaya oleh sang pemimpin…sang khotiib…Iblis la’natullah ‘alaihi

Allah menyebutkan khutbah Iblis yang sangat menyentuh tersebut:

وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الأمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ وَمَا كَانَ لِي عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي فَلا تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِي مِنْ قَبْلُ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (٢٢)وَأُدْخِلَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ (٢٣)

Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepada kalian tetapi aku menyalahinya. sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadap kalian, melainkan (sekedar) aku menyeru kalian lalu kalian mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kalian mencerca aku akan tetapi cercalah diri kalian sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolong kalian dan kalian pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatan kalian yang mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu”. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih”.

Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka” (QS Ibrahim : 22-23)

Demikianlah khutbah Iblis tersebut….setelah ia menggoda manusia…setelah menipu mereka…setelah menjerumuskan mereka dalam neraka…setelah tercapai cita-citanya…lalu…

1. Iapun berlepas diri dari para pengikutnya. Ia sama sekali tidak mau bertanggung jawab atas godaan-godaannya…

2. Bahkan ia sama sekali tidak mau disalahkan dan dicela…akan tetapi ia menyuruh mereka (para pengikutnya) untuk mencela diri mereka sendiri…

3. Bahkan ia mengaku sejak dulu kufur/ingkar terhadap kesyirikan yang dilakukan oleh pengikutnya…

Yang lebih menjadikan para pengikutnya tersentuh, Iblis menutup khutbahnya dengan menyatakan bahwa Sesungguhnya orang-orang zalim mendapatkan siksaan yang pedih”…lalu Iblis menyebutkan tentang kenikmatan penduduk surga, yaitu orang-orang yang tidak mau menjadi pengikut Iblis…!!!

Sungguh kehinaan dan kesedihan yang tidak bisa terbayangkan dalam hati para penghuni neraka tatkala mendengar khutbah dari sang pemimpin…

Semoga Allah menjaga kita dari rayuan Iblis…jangan sampai kita termasuk dari orang-orang yang tersentuh karena kutbah Iblis ini….orang-orang yang tatkala di dunia tidak tersentuh oleh nasehat-nasehat, tidak tergerak hati mereka tatkala mendengar pengajian-pengajian dan khutbah-khutbah…hati mereka hanyalah tergerak dan tersentuh tatkala mendengar khutbah Iblis….wal’iyaadzu billah.

Kota Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, 14-02-1434 H / 27 Desember2012 M

Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja

APA SIH MAKSUDNYA SYAFAAT?


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Syafaat itu artinya menjadi penengah/memberikan kebaikan kepada seseorang dan menolak keburukan

Syafaat yang kita bahas adalah syafaat di hari kiamat nanti

Sebenarnya  ada contoh syafaat di dunia, yang BOLEH
misalnya:

Kawan kita sangat butuh tanda tangan izin sekolah direktur, dia sangat sulit menemuinya dan kita adalah orang kepercayaan direktur, sehingga kita mudah menemui dan bantu menemukannya dengan direktur, sehingga ia mudah dapat tanda tangan

Ada juga syafaat yang BURUK dengan “memakai orang dalam” tetapi main suap atau memgambil hak orang lain kemudian diberikan kepada yang lain

Inilah maksud ayat

مَنْ يَشْفَعْ شَفَاعَةً حَسَنَةً يَكُنْ لَهُ نَصِيبٌ مِنْهَا ۖ وَمَنْ يَشْفَعْ شَفَاعَةً سَيِّئَةً يَكُنْ لَهُ كِفْلٌ مِنْهَا

“Barangsiapa yang memberikan syafa’at yang BAIK, niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. Dan barangsiapa memberi syafa’at yang BURUK, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari padanya.”
(An-Nisaa’ :85)

Nah yang kita bahas lebih penting adalah syafaat di akhirat, yaitu buah dari TAUHID dan KEIMANAN

Syafaat di akhirat sangat penting dan perlu seorang muslim tahu apa saja, karena mengingat suasana akhirat yang kita sangat butuh syafaat

Di Akhirat Allah yang memberikan syafaat kepada makhluk-Nya

Makhluk yang lain juga memberikan syafaat, seperti Nabi, Malaikat, sahabat yang shalih, anak dan lain-lain,
tentunya dengan syarat:

1. Allah meridhai orang yang MEMBERI syafaat.

2. Allah meridhai orang yang DIBERI syafaat.

3. Allah MENGIZINKAN pemberi syafaat untuk
memberi syafaat

Allah berfirman,

ﻣَﻦ ﺫَﺍ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﺸْﻔَﻊُ ﻋِﻨﺪَﻩُ ﺇِﻻَّ ﺑِﺈِﺫْﻧِﻪِ

“ Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. ” (Al-Baqarah: 255)

Bentuk syafaat bisa:
1. Mengurangi siksaan/kesusahan hari kiamat
2. Menyegerakan kebaikan di akhirat
3. Mencegah masuk neraka
4. Mengeluarkan dari neraka

Berikut macam-macam syafaat (harus tahu ya, kalau mau dapat, harus tahu ilmunya)

1. Syafaat terbesar, yaitu syafaat dari Allah
Allah mengeluarkan penduduk yang masih memiliki iman dari neraka ke surga dalam jumlah yang BANYAK

Setelah para Nabi, malaikat, orang shalih dan sahabat yang shalih memberikan syafaat, tetapi jumlahnya TERBATAS

Sehingga syafaat Allah yang paling besar mengeluarkan semuanya

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَيَشْفَعُ النَّبِيُّونَ وَالْمَلاَئِكَةُ وَالْمُؤْمِنُونَ فَيَقُولُ الْجَبَّارُ بَقِيَتْ شَفَاعَتِى . فَيَقْبِضُ قَبْضَةً مِنَ النَّارِ فَيُخْرِجُ أَقْوَامًا قَدِ امْتُحِشُوا ، فَيُلْقَوْنَ فِى نَهَرٍ بِأَفْوَاهِ الْجَنَّةِ يُقَالُ لَهُ مَاءُ الْحَيَاةِ ، فَيَنْبُتُونَ فِى حَافَتَيْهِ كَمَا تَنْبُتُ الْحِبَّةُ فِى حَمِيلِ السَّيْلِ

Para nabi, para malaikat, dan orang-orang yang beriman, semua telah memberi syafaat. Lalu Allah berfirman, “SEKARANG TINGGAL SYAFAATKU”

Kemudian Allah menciduk isi neraka, dan Allah keluarkan banyak sekali manusia yang mereka telah gosong terbakar.
Lalu mereka diletakkan di sungai di pintu surga, yang disebut sungai al-hayat.
Hingga tubuh mereka tumbuh di tepian sungai, sebagaimana biji tumbuh di tumpukan tanah yang dibawa arus.(HR. Bukhari, Muslim)

2. Syafaat dari para Nabi, malaikat, orang mukmin sesama mereka
Sebagaimana dijelaskan di atas

3. Syafaat khusus bagi Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, yaitu:

A. Asy-Syafaah al-Udzma (syafaat yang paling agung) atau al-Maqam al-Mahmud (kedudukan yang terpuji).

syafaat kepada manusia yang ada di padang mahsyar, kesusahan dan merasa sempit. Manusia minta syafaat kepada para Nabi, tetapi para nabi tidak bisa.
Mulai dari Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, sampai Isa
kemudian Nabi Muhammad yang bisa memberikan atas izin Allah

B. Syafaat beliau rkepada penduduk surga agar segera masuk surga karena beliau yang pertama kali meminta  dibukakan pintu dan pertama kali masuk surga

C. Syafaat khusus beliau kepada pamannya Abu Thalib agar diringankan adzabnya,

beliau yang sangat gigih membela dakwah tetapi mati musyrik
(ingat adzab neraka yang paling ringan, pakai sendal dari api dan otak mendidik, waliyadzu billah)

Semoga kita  termasuk orang yang banyak mendapat syafaat dan bisa memberikan syafaat dengan terus mempelajari dan mengamalkan TAUHID

Penyusun: Raehanul Bahraen

Hanya Alloh yang memberi Taufik & hidayah untuk berbuat kebajikan.

Yang Selalu Mengharap Ampunan Dari ROBBnya.

Semoga Bermanfaat

Barokalloh fiikum

Monday, November 29, 2021

Umur Islam 1500 Tahun ini Faktanya


BENARKAH UMUR ISLAM KURANG DARI 1500 TAHUN

https://goo.gl/B8u581

Pertanyaan:

Saya pernah mendapat kiriman artikel yg isinya kalau umur islam tidak sampai 1500 H sdangkan skarang sudah 1438 H apa 1500 kah ini ada dalilnya akh??

Jawab:

Sebelum dijawab,dinasehatkan pada muslim dan muslimah untuk tidak mengambil ilmu kecuali pada orang yang diketahui amanah dan diketahui keilmuannya seperti ustadz Zulqornain Muhamad Sunusi dan semisalnya,karena ilmu termasuk agama,berkata Ibnu Sirin:

إن هذا العلم دين فانظر عما تأخذون دينكم

"Sesungguhnya ilmu ini merupakan bagian dari agama maka perhatikan dari mana kalian mengambil agama kalian" diriwayatkan Imam Muslim dalam pendahuluan shohihnya{7(1)}

Adapun artikel tersebut merupakan sesuatu yang jauh dan bertentangan dengan Al-Quran,Haditsnya Rasulullah shollallahu alaihi wasallama,serta pemahaman para ulama yang sudah dikenal mereka berpegang teguh pada Al-Quran dan As-Sunnah,Allah berfirman;

إِنَّ اللَّهَ عِندَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ

"Hanya Allah semata yang mengetahui waktu tegaknya hari kiamat"Q.s Luqman 34

Juga berfirman;

 إِلَيْهِ يُرَدُّ عِلْمُ السَّاعَة

"Dan hanya kepada Allah sematalah dikembalikan ilmu tentang tegaknya hari kiamat" Q.s Fushilat 47

وَعِندَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ 

"Dan hanya kepadanya yang memiliki ilmu akan tegaknya hari kiamat dan kepadaNya kalian akan dikembalikan"

Q.s Al-Zukhruf: 85

Dan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shollallahu alaihi wasallama bersabda;

ولا يعلم متى تقوم الساعة إلا الله " 

"Tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat kecuali Allah semata"

diriwayatkan Imam Bukhori(4697)

Dan dalam hadits Umar;saat Rasulullah shollallahu alaihi wasallama ditanya sama malaikat Jibril tentang waktu tegaknya hari kiamat maka beliau shollallahu alaihi wasallama bersabda;

ما المسؤول عنها بأعلم من السائل

"Tidaklah yang ditanya (yaitu Rasulullah shollallahu alaihi wasallama) lebih mengetahui dari pada penanya(yaitu malaikat Jibril) maksudnya mereka sama-sama tidak mengetahui kapan tegaknya hari kiamat" diriwayatkan Imam Muslim(8) dan diriwayatkan Imam Bukhori(50) dan Imam Muslim(9) dari sahabat Abu Huroiroh

Berkata Ibnu Rajab:

أن علم الخلق كلهم في وقت الساعة سواء، وهذه إشارة إلى أن الله تعالى استأثر بعلمها

"Bahwa para makhluk sama-sama tidak mengetahui tentang tegaknya hari kiamat dan ini merupakan isyarat bahwa Allah menyembunyikan ilmu akan tegaknya hari kiamat"

Lihat:

(1) Jaamiul Ilmi wal Hikam hal.85,

(2) Fathul Bari karangan Ibnu Rajab 1/215

Berkata Ibnu Hajar;

المراد التساوي في العلم بأن الله تعالى استأثر بعلمها

"Yang diinginkan adalah mereka sama-sama mengetahui bahwa Allah mengembunyikan ilmu akan tegaknya hari kiamat"

Lihat:

Fathul Bari karangan Ibnu Hajar 1/160

Berkata Imam As-Suyuthiy pada sabdanya shollallahu alaihi wasallama ;

((ما المسؤول عنها بأعلم من السائل))

عدل إليه عن قوله (( منك )) لعمومه تعريضا للسامعين إلى أن كل مسؤول وكل سائل فهو كذلك

"Beliau shollallahu alaihi wasallama lebih memilih untuk mengatakan: ((Tidaklah yang ditanya lebih mengetahui daripada penanya)) daripada mengatakan((Tidaklah yang ditanya lebih mengetahui daripada engkau)) karena hal tersebut  menunjukkan keumuman sebagai ungkapan pada para pendengar bahwa setiap yang ditanya dan penanya seperti itu(tidak mengetahui kapan terjadinya hari kiamat)" 

Lihat:

 At-Tautsiihu Syarhul Jamiish Shohiih 1/219-220

Sehingga perkataan penulis dalam artikel tersebut:

{{*Para Ulama hadits memprediksi ttg usia umur ummat Islam :

1. Ibnu Hajar Asqalani

seorang ulama pakar hadits, kitab beliau yg populer diindonesia adalah Fathul Barri Beliau berkata umur umat Islam sampai 1476 H.

2. Imam As-syuyuthi

Beliau mengatakan umur umat Islam sampai 1477 H

3. Ibnu Hajar Hambali

kata Beliau umur umat Islam lebih dari 1400 H namun tdk sampai 1500 H}}

Merupakan penukilan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan akan kebenarannya sebagaimana telah saya nukilkan perkataan yang benar dari tiga Imam diatas yang benar-banar bertentangan dengan penulis artikel diatas,kalaupun itu benar dari mereka maka hal tersebut tidak cukup dengan prediksi t

api harus ada dalil dari Al-Quran dan Hadits yang shohih

Dan perkataan penulis{{ Ibnu Hajar Hambali }} mungkin yang dia inginkan Ibnu Rajab Hambali bukan Ibnu Hajar Hambali

Maka setelah jelas dalil-dalil diatas dan perkataan para Imam diatas maka dinasehatkan pada penulis artikel tersebut untuk segera bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat sebelum meninggalkan dunia dan hendaknya tidak menulis dan menyebarkan ilmu kecuali yang jelas dalilnya dari Al-Quran dan As-Sunnah yang shohih dari Rasulullah shollallahu alaihi wasallama dan hendaknya menukilkan perkataan para ulama yang diketahui amanah dan keilmuannya seperti imam Ahmad,Imam Malik,Imam Syafii,Ibnu Rajab,Ibnu Hajar,As-Suyuthiy,Ibnu Baz,Albaniy,..dan semisal mereka dan harus benar-benar penukilannya tersebut berasal dari kitab-kitab mereka karena itu merupakan amanah.

Begitu pula yang telah menyebarkan artikel tersebut hendaknya untuk segera bertaubat karena dia telah kerjasama diatas dosa, Allah berfirman:

ولا تعاونوا على الإثم والعدوان

"Dan janganlah kalian tolong menolong dalam dosa dan permusuhan"Q.s Al-Maidah:2

Dan jika kalian tidak bertaubat niscaya kalian akan menyesal, sadar atau tidak dan kami hanya katakan sebagaimana firmanNya:

( فَسَتَذْكُرُونَ مَا أَقُولُ لَكُمْ ۚ وَأُفَوِّضُ أَمْرِي إِلَى اللَّه

"Niscaya kalian akan ingat apa yang saya nasehatkan ini dan saya serahkan segala urusanku hanya pada Allah"Q.s Ghofiir:44

والله أعلم

Yaman

Mabar

📃sebarkanlah semoga bermanfaat

✒ Ditulis oleh Ustadz Abu Bakar Rafi bin Ladukani

Al-Bathoniy حفظه الله تعالى [749@2017  

Silahkan join/bergabung ditelegram

Untuk mendapatkan faidah 

Sumber :                      

📡 Channel Telegram @  Ukhuwah Islamiyah Borneo

============

DOKTOR "SALAFI" JADI PARANORMAL

Beberapa tahun silam banyak orang dihebohkan dengan ramalan kiamat 2012. Namun sudah sangat terbukti itu hanyalah ramalan dan dusta belaka. Demikian pula beberapa saat yang lalu terdengar seorang "ustadz" meramalkan umur umat Islam hanya 1500 tahun saja. Itu juga sama, hanya rekayasa akal dan ramalan tentang hal ghaib tanpa bukti dan dalil yang nyata.  Yang lebih parah lagi kalau ada Doktor yang mengaku salafi yang juga menjelma menjadi paranormal.....................

Sumber: Ust. Abdurrahman Thoyyib:

http://bit.ly/2vD8LYz

========================

WA & Telegram Sahabat Hijrah

https://t.me/sahabat_hijrah

✍👥 #SahabatHijrah Ikhwan

✍👥 #SahabatTaat Akhwat

✍📱 0823 2677 7141

========================

Wednesday, June 16, 2021

Hukum Orang Yang Meratapi Mayyit

 



dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D. - 22 Agustus 2019 

Diriwayatkan dari Ummu ‘Athiyyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,

أَخَذَ عَلَيْنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ البَيْعَةِ أَنْ لاَ نَنُوحَ ، فَمَا وَفَتْ مِنَّا امْرَأَةٌ غَيْرَ خَمْسِ نِسْوَةٍ: أُمِّ سُلَيْمٍ، وَأُمِّ العَلاَءِ، وَابْنَةِ أَبِي سَبْرَةَ امْرَأَةِ مُعَاذٍ، وَامْرَأَتَيْنِ – أَوِ ابْنَةِ أَبِي سَبْرَةَ، وَامْرَأَةِ مُعَاذٍ وَامْرَأَةٍ أُخْرَى

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil sumpah setia dari kami ketika kami berbai’at, yaitu kami dilarang meratap. Dan tidak ada yang bisa menepatinya di antara kami, kecuali hanya lima perempuan saja, yaitu Ummu Sulaim; Ummul ‘Alaa; anak perempuan Abu Sabrah, yang merupakan istri dari Mu’adz; dan dua perempuan lainnya; atau [1] anak perempuan Abu Sabrah; istri Mu’adz; dan satu perempuan lainnya.” (HR. Bukhari no. 1306 dan Muslim no. 936)

Meratapi mayit, di antaranya dalam bentuk berteriak-teriak, menangis histeris karena kematiannya, adalah perbuatan yang terlarang. Perbuatan semacam ini sangat berat untuk ditinggalkan, kecuali mereka yang dirahmati oleh Allah Ta’ala. Terutama sangat berat bagi wanita. Oleh karena itu, dari sejumlah shahabiyyah yang berjanji di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, hanya tersisa lima orang saja yang bisa melaksanakannya. Hal ini karena memang individu atau person sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam itu tidak terjaga (maksum) dari berbuat dosa. Meskipun apabila berbuat dosa, mereka adalah orang-orang yang dimudahkan untuk segera bertaubat.

Terdapat ancaman berupa hukuman khusus di akhirat bagi orang yang gemar meratapi mayit. Diriwayatkan dari Abu Malik Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَرْبَعٌ فِي أُمَّتِي مِنْ أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ، لَا يَتْرُكُونَهُنَّ: الْفَخْرُ فِي الْأَحْسَابِ، وَالطَّعْنُ فِي الْأَنْسَابِ، وَالْاسْتِسْقَاءُ بِالنُّجُومِ، وَالنِّيَاحَةُ  وَقَالَ: النَّائِحَةُ إِذَا لَمْ تَتُبْ قَبْلَ مَوْتِهَا، تُقَامُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَعَلَيْهَا سِرْبَالٌ مِنْ قَطِرَانٍ، وَدِرْعٌ مِنْ جَرَبٍ

“Ada empat perkara khas jahiliyah [2] yang masih melekat pada umatku dan mereka belum meninggalkannya: (1) membanggakan jasa (kelebihan atau kehebatan) nenek moyang; (2) mencela nasab (garis keturunan) [3]; (3) menisbatkan hujan disebabkan oleh bintang tertentu; dan (4) dan niyahah (meratapi mayit).” 

Dan beliau bersabda, “Wanita yang meratapi mayit, jika dia belum bertaubat sebelum ajalnya tiba, maka pada hari kiamat dia akan dibangkitkan dengan memakai kain (baju) yang terbuat dari timah cair [4] dan memakai pakaian dari kudis.” (HR. Muslim no. 934)

Disebutkannya “wanita” pada hadits di atas adalah karena mayoritas pelakunya adalah wanita. Sehingga jika laki-laki juga meratap dan belum bertaubat sampai meninggal dunia, dia pun berhak terkena ancaman hukuman sebagaimana yang disebutkan dalam hadits di atas. 

Perkara ini juga sangat mendapatkan perhatian dari para sahabat, sampai-sampai mereka pun mengingatkannya ketika mereka sakit parah. Abu Musa (‘Abdullah bin Qais) radhiyallahu ‘anhu merasakan sakit hingga jatuh pingsan sementara kepalanya menyandar dalam pangkuan salah seorang istrinya. Istrinya pun berteriak histeris sementara dia (Abu Musa) tidak bisa mencegah perbuatan istrinya sedikit pun (karena pingsan, meskipun masih bisa mendengar suara ratapan istrinya, pent.). 

Ketika sadar, maka Abu Musa radhiyallahu ‘anhu pun berkata, 

أَنَا بَرِيءٌ مِمَّا بَرِئَ مِنْهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَإِنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَرِئَ مِنَ الصَّالِقَةِ، وَالْحَالِقَةِ، وَالشَّاقَّةِ

“Saya berlepas diri dari tindakan yang mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berlepas diri darinya. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berlepas diri darinya. Rasulullah berlepas diri dari wanita yang meratap (menangis histeris), yang memotong-motong (mencukur atau menggundul) rambut kepala [5], serta menyobek-nyobek baju.” (HR. Bukhari no. 1296 dan Muslim no. 104)

Baca Juga: Hukum Mencabut IUD/ AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ) pada Mayit

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berlepas diri dari umatnya yang meratapi mayit. Diriwayatkan dari sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

لَيْسَ مِنَّا مَنْ ضَرَبَ الْخُدُودَ، أَوْ شَقَّ الْجُيُوبَ، أَوْ دَعَا بِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ

“Bukan dari golongan kami siapa yang menampar-nampar pipi, merobek-robek kerah baju, dan menyeru dengan seruan jahiliyyah (meratap).” (HR. Bukhari no. 1294 dan Muslim no. 103)

Tindakan-tindakan di atas adalah bentuk ratapan yang dikenal pada jaman itu. Maksud “menyeru dengan seruan jahiliyyah” dicontohkan para ulama dengan mengatakan, “Wahai sandaran hidupku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” Atau ucapan, “Wahai pelindungku, mengapa Engkau pergi meninggalkanku sendiri?” Kalimat-kalimat semacam itu, yang diucapkan ketika seseorang mendapatkan musibah, termasuk dalam ucapan ratapan yang terlarang. Penjelasan lain dari “seruan jahiliyyah” adalah seruan untuk fanatisme kekelompokan (fanatisme golongan).

Yang diperbolehkan adalah (hanya) menangis dengan meneteskan air mata, tanpa mengucapkan kalimat-kalimat terlarang di atas. Kalau mulut ikut berteriak histeris, ini adalah bentuk meratap yang terlarang.

Sebagaimana dulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menangis ketika anak beliau, Ibrahim, meninggal dunia. Namun beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah meratapi Ibrahim dengan ucapan-ucapan kalimat yang menunjukkan ekspresi kesedihan.

Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, “Kami bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi Abu Saif Al-Qaiyn yang (isterinya) telah mengasuh dan menyusui Ibrahim (putra Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam). Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil Ibrahim dan menciumnya. Kemudian setelah itu pada kesempatan yang lain, kami mengunjunginya sedangkan Ibrahim telah meninggal. 

Hal ini menyebabkan kedua mata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berlinang air mata. Lalu berkatalah ‘Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu kepada beliau, “Mengapa Anda menangis, wahai Rasulullah?” 

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, 

يَا ابْنَ عَوْفٍ إِنَّهَا رَحْمَةٌ

“Wahai Ibnu ‘Auf, sesungguhnya ini adalah rahmat (tangisan kasih sayang).” 

Beliau lalu melanjutkan dengan kalimat yang lain dan bersabda,

إِنَّ العَيْنَ تَدْمَعُ، وَالقَلْبَ يَحْزَنُ، وَلاَ نَقُولُ إِلَّا مَا يَرْضَى رَبُّنَا، وَإِنَّا بِفِرَاقِكَ يَا إِبْرَاهِيمُ لَمَحْزُونُونَ

“Kedua mata boleh mencucurkan air mata, hati boleh bersedih, hanya kita tidaklah mengatakan kecuali apa yang diridhai oleh Rabb kita. Dan kami dengan perpisahan ini wahai Ibrahim, pastilah bersedih.” (HR. Bukhari no. 1303 dan Muslim no. 62)

Menangis, meneteskan air mata adalah wajar karena menunjukkan kasih sayang kita kepada saudara atau kerabat yang meninggal. Akan tetapi, tangisan air mata tersebut tidak boleh diiringi dengan ratapan berupa ucapan-ucapan yang terlarang. [6]

[Selesai]

@Puri Gardenia i10, 11 Syawwal 1440/15 Juni 2019

Penulis: M. Saifudin Hakim

Catatan kaki:

[1] Karena perawi ragu-ragu.

[2] Dan semua hal yang disebut sebagai perkara jahiliyyah adalah perkara yang tercela, meskipun belum tentu merupakan perbuatan kekafiran pembatal iman.

[3]Termasuk di antaranya adalah mencela karena dia anak petani, misalnya; atau karena dia berasal dari suku tertentu.

[4] Maksudnya, dituangi timah cair. Dan hukuman ini terjadi pada saat di padang Mahsyar.

[5] Dalam budaya jahiliyyah, menggundul rambut kepala itu ekspresi kesedihan. Adapun dalam budaya kita, menggundul rambut kepala itu merupakan ekspresi kebahagiaan.

[6] Disarikan dari kitab Afaatul Lisaan fii Dhau’il Kitaab was Sunnah, karya Syaikh Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al-Qahthani rahimahullahu Ta’ala, hal. 81-82.

https://muslim.or.id/50884-hukum-meratapi-mayit.html



Thursday, March 11, 2021

KETIKA ANGGOTA TUBUH JADI SAKSI


(1). Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

يُنَبَّؤُاْ ٱلۡإِنسَٰنُ يَوۡمَئِذِۭ بِمَا قَدَّمَ وَأَخَّرَ، بَلِ ٱلۡإِنسَٰنُ عَلَىٰ نَفۡسِهِۦ بَصِيرَةٞ، وَلَوۡ أَلۡقَىٰ مَعَاذِيرَهُ

"Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya. Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri, dan meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya (dalam rangka membela dirinya)" (QS. 75 : 13-15)

يَوۡمَ تَشۡهَدُ عَلَيۡهِمۡ أَلۡسِنَتُهُمۡ وَأَيۡدِيهِمۡ وَأَرۡجُلُهُم بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ

"Pada hari, (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yg dahulu mereka kerjakan" (QS. 24:24)

ٱلۡيَوۡمَ نَخۡتِمُ عَلَىٰٓ أَفۡوَٰهِهِمۡ وَتُكَلِّمُنَآ أَيۡدِيهِمۡ وَتَشۡهَدُ أَرۡجُلُهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ

"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan tangan-tangan mereka akan berkata kepada Kami, dan kaki mereka memberi kesaksian terhadap apa yg dahulu mereka kerjakan" (QS. Ya-Sin [36]: 65)

حَتَّىٰٓ إِذَا مَا جَآءُوهَا شَهِدَ عَلَيۡهِمۡ سَمۡعُهُمۡ وَأَبۡصَٰرُهُمۡ وَجُلُودُهُم بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ

"Sehingga apabila mereka sampai ke Neraka, pendengaran, penglihatan, serta kulit mereka akan menjadi saksi terhadap apa yang telah mereka lakukan" (QS. Fushilat [41]: 20)

إِنَّ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡبَصَرَ وَٱلۡفُؤَادَ كُلُّ أُوْلَٰٓئِكَ كَانَ عَنۡهُ مَسۡـُٔولٗا

"Sesungguhnya pendengaran & penglihatan serta hati, semuanya itu kelak akan diminta pertanggungjawaban" (QS. Al-Isra' [17]: 36)

(2). Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :

فَيُخْتَمُ عَلَى فِيْهِ وَيُقَالُ لِفَخِذِهِ وَلَحْمِهِ وَعِظَامِهِ: انْطِقِيْ. فَتَنْطِقُ فَخِذُهُ وَلَحْمُهُ وَعِظَامُهُ بِعَمَلِهِ…

"Maka ditutuplah mulutnya serta dikatakan kepada pahanya, dagingnya dan tulangnya : "Berbicaralah !". Lalu berbicaralah pahanya, daging dan tulangnya mengabarkan tentang amalannya (ketika di dunia)…." (HR. Muslim no. 2968, hadits dari Abu Hurairah)

Saudaraku, ternyata anggota tubuh ini akan menjadi saksi akan perbuatan, perkataan dan apa yang ada di hati nanti pada hari Kiamat. Maka bersungguh-sungguhlah kita untuk selalu beramal shalih di atas al-Qur'an dan as-Sunnah dengan pemahaman yang benar, agar Allah selamatkan kita dari siksa-Nya...

✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar

https://chat.whatsapp.com/L51rldBC3wz8rFLHQBOjFi

Semoga bermanfaat,

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini : 

Rasulullooh Juga Berdagang

Cara Mengatasi Pandemi 

Besarnya Dosa Meninggalkan Sholat

Kunci Bahagia dan Sukses

Belajar Al Qur'an Dengan Metode Ummi (jilid 3 )

Buku-buku Penuh Manfaat dan Hikmah

Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam

Manusia - Manusia Lemah

Carilah Sahabat Seperti ini

Sebab Sempit Hati

Wanita Wajib Izin Suami Saat Akan Keluar Rumah

Kisah Nabi Luth as.

Balasan Penyebar Aib

Istighfar/Doa Anak 

Pejuang Sunnah

Pendidikan Agama Anak

Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan

Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan

Perhiasan dalam Tiga Bahasa

Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana

Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik

Tiga Bahasa Bab Sekolahan

Meskipun Sakit, Pahala Tetap Mengalir

Hak Istri Dalam Rumah Tangga

Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud

Mendo'akan Orang Tua

Utusan Setan

Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni

Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang

Ciri Suami Pembawa Rejeki

Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh

Perilaku yang Sesuai Surat Yunus

Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan

Cara Melindungi Akun Whatsapp

Menghidupkan Sunnah

Infak dan Sedekah

Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah

Kandungan Surat An nisa dan Al maidah

Lailatul Qadar

Mengatasi Malas Menuntut Ilmu

Sholat Taubat

Sunnah yang Terlupakan

Menyembunyikan Kebaikan

Hakikat Dunia

Hukum memakai Hijab dalam pandangan 4 Mazhab

Panduan Shalat Tahajud

Meminta Izin dan Mengucapkan Salam

Seputar Syirik

Mata Cerminan Hati

Dikagumi Oleh Allaah, Kok Bisa ya ?

Sakit Adalah Ujian, Cobaan, dan Takdir

Islam Telah Sempurna 

Beriman Kepada Nabi Muhammad

Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia

Doa Memohon Anak Yang Shalih

Sakit manghapuskan dosa-dosa kita

Ibu, Ibu, Ibu, Bapak

Ketika Anggota Tubuh Menjadi Saksi

#griyakajiansunnah

Silahkan di share atau simpan link ini, sehingga  link bisa dibagikan setiap saat

Jazakallah Khairan.


Friday, January 15, 2021

Egois di Hari Kiamat


Setiap orang kelak akan menjadi egois, mereka hanya memikirkan dirinya sendiri, itu yang utama, dikarenakan begitu dahsyatnya hari itu.

Allah berfirman,

يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ

“Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya”. (QS. ‘Abasa: 34-37)

Semoga bermanfaat.

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini : 

Rasulullooh Juga Berdagang

Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam

Kisah Nabi Luth as.

Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan

Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan

Perhiasan dalam Tiga Bahasa

Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana

Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik

Tiga Bahasa Bab Sekolahan

Hak Istri Dalam Rumah Tangga

Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud

Mendo'akan Orang Tua

Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni

Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang

Ciri Suami Pembawa Rejeki

Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh

Perilaku yang Sesuai Surat Yunus

Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan

Cara Melindungi Akun Whatsapp

Menghidupkan Sunnah

Infak dan Sedekah

Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah

Kandungan Surat An nisa dan Al maidah

Lailatul Qadar

Sholat Taubat

Menyembunyikan Kebaikan

Seputar Syirik

Beriman Kepada Nabi Muhammad

Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia

#griyakajiansunnah




Thursday, December 31, 2020

NAUNGAN ALLAAH BAGI AHLI SEDEKAH

Seorang muslim senantiasa khawatir akan nasibnya kelak di hari Kiamat atau hari Berbangkit. Sebab ia faham bahwa pada hari itu umat manusia akan dibangkitkan dan dikumpulkan di Padang Mahsyar sedangkan matahari berada sangat dekat dengan kepala setiap orang. Maka ketika itu setiap orang sangat ingin agar dirinya bisa bernaung di bawah suatu tempat bernaung agar dapat terhindar dari panasnya sengatan matahari.

Rosululloh Muhammad telah mengabarkan  bahwa naungan orang beriman di hari Kiamat sangat terkait dengan kebiasaannya mengeluarkan sedekah sewaktu hidupnya di dunia, sebagaimana dalam sabda beliau ﷺ :
“Setiap orang berada di bawah naungan sedekahnya (pada hari Kiamat) hingga diputuskan di antara manusia atau ia berkata: “Ditetapkan hukuman di antara manusia.”  (HR Al-Baihaqi – Al-Hakim – Ibnu Khuzaimah)

Sungguh beruntung orang beriman yang melazimkan dirinya setiap hari mengeluarkan sedekah sebagai bentuk investasi cerdas untuk melindungi dirinya di hari yang sungguh sangat menyulitkan dan menakutkan kebanyakan manusia.

Semoga Bermanfaat

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini

Wednesday, December 2, 2020

PENYESALAN YANG TELAH TERLAMBAT


Pengingat untuk para ahli taklid 

Dalam dunia ini banyak orang-orang yang enggan, malas belajar agama, tidak pakai nalar dan logika sehat hingga hanya mau terima bersih dengan taklid buta ikut imam, ustadz, pak kyai, anjengan, buya, dst.

Ketika orang yang di elukan sesat merekapun turut tersesat, orang yang disanjung setinggi langit menyeru ke neraka, para jama’ah setia menemani sang pemimpin ke neraka.

Setiba di neraka barulah tangisan penyesalan sia-sia tak berguna, karena “nasi telah menjadi bubur”. Mereka akan protes minta pada Allah agar yang dahulu mereka panuti dan ikuti dibenamkan dalam kerak neraka dan diazab berlipat ganda atas perbuatan mereka yang telah menyesatkan para pendukung dan pengikut.

Allah berfirman:

وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا ًًً، رَبَّنَا آتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ الْعَذَابِ وَالْعَنْهُمْ لَعْنًا كَبِيرًا [الأحزاب : 68]

Mereka berkata: ”duhai Tuhan, kami sungguh dahulu (di dunia) mematuhi para pemimpin kami dan para pembesar kami, maka merekalah yang telah menyesatkan kami dari jalan kebenaran. Duhai Tuhan kami berilah mereka Azab dua kali lipat dari apa yang kami rasakan dan laknatlah mereka laknat yang besar..” (QS:Al -Ahzab :67-68)

Jalan keselamatan adalah mengikut jejak Rasulullah Nabi yang maksum, bukan mem”bebek” ikut figur yang belum tentu selamat dari kesalahan dan penyimpangan. Apapun gelar kehormatan yang disematkan padanya.

Cara beragama yang salah adalah dengan menjadikan sosok manusia tertentu seolah Nabi yang tak pernah salah, mematuhi dan mengikutinya secara membabi-buta, membangun loyal cinta dan benci di atas dirinya, tanpa melihat dalil dan rambu syariat.

Siapa yang jadi musuhnya dimusuhi.. siapa yang menjadi sahabat dan kecintaannya dicintai.. bila ia teriakkan “perang” maka mereka setia berperang untuknya, bahkan rela mati dan menukar darahnya..

Di hari kiamat nasib mereka akan persis sebagaimana digambarkan Allah dalam kitabNya:

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بعد إذ جاءني } الآية. الفرقان ٢٧-٢٨

“Ingatlah pada hari orang-orang zalim menggigit kedua tangannya dan berkata menyesal: ”duhai sekiranya dulu aku mengambil jalan kebenaran bersama Rasul, Duhai kalaulah sekiranya dulu aku tidak menjadikan si fulan idola dan kekasihku, sungguh dia telah menyesatkanku setelah petunjuk Rasul datang padaku..” (QS: Alfurqan: 27-28)

Titel dan gelar akademi LC, MA, DR, bukanlah jaminan seseorang telah benar, tak mungkin keliru dan salah. Sebagaimana gelar yang di berikan masyarakat seperti ustadz, kyai Imam besar, habib, dan semisalnya juga tidak pernah menjadi standar pemiliknya harus benar dan diatas jalan yang lurus.

Tolok ukur benar salah adalah dalil dari kitab Allah dan Sunnah Rasul yang sahih, yang dipahami oleh para sahabat, tabi’in dan para pengikut cara beragama mereka hingga akhir zaman.

Siapapun yang menyelisihi dalil dan cara beragama mereka, campakkan jauh-jauh dari benakmu.. niscaya kau akan selamat.

Karena itu selalu ikut dalil, pakai nalar yang sehat, hindari perasaan dalam beragama, apalagi taklid buta.. Wallahul musta’an..

Ditulis oleh,

Ustadz Abu Fairuz Ahmad Ridwan MA,  حفظه الله تعالى 

Semoga bermanfaat

Baca juga : Artikel Terbaru Kami Disini

Friday, September 25, 2020

MUNCULNYA IMAM MAHDI


Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas 

Salah satu tanda Kiamat yang besar adalah munculnya Imam Mahdi. Ahlus Sunnah memahami Imam Mahdi sebagai berikut: [1] 

Di akhir zaman akan muncul seorang laki-laki dari Ahlul Bait. Allah memberi kekuatan kepada agama Islam dengannya. Dia memerintah selama 7 tahun, memenuhi dunia dengan keadilan setelah (sebelumnya) dipenuhi oleh kezhaliman dan kezhaliman. Ummat di zamannya akan diberikan kenikmatan yang belum pernah diberikan kepada selainnya. Bumi mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya, langit menurunkan hujan, dan dilimpahkan harta yang banyak. 

Orang ini mempunyai nama seperti nama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan nama ayahnya seperti nama ayah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jadi, namanya Muhammad atau Ahmad bin ‘Abdullah. Dia dari keturunan Fathimah binti Muhammad dari anaknya Hasan bin ‘Ali Radhiyallahu anhum. Di antara ciri-ciri fisiknya adalah lebar dahinya, dan mancung hidungnya. 

Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Al-Mahdi akan muncul dari arah timur, bukan dari Sirdab Samira’ sebagaimana yang disangka oleh kaum Syi’ah (Rafidhah). Mereka menunggu sampai sekarang, padahal persangkaan mereka itu adalah igauan semata, pemikiran yang sangat lemah dan gila yang dimasukkan oleh syaithan. Persangkaan mereka tidak mempunyai alasan baik dari Al-Qur-an maupun As-Sunnah, bahkan tidak sesuai dengan akal yang sehat.”[2] 

Di antara dalil dari Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang shahih tentang munculnya al-Mahdi adalah: Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

 يَخْرُجُ فِي آخِرِ أُمَّتِي الْمَهْدِيُّ، يُسْقِيْهِ اللهُ الْغَيْثَ، وَتُخْرِجُ اْلأَرْضُ نَبَاتَهاَ، وَيُعْطِى الْمَالَ صِحَاحًا، وَتَكْثُرُ الْمَاشِيَةُ، وَتَعْظُمُ اْلأُمَّةُ، يَعِيْشُ سَبْعاً أَوْ ثَمَانِيًا. 

“Al-Mahdi akan keluar di akhir kehidupan umatku, Allah akan menurunkan hujan kepadanya sehingga, bumi menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya, diberikan kepadanya harta yang melimpah, semakin banyak binatang ternak, dan pada saat itu ummat semakin mulia, dan ia memerintah selama 7 atau 8 tahun.” [3] 

Juga sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

 اَلْمَهْدِيُّ مِنَّا أَهْلَ الْبَيْتِ، يُصْلِحُهُ اللهُ فِيْ لَيْلَةٍ.

“Al-Mahdi berasal dari Ahlul Bait, Allah memperbaikinya dalam satu malam.” [4] 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 اَلْمَهْدِيُّ مِنْ عِتْرَتِي، مِنْ وَلَدِ فَاطِمَةَ. 

“Al-Mahdi berasal dari keturunanku, dari anak Fathimah.” [5] 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 لاَ تَذْهَبُ الدُّنْيَا أَوْ لاَ تَنْقَضِي الدُّنْيَا حَتَّى يَمْلِكَ الْعَرَبَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِيْ يُوَاطِىءُ اِسْمُهُ اسْمِيْ. 

“Tidak akan lenyap atau tidak akan sirna dunia ini, hingga bangsa Arab dipimpin oleh seorang laki-laki dari keturunanku, yang namanya sama seperti namaku.” [6] 

Dalam riwayat yang lain disebutkan: “…Dan nama ayahnya seperti nama ayahku.” [7]

 كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا نَزَلَ ابْنُ مَرْيَمَ فِيْكُمْ، وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْ؟ 

“Bagaimana dengan kalian, apabila Nabi ‘Isa bin Maryam turun kepada kalian, sedangkan imam kalian dari kalangan kalian sendiri.” [8] 

Hadits ini menunjukkan bahwa Imam Mahdi adalah sebagai Imam kaum Muslimin pada waktu itu, termasuk Nabi ‘Isa Alaihissallam bermakmum kepadanya. Hadits-hadits tentang Imam Mahdi mutawatir. [9] 

[Disalin dari kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Po Box 7803/JACC 13340A Jakarta, Cetakan Ketiga 1427H/Juni 2006M] 

Footnote 

[1]. Lihat keterangan lebih lengkap di an-Nihaayah fil Fitan wal Malaahim oleh Ibnu Katsir, Asyraathus Saa’ah (hal. 249-273) oleh Dr. Yusuf bin ‘Abdillah al-Wabil.

[2]. Lihat an-Nihaayah fil Fitan wal Malaahim (hal. 26) oleh Ibnu Katsir. 

[3]. HR. Al-Hakim (IV/557-558), dikatakan bahwa hadits ini shahih disepakati oleh Dzahabi, dari Sahabat Abi Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu. Lihat Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 711). 

[4]. HR. Ibnu Majah (no. 4085), Ahmad (I/84), dari Sahabat ‘Ali Radhiyallahu anhu. Hadits ini di-shahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir dalam Tahqiiq Musnad Imaam Ahmad (no. 645) dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 2371). 

[5]. HR. Abu Dawud (no. 4284), Ibnu Majah (no. 4086), al-Hakim (IV/557), dari Ummu Salamah x. Lihat Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir (no. 6734). 

[6]. HR. At-Tirmidzi (no. 2230), Abu Dawud (no. 4282) dan Ahmad (I/377, 430) dari Sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu, dan lafazh ini milik Ahmad. Dikatakan shahih menurut Syaikh Ahmad Syakir dalam tahqiq Musnad Ahmad (no. 3573). 

[7]. Lihat Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir (no. 5304) dan Asyraathus Saa’ah (hal. 256). 

[8]. HR. Al-Bukhari (no. 3449) dan Muslim (no. 155 (244)), dari Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu 

[9]. Lihat Asyraathus Saa’ah oleh Dr. Yusuf bin ‘Abdillah al-Wabil (hal. 259-265). 

*KELUARNYA DAJJAL* [1] 

Pemahaman Ahlus Sunnah tentang Dajjal sebagai berikut: 

1. Siapakah Dajjal? Dajjal adalah seorang anak Adam yang mempunyai ciri-ciri yang jelas, akan dapat dikenali oleh setiap mukmin apabila ia telah keluar, sehingga mereka tidak terkena fitnahnya. Fitnah Dajjal adalah fitnah yang paling besar di muka bumi. 

2. Di Antara Ciri-Ciri Dajjal Seorang yang masih muda, wajahnya merah, pendek, kakinya bengkok, rambutnya keriting, mata sebelah kanannya buta (menonjol keluar) bagaikan buah anggur yang mengapung, di atas mata kirinya ada daging tumbuh, tertulis di antara kedua matanya: ك ف ر /كافر (kafir) dapat dibaca oleh setiap Mukmin yang bisa baca tulis dan yang tidak bisa baca tulis. Dajjal adalah seorang yang mandul tidak mempunyai anak. 

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 مَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ وَقَدْ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ اْلأَعْوَرَ الْكَذَّابَ: أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ، وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ، مَكْتُوْبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ: ك ف ر (يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُسْلِمٍ). 

“Tidak ada seorang Nabi pun kecuali telah memperingatkan ummatnya tentang Dajjal yang buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwa Dajjal matanya buta sebelah sedangkan Allah tidak buta sebelah. Tertulis di antara kedua matanya: ك ف ر / كافر (kafir) -yang mampu dibaca oleh setiap Muslim-.” [2] 

3.Tempat Keluarnya Dajjal Dajjal akan muncul dari arah timur dari Khurasan (sekarang terletak di Iran timur) dengan diiringi 70.000 orang Yahudi Ashbahan (sebuah kota di tengah Iran).[3] 

4. Tempat yang Dimasuki Dajjal Dajjal berjalan di muka bumi dengan cepat seperti hujan yang ditiup angin, ia masuk ke setiap negeri kecuali Makkah dan Madinah karena (kedua kota tersebut) dijaga para Malaikat. Ketika ia tidak dapat masuk Madinah, maka kota Madinah berguncang tiga kali, lalu keluarlah orang kafir dan munafiq, kaum munafiq laki-laki dan perempuan (keluar) menuju Dajjal [4]. Dalam riwayat lain, keluarlah orang munafiq laki-laki dan perempuan, dan fasiq laki-laki dan perempuan menuju Dajjal, itulah Yaumul Khalash (hari Pembebasan) [5]. Di riwayat yang lain, Dajjal tidak dapat masuk ke empat masjid yaitu, Masjid al-Haram, Masjid Nabawy, Masjid al-Aqsha, dan Masjid ath-Thuur. [6] 

5. Keberadaan Dajjal di Muka Bumi Dajjal berada di muka bumi selama 40 hari. Sehari seperti setahun, sehari seperti sebulan, sehari seperti sepekan, dan sisa-nya seperti hari-hari biasa. [7] 

6. Fitnah Dajjal Fitnah 

Dajjal merupakan fitnah yang paling besar sejak Allah ciptakan Adam sampai hari Kiamat [8]. Dajjal membawa dua sungai yang mengalir, salah satunya terlihat air putih, dan yang lainnya terlihat api yang menyala-nyala, apabila seseorang mendapati hal itu hendaklah ia masuk ke sungai yang tampak api, pejamkan mata, tundukkan kepala, minumlah! Itu adalah air yang sejuk. [9] Dajjal mengaku sebagai rabb, menyuruh hujan untuk turun, lalu turun, menyuruh bumi untuk menumbuhkan tanaman, lalu tumbuh tanaman, menghidupkan orang mati dan yang lainnya sebagai fitnah bagi kaum Muslimin.[10] 

7. Dibunuhnya Dajjal 

Dajjal akan dibunuh oleh Nabi ‘Isa Alaihissallam di Bab Ludd (suatu desa di dekat Baitul Maqdis, di Palestina).[11] 

8. Penjagaan Diri dari Fitnah Dajjal 

1. Berlindung kepada Allah dari fitnahnya, setiap selesai dari tasyahhud akhir setiap shalat. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

 إِذَا فَرَغَ أَحَدُكُمْ مِنَ التَّشَهُّدِ اْلآخِرِ، فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللهِ مِنْ أَرْبَعٍ: مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ. 

“Apabila seseorang di antara kalian telah selesai tasyahhud akhir, maka berlindunglah kepada Allah dari empat hal: (1) dari adzab Jahannam, (2) dari adzab kubur, (3) fitnah hidup dan mati, serta (4) dari kejahatan fitnah al-Masih ad-Dajjal.” [12] Do’a perlindungan dari fitnah Dajjal yang dibaca setelah tasyahhud akhir setiap shalat adalah sebagai berikut:

 اَللّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ. 

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah hidup dan mati, serta dari kejahatan fitnah al-Masih ad-Dajjal.” [13] 

2. Menghafal sepuluh ayat pertama dari surat al-Kahfi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُوْرَةِ الْكَهْفِ، عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ. 

“Barangsiapa yang hafal sepuluh ayat pertama dari surat al-Kahfi, dia terjaga dari fitnah Dajjal.” [14] Pada riwayat yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 …فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُوْرَةِ الْكَهْفِ فَإِنَّهَا جِوَارُكُمْ مِنْ فِتْنَتِهِ … 

“Barangsiapa di antara kalian yang mengetahui fitnah Dajjal, maka bacalah beberapa ayat pada awal surat al-Kahfi, karena sesungguhnya itu akan melindungi kalian dari fitnahnya (Dajjal).” [15] 

3. Menjauhi tempat fitnah dan tidak mengikutinya. 

4. Tinggal di Makkah dan Madinah. Imam an-Nawawi rahimahullah [16] di dalam Syarah Shahiih Muslim menukilkan perkataan al-Qadhi Iyadh rahimahullah [17]: “Hadits-hadits tentang Dajjal merupakan hujjah Ahlus Sunnah tentang keshahihan adanya Dajjal. Bahwa ia merupakan sosok tertentu yang dengannya Allah menguji para hamba-Nya.” 

Allah membekalinya dengan kemampuan untuk melakukan banyak hal, seperti menghidupkan mayat yang telah dibunuhnya. Ia (Dajjal) seolah-olah dapat menciptakan segala kemewahan dunia, sungai-sungai, Surga dan Neraka, tunduknya segala kekayaan bumi padanya, memerintahkan langit untuk menurunkan hujan maka terjadilah hujan, memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tumbuhan, maka tumbuhlah. Semua itu atas kehendak Allah. Kemudian ia dilemahkan, sehingga tidak mampu untuk membunuh seorang pun juga dan membatalkan perintahnya. Akhirnya terbunuh di tangan ‘Isa bin Maryam. Pemahaman ini ditentang dan diingkari oleh Khawarij dan Jahmiyah serta sebagian dari kaum Mu’tazilah.” [18] 

[Disalin dari kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Po Box 7803/JACC 13340A Jakarta, Cetakan Ketiga 1427H/Juni 2006M] 

_______ 

Footnote 

[1]. Keterangan lebih lanjut lihat an-Nihaayah fil Fitan wal Malaahim oleh Ibnu Katsir, Qishshatul Masiih ad-Dajjaal wa Nuzuuli ‘Isa Alaihissallam wa Qatlihi Iyyaahu oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani dan Asyraathus Saa’ah oleh Dr. Yusuf al-Wabil (hal. 275-335). 

[2]. HR. Al-Bukhari (no. 7131, 7408), Muslim (no. 2933), Abu Dawud (no. 4316, 4318), at-Tirmidzi (no. 2245), Ahmad (III/103, 173, 276, 290), dari Sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu anhu. Lafazh yang ada dalam kurung milik Muslim dan Ahmad. Lihat Qishshatul Masiihid Dajjaal oleh Syaikh al-Albani (hal. 53). 

[3]. HR. Muslim (no. 2944), Ahmad (no. 13277) tahqiq Syaikh Ahmad Syakir, hadits ini derajatnya hasan, dari Sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu anhu. 

[4]. HR. Al-Bukhari (no. 1881), Muslim (no. 2943), Ahmad (III/191, 206, 238, 292) dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu. 

[5]. HR. Ahmad (IV/338) dan Hakim (IV/543) dari Sahabat Mihjan bin al-Adru’ Radhiyallahu anhu. 

[6]. HR. Ahmad. Imam al-Haitsamy berkata: “Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, rawi-rawinya shahih.” (Majma’uz Zawaa-id VII/343). Al-Hafizh Ibnu Hajar ber-kata: “Rawi-rawinya tsiqah.” (Fat-hul Baari XIII/105). 

[7]. HR. Muslim no. 2937 (110), Abu Dawud no. 4321. 

[8]. HR. Muslim (no. 2946) dari Sahabat ‘Imran bin Hushain Radhiyallahu anhu. 

[9]. HR. Muslim (no. 2934 (105)) dari Sahabat Hudzaifah Radhiyallahu anhu. 

[10]. HR. Muslim (no. 2937 (110)). 

[11]. HR. At-Tirmidzi (no. 2244), Ibnu Hibban (no. 1901-Mawaariduzh Zham’aan), Ahmad (III/420), dari Sahabat Mujammi’ bin Jariyah al-Anshari Radhiyallahu anhu. At-Tir-midzi berkata, “Hadits ini hasan shahih.” 

[12]. HR. Muslim (no. 588 (130)) dari Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu. 

[13]. HR. Muslim (no. 588 (128)) dari Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu. 

[14]. HR. Muslim (no. 809) dan Ahmad (VI/449) dari Sahabat Abu Darda’ Radhiyallahu anhu. Hadits ini shahih, lihat Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 582). 

[15]. HR. Muslim (no. 2937 (110)), Abu Dawud (no. 4321) dari an-Nawwaas bin Sam’an al-Kilabi Radhiyallahu anhu. Hadits ini shahih, lihat Shahiih Abi Dawud (no. 3631). 

[16]. Nama lengkapnya adalah Yahya bin Syaraf bin Murri bin Hasan bin Husain bin Muhammad bin Jum’ah bin Hizam, Abu Zakaria an-Nawawy. Seorang ahli fiqih dan hadits, lahir tahun 631 H. Di desa Nawa di Suriyah dan meninggal dunia tahun 676 H. Beliau adalah seorang yang menguasai ilmu hadits, fiqih, bahasa, seorang yang zuhud dan wara. Penulis dari kitab Riyaadhus Shaalihiin, Syarah Shahiih Muslim, al-Majmuu’ Syarhul Muhadzdzab, al-Adzkaar dan yang lainnya. 

[17]. Nama lengkapnya al-Qadhi Iyadh bin Musa bin Iyadh bin ‘Umar al-Yahshabi as-Sabti t, seorang Imam yang faqih di negeri Maghrib, lahir 476 H, menjadi Imam di bidang hadits, nahwu, bahasa dan nasab. Menjadi Qadhi di negerinya (Sabtah) dalam waktu yang lama, kemudian menjadi Qadhi di Granada. Beliau meninggal dunia di Maroko tahun 544 H. 

[18]. Syarah Shahih Muslim (XVIII/58).

Referensi: https://almanhaj.or.id/3216-munculnya-imam-mahdi-keluarnya-dajjal.html


Thursday, September 24, 2020

JANGAN TANYA KAPAN HARI KIAMAT

Berkata Syeikh Sholeh Al Fauzan -semoga Allah menjaganya- :

ليس من الحكمة ان تسأل عن قيام الساعة بل الحكمة ان تسأل عما تعمل وكيف تستعد لهذا اليوم

"Bukanlah termasuk hikmah engkau bertanya tentang kapan hari kiamat..

Akan tetapi hikmah itu adalah engkau bertanya tentang amalan apa dan bagaimana engkau mempersiapkan diri untuk hari kiamat".

📚 *[al Mihnah ar Rabbaniyah: 89]*



Wednesday, March 11, 2020

ALLAH MENUTUPI KESALAHAN ORANG BERIMAN DI AKHIRAT


Abdullah ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma mengatakan :

“Aku pernah mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ يُدْنِي الْمُؤْمِنَ فَيَضَعُ عَلَيْهِ كَنَفَهُ وَيَسْتُرُهُ فَيَقُولُ أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا فَيَقُولُ نَعَمْ أَيْ رَبِّ حَتَّى إِذَا قَرَّرَهُ بِذُنُوبِهِ وَرَأَى فِي نَفْسِهِ أَنَّهُ هَلَكَ قَالَ سَتَرْتُهَا عَلَيْكَ فِي الدُّنْيَا وَأَنَا أَغْفِرُهَا لَكَ الْيَوْمَ فَيُعْطَى كِتَابَ حَسَنَاتِهِ وَأَمَّا الْكَافِرُ وَالْمُنَافِقُونَ فَيَقُولُ الْأَشْهَاد

Sesungguhnya Allah mendekatkan orang yang beriman dan meletakkan penutup yang menutupinya dan berfirman, “Apakah engkau mengetahui dosamu ini dan ini”? Orang itu berkata, Ya, wahai Rabb. Hingga ia mengakui dosa-dosanya dan melihat dirinya akan binasa.
Allah berfirman, “Aku tutup (dosa-dosamu) itu di dunia dan hari ini Aku ampuni dirimu."
Kemudian orang itu diberi catatan kebaikan-kebaikannya. Adapun orang kafir dan munafik, para saksi akan berkata,

هَؤُلَاءِ الَّذِينَ كَذَبُوا عَلَى رَبِّهِمْ أَلَا لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ

Mereka ini adalah orang-orang yang berdusta atas Rabb mereka.
Ingatlah, laknat Allah bagi orang-orang yang zhalim.
(Surah Huud: 18)

(HR. Al-Bukhari No. 2441)


✍ *Ustadz Abu Umar Andri Maadsa Hafizhahullah*
┅┅══✿❀🌕❀✿══┅┅


___________

______________
📱 Silsilah Durus Linnisa' 📚

Sunday, March 1, 2020

DI SAAT JARI-JEMARIMU BERKHIANAT KEPADAMU


Sahabat, saat ini anda bebas menggerakkan jari jemarimu untuk melakukan apa saja yang anda suka. Menulis, menunjuk, mengeser, menyibak dan lainnya. Apapun yang anda lakukan dengan jari-jemarimu tentu saja untuk menyenangkan dan memenuhi keinginanmu.

🌴🌴🌴
Namun tahukah anda bahwa suatu saat jari-jemarimu tidak lagi “SETIA” kepada anda, tidak menuruti semua yang anda inginkan.

Ya, hal itu akan terjadi di saat anda menghadap kepada Rabbul ‘Alamin, Allah Penguasa semesta alam, yaitu pada hari qiyamat. Tatkala Allah menghisab anda, maka kulitmu, jari-jemarimu dan kedua kakimu akan bersaksi menceritakan semua yang anda lakukan selama hidup di dunia.

🌴🌴🌴
Kepandaian anda berdalih, bersilat lidah tiada lagi gunanya, karena anda akan dibungkam dan anggota tubuh andalah yang akan berbicara menceritakan semua ulah dan perilaku anda.

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. (Yasin 65)

🌴🌴🌴
Saudaraku! masihkah anda merasa aman dan bebas menulis, melangkah, menggenggam atau mencopas apa saja yang anda suka ?
Haruskah anda menunggu saat kaki, tangan, kulit anda bersaksi dan mulut anda dibumkam untuk bisa bersikap bijak ?

Sadarlah saudaraku, sebelum anda menyesal esok hari tatkala semua telah berakhir dan yang tersisa hanya pertanggung jawaban atas amalan anda.

🌴🌴🌴
Ya Allah, bukakan pintu hati kami untuk bertaubat dan teguhkan hati kami untuk istiqamah di atas agama-Mu. Aamiin.

Muhammad Arifin Badri, حفظه الله تعالى

=======🌴🌴🌴🌴🌴=======

Hikmah Berqurban