Showing posts with label Abu Hurairah. Show all posts
Showing posts with label Abu Hurairah. Show all posts

Saturday, February 26, 2022

Abu Hurairah

Semoga Bermanfaat,

Baca Juga Artikel Kami Lainnya di :

https://griyakajiansunnah.blogspot.com

https://tujuan-mu.blogspot.com

www.tujuanmu.com

Channel Youtube :

https://www.youtube.com/c/TopChannelOne

Play List Kajian Sunnah :

https://www.youtube.com/playlist?list=PLIJQYJ-Cz_XkX6L_nhAGqOAX9FX9MDKQQ

Tag / Label :

Update Kajian Sunnah, Kajian Islam, Kajian Islam Terbaru,Update Kajian,Update sunnah, info Islam,Info Kajian Islam, News Islam, Berita Islam, Manhaj Salaf, Tauhid, go Tauhid

 


Thursday, December 16, 2021

Saat-Saat Abu Hurairah Berpisah Dengan Kehidupan Dunia

UPAN DUNIA

Sekarang, kita menceritakan akhir seorang guru yang telah berusia lanjut mendekati usia delapan puluhan, yang sesaat lagi akan menghadap Allah Ta’ala setelah menunaikan amanah yang ada di pundaknya dan menyebarkan hadits Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam serta mengajarkan kepada manusia.

Ketika berada di atas tempat tidur menghadapi kematian, ia menangis. Maka ditanyakan kepadanya: “Apa yang membuatmu menangis, wahai Abu Hurairah?” Dia menjawab, “Aku sesungguhnya tidak menangisi dunia kalian ini. Namun aku menangis karena jauhnya perjalanan, sedangkan perbekalanku sedikit. Aku sekarang berada dalam tangga yang curam, antara surga dan neraka. Aku tidak tahu berjalan ke arah mana dari keduanya.” Kemudian ia berwasiat, “Jika aku meninggal, janganlah kalian meratapiku, sebab Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ tidak pernah meratapi kematian.”

Lalu Marwan masuk menjenguknya sebelum saat-saat kematian dan berkata, “Mudah-mudahan Allah memberimu kesembuhan, wahai Abu Hurairah,” akan tetapi Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu menghadap ke arah lain dan tidak menjawab apa yang dikatakan oleh Marwan. Dia menoleh untuk bermunajat kepada Allah dengan penuh keyakinan. Dia telah mengisi kehidupannya dengan berbagai macam amal kebaikan, yang menanti rahmat Allah, seraya berdoa: “Ya, Allah. Sesungguhnya aku sangat gembira bertemu dengan-Mu, maka bersenanglah untuk bertemu denganku.” Al Muqbiri berkata, “Belum sampai sahabat Marwan melangkahkan kakinya, Abu Hurairah pun telah meninggal dunia,” namun kenangan baik tentangnya akan tetap tersimpan di hati kaum mukminin hingga hari kiamat.

Terjadi perbedaan pendapat tentang tahun kematiannya. Ada yang menyatakan, wafatnya tahun 57 H dan ada yang menyatakan bahwa wafatnya pada tahun 58 H, serta ada yang menyatakan wafatnya tahun 59 H.

Dia meninggal di Al Aqiq, lembah yang berdampingan dengan Madinah dan dikuburkan di Baqi’ di Madinah, Al Walid bin Utbah bin Abi Sufyan menjadi imam dalam shalat jenazahnya. Saat itu ia menjabat sebagai gubernur wilayah Madinah pada masa pemerintahan Mu’awiyah.
Abu Sa’id Al Khudri radiyallahu ‘anhu dan Marwan bin Al Hakam berjalan di depan jenazah. Begitu juga Ibnu Umar ikut serta mengiringi jenazah Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berjalan di depan jenazah dengan memperbanyak mengucapkan “Rahimahullah” atas Abu Hurairah, radiyallahu ‘anhu, seraya berkata: “Dia termasuk penjaga hadtis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk kaum muslimin.”

Kemudian Al Walid bin Utbah menulis surat kepada Mu’awiyah radiyallahu ‘anhu, mengabarkan kematian Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, Mu’awiyah pun membalasnya seraya berpesan: “Lihatlah, siapa saja yang ditinggalkan oleh Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu dan serahkan kepada ahli warisnya 10.000 dirham serta perlakukanlah mereka dengan baik, dan berbuat baiklah kepada mereka; sebab, ia juga termasuk orang yang membela Khalifah Utsman dan berada di rumah Utsman.”

Mudah-mudahan Allah merahmati dan meridhainya. Hanya orang-orang dengki dan tidak tahu malu yang terus berusaha mendiskreditkan Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu.

Read more: https://yufidia.com/4411-abu-hurairah-pribadi-yang-mengagumkan.html

@IslamAdalahSunnah

Semoga Allah selalu mudahkan kita istiqomah dijalanNya

بَارَكَ اللّهُ فيكن...

🌙🌃 Alhamdulillah waktunya istirahat..

Semoga apa yang telah disampaikan bisa bermanfaat bagi kita semua. Mudah-mudahan Allah Azza wa Jalla memberkahi dan membimbing kita untuk bisa mengamalkannya.

Kita tutup grup malam ini dengan membaca do'a kafaratul majelis :

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allailahailla anta astaghfiruka wa’atubu ilaik”

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memujiMu aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunanMu dan bertaubat kepadaMu.”

[HR. Tirmidzi, Shahih]

“Doa itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.”

admin cahaya hidayah
🌠🍃🌹

Wednesday, September 30, 2020

Shalat Shubuh dan Shalat Isya Paling Berat Bagi Orang Munafik

By : Muhammad Abduh Tuasikal, MSc

Dua shalat yang memiliki keutamaan yang besar adalah shalat Shubuh dan Shalat Isya.Dua shalat inilah yang terasa berat bagi orang-orang munafik.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا في العَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوَاً

“Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada pada shala Isya’ dan shalat Shubuh, tentu mereka akan mendatanginya sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 615 dan Muslim no. 437)

Juga dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْواً

“Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat ‘Isya’. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 657).

Ibnu Hajar mengatakan bahwa semua shalat itu berat bagi orang munafik sebagaimana disebutkan dalam firman Allah,

وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَى

“Dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas” (QS. At Taubah: 54). Akan tetapi, shalat ‘Isya dan shalat Shubuh lebih berat bagi orang munafik karena rasa malas yang menyebabkan enggan melakukannya. Karena shalat ‘Isya adalah waktu di mana orang-orang bersitirahat, sedangkan waktu Shubuh adalah waktu nikmatnya tidur. (Fathul Bari, 2: 141).

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Orang munafik itu shalat dalam keadaan riya’ dan sum’ah (ingin dilihat dan didengar orang lain). Di masa silam shala Shubuh dan shalat ‘Isya’ tersebut dilakukan dalam keadaan gelap sehingga mereka -orang munafik- tidak menghadirinya. Mereka enggan menghadiri kedua shalat tersebut. Namun untuk shalat lainnya, yaitu shalat Zhuhur, ‘Ashar dan Maghrib, mereka tetap hadir karena jama’ah yang lain melihat mereka. Dan mereka kala itu cari muka dengan amalan shalat mereka tersebut. Mereka hanyalah sedikit berdzikir kepada Allah. Di masa silam belum ada lampu listrik seperti saat ini. Sehingga menghadiri dua shalat itu terasa berat karena mereka tidak bisa memamerkan amalan mereka. Alasan lainnya karena shalat ‘Isya itu waktu istirahat, sedangkan shalat Shubuh waktu lelapnya tidur.” (Syarh Riyadhis Sholihin, 5: 82).

Hanya Allah yang memberi hidayah untuk beramal shalih.

Akhukum fillah,

Muhammad Abduh Tuasikal (Rumaysho.Com)

Diselesaikan di Pesantren Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul, 22 Muharram 1435 H, 05: 51 PM, menjelang Maghrib.

https://rumaysho.com/3785-shalat-shubuh-dan-shalat-isya-paling-berat-bagi-orang-munafik.html



Hikmah Berqurban