بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Kaum Muslimin wa Muslimat.
Pada pertemuan kali ini kita masih akan melanjutkan tentang penyebab seseorang dimasukkan ke dalam Neraka.
Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:
مَا سَلَكَكُمْ فِى سَقَرَ
"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"
(QS. Muddatsir: 42)
Tatkala Allāh Subhānahu wa Ta'āla menceritakan (mengisahkan) dialog yang terjadi antara ahli surga dan ahli neraka.
Orang-orang ahli surga (penduduk surga) bertanya kepada penghuni neraka:
مَا سَلَكَكُمْ فِى سَقَرَ
"Apa yang membuat kalian dimasukkan ke dalam neraka Saqar ini?"
قَالُواْ لَمۡ نَكُ مِنَ ٱلۡمُصَلِّينَ
"Dahulu kami tatkala hidup di dunia tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan shalat."
(QS. Muddatsir: 43)
Sehingga meninggalkan shalat adalah menjadi salah satu penyebab terbesar seseorang dimasukkan ke dalam neraka, na'ūdzubillāhi min dzālik.
Maka dari itu, kami mengimbau diri kami sendiri dan juga pada seluruh kaum muslimin agar senantiasa menegakkan shalat ini, dan menasihatkan kepada keluarganya untuk melakukan shalat.
Jangankan kita, para nabi, mereka khawatir dan mereka senantiasa meminta kepada Allāh agar dijadikan orang-orang yang menegakkan shalat. Demikian pula anak keturunan mereka. Diantara doa yang Allāh sebutkan dari doa para nabi terdahulu adalah doa yang berbunyi:
رَبِّ ٱجْعَلْنِى مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِى ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ
"Wahai Tuhanku, jadikanlah aku dan jadikan anak keturunanku menjadi orang-orang yang senantiasa melakukan shalat."
(QS. Ibrahim: 40)
Sebagian kaum muslimin dan sebagian ulama kaum muslimin sampai mengatakan bahwa orang yang tidak shalat adalah kufur.
Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:
الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ الصَّلَاةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
"Perjanjian antara kami dengan orang kafir terletak pada shalat, barangsiapa meninggalkan shalat maka ia telah kafir."
Meskipun tetap kita sampaikan bahwa orang yang tidak shalat hukumnya diperselisihkan oleh para ulama. Sebagian mengatakan kafir secara mutlak sebagian mengatakan dia masih muslim selama dia masih meyakini kewajiban shalat.
Tetapi mereka sepakat bahwa meninggalkan shalat adalah dosa yang besar, yang lebih besar daripada dosa-dosa besar yang biasa kita dapati di tengah-tengah masyarakat kita.
Penyebab kedua seseorang masuk ke dalam neraka karena:
وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ ٱلْمِسْكِينَ
"Dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin."
(QS. Al Muddatsir: 44)
Terutama di masa wabah seperti ini kesulitan ekonomi terjadi di mana-mana.
Kaum muslimin kehilangan pekerjaan. Jika kita memiliki harta berlebih, berikan harta kepada fakir miskin. Karena kalau tidak kita menjadi orang yang bakhil, tidak membayar zakat. Maka kita akan menjadi penghuni neraka Saqar, na'ūdzubillāhi min dzālik.
وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ ٱلۡخَآئِضِينَ
"Bahkan kami berbincang dengan kebathilan bersama dengan para pengusung kebathilan."
(QS. Muddatsir: 45)
Orang-orang yang menyuarakan kebathilan, kemungkaran, meledek, mencaci, menghina agama, mereka adalah para penghuni neraka, na'ūdzubillāhi min dzālik.
Maka dari itu hendaknya kita semaksimal mungkin, semampu mungkin, menghindari perbuatan-perbuatan keji dan jahat agar Allāh senantiasa melindungi kita, melindungi anak keturunan kita dari siksa neraka yang menyala.
Wa Allāhu Ta'āla A'lam Bishawab.
Comments
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.