Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah Sunnahnya jam sahur adalah sebagaimana terdapat dalam hadits, dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, dari Zaid bin Tsabit radhiallahu ‘anhu berkata: تَسَØَّرْÙ†َا Ù…َعَ رَسُولِ اللَّÙ‡ِ صَÙ„َّÙ‰ اللَّÙ‡ُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ ، Ø«ُÙ…َّ Ù‚َامَ Ø¥ِÙ„َÙ‰ الصَّلاةِ ، Ù‚َالَ: Ù‚ُÙ„ْتُ: ÙƒَÙ…ْ بَÙŠْÙ†َ الأَØ°َانِ ÙˆَالسَّØُورِ ؟ Ù‚َالَ: Ù‚َدْرُ Ø®َÙ…ْسِينَ آيَØ©ٍ _"Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu melaksanakan shalat". Anas bertanya kepada Zaid: “Berapa jarak antara adzan dan sahur ?” Zaid menjawab: "Sekitar (membaca) 50 ayat (Al-Quran)"._ [HR. Bukhari 1921 dan Muslim 1097] Ini menunjukkan sunnahnya sahur itu mendekati masuknya waktu Shubuh, yakni perkiraan rentang waktu sahur dengan masuknya adzan Shubuh adalah sekitar membaca 50 ayat Al-Quran. Bisa antum perkirakan sendiri tentunya, yakni tentu tidak sampai berjam-jam selisih waktu antara sahur dengan shalat Shubuh, bahkan hanya beberapa puluh menit. Sebagian Ulama