Showing posts with label hadist. Show all posts
Showing posts with label hadist. Show all posts

Thursday, December 16, 2021

Saat-Saat Abu Hurairah Berpisah Dengan Kehidupan Dunia

UPAN DUNIA

Sekarang, kita menceritakan akhir seorang guru yang telah berusia lanjut mendekati usia delapan puluhan, yang sesaat lagi akan menghadap Allah Ta’ala setelah menunaikan amanah yang ada di pundaknya dan menyebarkan hadits Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam serta mengajarkan kepada manusia.

Ketika berada di atas tempat tidur menghadapi kematian, ia menangis. Maka ditanyakan kepadanya: “Apa yang membuatmu menangis, wahai Abu Hurairah?” Dia menjawab, “Aku sesungguhnya tidak menangisi dunia kalian ini. Namun aku menangis karena jauhnya perjalanan, sedangkan perbekalanku sedikit. Aku sekarang berada dalam tangga yang curam, antara surga dan neraka. Aku tidak tahu berjalan ke arah mana dari keduanya.” Kemudian ia berwasiat, “Jika aku meninggal, janganlah kalian meratapiku, sebab Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ tidak pernah meratapi kematian.”

Lalu Marwan masuk menjenguknya sebelum saat-saat kematian dan berkata, “Mudah-mudahan Allah memberimu kesembuhan, wahai Abu Hurairah,” akan tetapi Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu menghadap ke arah lain dan tidak menjawab apa yang dikatakan oleh Marwan. Dia menoleh untuk bermunajat kepada Allah dengan penuh keyakinan. Dia telah mengisi kehidupannya dengan berbagai macam amal kebaikan, yang menanti rahmat Allah, seraya berdoa: “Ya, Allah. Sesungguhnya aku sangat gembira bertemu dengan-Mu, maka bersenanglah untuk bertemu denganku.” Al Muqbiri berkata, “Belum sampai sahabat Marwan melangkahkan kakinya, Abu Hurairah pun telah meninggal dunia,” namun kenangan baik tentangnya akan tetap tersimpan di hati kaum mukminin hingga hari kiamat.

Terjadi perbedaan pendapat tentang tahun kematiannya. Ada yang menyatakan, wafatnya tahun 57 H dan ada yang menyatakan bahwa wafatnya pada tahun 58 H, serta ada yang menyatakan wafatnya tahun 59 H.

Dia meninggal di Al Aqiq, lembah yang berdampingan dengan Madinah dan dikuburkan di Baqi’ di Madinah, Al Walid bin Utbah bin Abi Sufyan menjadi imam dalam shalat jenazahnya. Saat itu ia menjabat sebagai gubernur wilayah Madinah pada masa pemerintahan Mu’awiyah.
Abu Sa’id Al Khudri radiyallahu ‘anhu dan Marwan bin Al Hakam berjalan di depan jenazah. Begitu juga Ibnu Umar ikut serta mengiringi jenazah Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berjalan di depan jenazah dengan memperbanyak mengucapkan “Rahimahullah” atas Abu Hurairah, radiyallahu ‘anhu, seraya berkata: “Dia termasuk penjaga hadtis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk kaum muslimin.”

Kemudian Al Walid bin Utbah menulis surat kepada Mu’awiyah radiyallahu ‘anhu, mengabarkan kematian Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, Mu’awiyah pun membalasnya seraya berpesan: “Lihatlah, siapa saja yang ditinggalkan oleh Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu dan serahkan kepada ahli warisnya 10.000 dirham serta perlakukanlah mereka dengan baik, dan berbuat baiklah kepada mereka; sebab, ia juga termasuk orang yang membela Khalifah Utsman dan berada di rumah Utsman.”

Mudah-mudahan Allah merahmati dan meridhainya. Hanya orang-orang dengki dan tidak tahu malu yang terus berusaha mendiskreditkan Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu.

Read more: https://yufidia.com/4411-abu-hurairah-pribadi-yang-mengagumkan.html

@IslamAdalahSunnah

Semoga Allah selalu mudahkan kita istiqomah dijalanNya

بَارَكَ اللّهُ فيكن...

🌙🌃 Alhamdulillah waktunya istirahat..

Semoga apa yang telah disampaikan bisa bermanfaat bagi kita semua. Mudah-mudahan Allah Azza wa Jalla memberkahi dan membimbing kita untuk bisa mengamalkannya.

Kita tutup grup malam ini dengan membaca do'a kafaratul majelis :

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allailahailla anta astaghfiruka wa’atubu ilaik”

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memujiMu aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunanMu dan bertaubat kepadaMu.”

[HR. Tirmidzi, Shahih]

“Doa itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.”

admin cahaya hidayah
🌠🍃🌹

Wednesday, January 13, 2021

Bahaya Menyebarkan Berita Dusta atas Nama Nabi

Seiring dengan semaraknya sarana informasi, manusia begitu mudah menyebarkan apapun yanng dia dengar. Termasuk hadis-hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kita sangat yakin, maksud mereka baik, memotivasi masyarakat untuk beramal. Namun jangan sampai ini menjadi alasan untuk melakukan menyebarkan kedustaan atas nama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dari Mughirah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ كَذِبًا عَلَىَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ ، مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

“Sesungguhnya berdusta atas namaku, tidak seperti berdusta atas nama orang lain. Siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, hendaknya dia siapkan tempatnya di neraka.” (HR. Bukhari 1291 & Muslim 5)

Demikian pula ketika kita mendapat berita atas nama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diragukan keabsahannya, jangan disebarkan. Karena itu terhitung berdusta. Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ رَوَى عَنِّى حَدِيثًا وَهُوَ يَرَى أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبَيْنِ

“Siapa yang meriwayatkan dariku suatu hadits yang ia menduga bahwa itu dusta, maka dia adalah salah seorang dari dua pendusta (karena meriwayatkannya).”

(HR. Muslim dalam muqoddimah kitab shahihnya pada Bab “Wajibnya meriwayatkan dari orang yang tsiqoh -terpercaya-, juga Ibnu Majah 39. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Semoga bermanfaat.

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini : 

Rasulullooh Juga Berdagang

Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam

Kisah Nabi Luth as.

Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan

Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan

Perhiasan dalam Tiga Bahasa

Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana

Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik

Tiga Bahasa Bab Sekolahan

Hak Istri Dalam Rumah Tangga

Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud

Mendo'akan Orang Tua

Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni

Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang

Ciri Suami Pembawa Rejeki

Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh

Perilaku yang Sesuai Surat Yunus

Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan

Cara Melindungi Akun Whatsapp

Menghidupkan Sunnah

Meninggalkan Sholat apakah Mengganti

Infak dan Sedekah

Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah

Kandungan Surat An nisa dan Al maidah

Lailatul Qadar

Sholat Taubat

Menyembunyikan Kebaikan

Seputar Syirik

Dusta Atas Nama Nabi

Beriman Kepada Nabi Muhammad

Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia

#griyakajiansunnah



Tuesday, January 12, 2021

Pedoman Hidup Manusia Al-Hadits

AI-Hadits adalah segala sesuatu yang datang dari Rosulullohbaik berupa perkataan, perbuatan maupun kesepakatannya.  Hadits sering disebut juga dengan "As-Sunnah". Al-Had its merupakan pedoman dan petunjuk hidup bagi manusia setelah Al-Qur'an. Alloh Ta'ala berfirman,

 

 "Barangsiapa mentaati Rosul, maka sesungguhnya ia telah mentaatAllah." [QS An-Nisaa  80] 


Rosululloh adalah orang yang ma'shum (terjaga dari kesalahan). Apa yang disampaikan  beliau semuanya adalah kebenaran. Setiap muslim dan muslimah  mesti  menerima, meyakini dan mengamalkannya. Allah Ta'ala berfirman, 


"Dan tidaklah ia (Muhammad)  berbicara menurut kemauan hawa nafsunya, akan tetapi ucapannya itu tidak lain adalah wahyu yang disampaikan  kepadanya." [QS An Najm (53): 3-4]


Semoga bermanfaat.

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini : 

Rasulullooh Juga Berdagang

Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam

Kisah Nabi Luth as.

Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan

Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan

Perhiasan dalam Tiga Bahasa

Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana

Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik

Tiga Bahasa Bab Sekolahan

Hak Istri Dalam Rumah Tangga

Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud

Mendo'akan Orang Tua

Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni

Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang

Ciri Suami Pembawa Rejeki

Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh

Perilaku yang Sesuai Surat Yunus

Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan

Cara Melindungi Akun Whatsapp

Menghidupkan Sunnah

Infak dan Sedekah

Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah

Kandungan Surat An nisa dan Al maidah

Lailatul Qadar

Menyembunyikan Kebaikan

Seputar Syirik

Beriman Kepada Nabi Muhammad

Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia

#griyakajiansunnah






Tuesday, January 5, 2021

Tinggalkan yang Meragukan

Aku hafal (sebuah hadits) dari Rasulullah SAW: “Tinggalkan yang meragukanmu lalu ambillah yang tidak meragukanmu.

(HR Tirmidzi, An-Nasa’i. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan dan shahih)

Hadits ini mengajarkan bahwa sudah menjadi kewajaran bahwa kadang kala manusia bisa merasa ragu. Akan tetapi, atas setiap keraguan pasti ada rasa yakin di baliknya. Karena itu, pada saat rasa ragu muncul, akan lebih baik jika keraguan tersebut ditinggalkan dan hanya mengambil atau melakukan sesuatu yang diyakini saja.

Meninggalkan sesuatu yang meragukan juga termasuk bagian dari meninggalkan syubhat dan mengambil yang halal. Karena syubhat adalah setiap hal yang membuat seseorang merasa ragu atas status kehalalannya. Sedangkan yang halal adalah setiap hal yang membuat seseorang merasa tenang saat melakukannya.

Semoga Bermanfaat

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini

Sunday, December 20, 2020

Natal Bukanlah Perayaan Kaum Muslimin Bagaimana Wujud Toleransinya

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan bahwa perayaan bagi kaum muslimin hanya ada 2, yaitu hari ‘Idul fitri dan hari ‘Idul Adha.

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata : “Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata : Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya kurban (‘Idul Adha) dan hari raya ‘Idul Fitri” (HR. Ahmad, shahih).

Sebagai muslim yang ta’at, cukuplah petunjuk Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- menjadi sebaik-baik petunjuk.

Semoga bermanfaat.

Baca Juga Artikel Terbaru Kami: 

Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam

Kisah Nabi Luth as.

Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan

Perhiasan dalam Tiga Bahasa

Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana

Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik

Tiga Bahasa Bab Sekolahan

Hak Istri Dalam Rumah Tangga

Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud

Mendo'akan Orang Tua

Ciri Suami Pembawa Rejeki

Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh

Perilaku yang Sesuai Surat Yunus

Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan

Cara Melindungi Akun Whatsapp

Menghidupkan Sunnah

Infak dan Sedekah

Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah

Kandungan Surat An nisa dan Al maidah

Lailatul Qadar

Menyembunyikan Kebaikan

Seputar Syirik

Beriman Kepada Nabi Muhammad

#griyakajiansunnah

Wednesday, December 9, 2020

MENINGGALKAN PERKARA YANG DIRAGUKAN KEHALALANNY


Waro’ adalah meninggalkan semua yang dikhawatirkan dapat merusak akherat…

Meninggalkan perkara yang diragukan kehalalannya adalah sikap waro’ yang terpuji…

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi Wa sallam bersabda:

إني لأنقلب إلى أهلي؛ فأجد التمرة ساقطة على فراشي، ثم أرفعها لآكلها ثم أخشى أن تكون صدقة فألقيها

“Sesungguhnya aku pulang ke rumahku, lalu aku menemukan sebutir kurma yang jatuh di atas kasurku. Kemudian aku ambil untuk dimakan tapi aku khawatir ia adalah kurma sedekah maka aku lemparkan..”

(HR Bukhari dan Muslim)

Imam Al Baghawi rahimahullah berkata, “Hadits ini adalah dalil sikap waro’. Yaitu sesuatu yang diragukan kehalalannya hendaknya ditinggalkan..”

[Syarhussunnah 6/100]

#Selfreminder

#Selfreminder

#Selfreminder

Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Semoga Bermanfaat




Saturday, December 5, 2020

Hadist Memilih Sahabat

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Bismillaah,

Adapun Hadist Tentang Memilih Teman adalah Sebagai Berikut :

Rasulullāh صلى الله عليه وسلم bersabda : 

اَلْمَرْءُ عَلَىٰ دِيْنِ خَلِيْلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

Artinya :

"Seseorang itu dari agama sahabat karibnya, maka hendaklah salah seorang diantara kalian 

memperhatikan dengan siapa ia bersahabat karib"

Hasan : Abu Dawud No. 4833, at- Tirmidzi No. 2378

Semoga Bermanfaat

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini

Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Hadits Tentang Pertanggung Jawaban Pemimpin

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Bismillaah,

Adapun Hadist Tentang Pertanggung Jawaban Pemimpin  adalah Sebagai Berikut :

Rasulullāh صلى الله عليه وسلم bersabda : 

أَلاَ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ أَلاَ فَكُلُّكُمْ 

رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Yang Artinya :

"Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap dari kalian bertanggung jawab atas yang ia

pimpim...seorang lelaki adalah pemimpin bagi keluarganya,dan ia bertanggung jawab atas

keluarganya...Ketahuilah setiap dari kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas apa yang di

pimpin"

Shahih Muslim No.1829

Semoga Bermanfaat

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini

Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Hadist Tentang Larangan Bunuh Diri

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Bismillaah,

Adapun Hadist Tentang Larangan Bunuh Diri adalah Sebagai Berikut :

Rasulullāh صلى الله عليه وسلم bersabda : 

مَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَيْءٍ فِيْ الدُّنْيَا عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

" Man Qatala Nafsahu Bisya'in Fi Dunya 'Uzziba Bihi Yawmal Qiyaamah "

Artinya : 

" Barang siapa yang bunuh diri dengan sesuatu didunia, maka dia akan diadzab dengannya pada hari Kiamat 

( dengan cara seperti itu pula )"

Shahih : al-Bukhari No.1363, Muslim No. 110 dan 176, dari Tsabit bin ad-Dhahak

Semoga Bermanfaat

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini

Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Hadits Tentang Berbuat Baik

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Bismillaah,

Adapun Hadist Tentang Berbuat Baik adalah Sebagai Berikut :

لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه

" Laa yu'minu ahadukum hatta yuhibbul akhihi ma yuhibbul nafsihi "

Yang artinya :

" Tidaklah beriman salah seorang diantara kalian, sampai ia suka sekali berbuat yang baik kepada 

saudaranya, sebagaimana dia suka diperlakukan baik pula oleh saudaranya." H.R Bukhari, Muslim

Semoga Bermanfaat

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini

Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Hadist Tentang Larangan Marah

 Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Bismillaah,

Adapun Hadist Tentang Larangan Marah adalah Sebagai Berikut :

 عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَوْصِنِيْ ، قَالَ : (( لَا

تَغْضَبْ )). فَرَدَّدَ مِرَارًا ؛ قَالَ : (( لَا تَغْضَبْ )). رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ

Artinya :

" Dari Abu Hurairah r.a bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi صلى الله عليه وسلم  : 

Berilah aku wasiat, beliau menjawab Engkau Jangan Marah, orang itu mengulangi permintaannya berulang-

ulang, kemudian Nabi  صلى الله عليه وسلم  bersabda : La Tagh-Dhob; Jangan Marah "

HR. Bukhari

Semoga Bermanfaat

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini

Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Wednesday, December 2, 2020

Hadist Tentang Menuntut Ilmu


Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Bismillaah,

Adapun Hadist Tentang menuntut ilmu adalah Sebagai Berikut, Rasulullāh صلى الله عليه وسلم bersabda :

" Thalabul 'ilmi fariidhatun 'ala kulli muslimin "

Artinya : " Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim "

Shahih : Ibnu Majah Nomor 224 (كتاب المقدمة ), dari Shahabat Anas bin Malik r.a.

Semoga Bermanfaat

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini

Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Tuesday, December 1, 2020

Hadist-Hadist Tentang Surga

berikut ini adalah hadist-hadist tentang surga :

 نَحْنُ الْآخِرُونَ الْأَوَّلُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَنَحْنُ أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ

Artinya: “Kita adalah yang terakhir (masanya di dunia), tetapi yang pertama di hari kiamat. Kitalah yang akan masuk surga lebih dahulu.” [HR. Muslim]

آتِى بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَسْتَفْتِحُ فَيَقُولُ الْخَازِنُ: مَنْ أَنْتَ؟ فَأَقُولُ: مُحَمَّدٌ. فَيَقُولُ: بِكَ أُمِرْتُ لاَ أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ

Artinya: Aku mendatangi pintu surga dan minta untuk dibukakan. Penjaga surga pun berkata, “Siapa kamu?” Aku menjawab, “Muhammad.” Penjaga surga berkata, “Aku telah diperintah membukanya untukmu, dan aku tidak boleh membukanya untuk orang lain sebelummu.” [HR. Muslim]

آتِى بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَسْتَفْتِحُ فَيَقُولُ الْخَازِنُ: مَنْ أَنْتَ؟ فَأَقُولُ: مُحَمَّدٌ. فَيَقُولُ: بِكَ أُمِرْتُ لاَ أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ

Artinya: Aku mendatangi pintu surga dan minta untuk dibukakan. Penjaga surga pun berkata, “Siapa kamu?” Aku menjawab, “Muhammad.” Penjaga surga berkata, “Aku telah diperintah membukanya untukmu, dan aku tidak boleh membukanya untuk orang lain sebelummu.” [HR. Muslim]

فِى الْجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ، فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ لاَ يَدْخُلُهُ إِلاَّ الصَّائِمُونَ

Artinya: “Di surga ada delapan pintu. Ada pintu yang dinamai Rayyan, tidak ada yang masuk melalui pintu tersebut melainkan orang-orang yang puasa.” [HR. Buhari].

إِنَّ فِي الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِهِ بَيْنَ الدَّرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ

Artinya: “Sesungguhnya di surga ada seratus tingkat yang dipersiapkan bagi para mujahidin di jalan-Nya. Jarak antatingkat seperti jarak bumi dan langit.” [HR. al-Bukhari].

Semoga bermanfaat

Baca juga : Artikel Terbaru Kami Disini

Hadist Tentang Perbuatan dan Niat

Berikut Hadist nya :

حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الزُّبَيْرِ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْأَنْصَارِيُّ قَالَ أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ عَلْقَمَةَ بْنَ وَقَّاصٍ اللَّيْثِيَّ يَقُولُ سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَلَى الْمِنْبَرِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ 

Yang Artinya :

Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Abdullah bin Az Zubair(1) dia berkata, Telah menceritakan kepada kami Sufyan(2) yang berkata, bahwa Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari(3) berkata, telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ibrahim At Taimi(4), bahwa dia pernah mendengar Alqamah bin Waqash Al Laitsi(5) berkata; saya pernah mendengar Umar bin Al Khaththab(6) diatas mimbar berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan"

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini


Hikmah Berqurban