Friday, November 4, 2022
EDUKASI KEPESANTRENAN PERSIAPAN MASUK PONDOK PESANTREN || SDIT MUTIARA HATI
Friday, November 26, 2021
Pondok Pesantren & Sekolah Sekitaran Purwokerto
Bismillaah
• *Ponpes Riyadhush Shalihin Kemranjen*, CP Ustadz Zakaria Achmad, 081323961322
Ikhwan. Setingkat SMP & SMA
• *Ponpes Ibnu Taimiyah Sumpiuh*, CP Ustadz Ahmad Yuswaji, Lc 085226612651
Ikhwan & Akhwat. Setingkat SD, SMP & SMA
• *Ponpes Al Faruq Karanglewas*, CP Ustadz Yusuf, +6281327997510
Ikhwan & Akhwat. Setingkat TK, SD, SMP & SMA
• *Ponpes ISLAMIC Centre Bin Baz 4 Wangon*, CP Ustadz Agung Abu Anas, +6285729221066
Ikhwan & Akhwat. Setingkat SMP & SMA.
Ikhwan & Akhwat. IM & IMt
• *SDIT Mutiara Hati*, Tanjung, Purwokerto, CP. Ustadz Abdurrahman Hidayat, 085726569843
Ikhwan & Akhwat. Setingkat SD.
• *SDIT Miftahussalam*, Kotayasa, Sumbang.
CP. Ustadz Aji Wahyono, 081542768689
Ikhwan & Akhwat. Setingkat SD.
• *Ponpes Tahfidz Annaba*, Desa Suro, Banyumas, CP. Ustadz Abu Yazid Nurdin, Lc, +6281347106451
Ikhwan. Lulusan SMA. Program Pengkaderan Da'i & Program Pengkaderan Hafidz Qur'an
• *Ma'had Aly An Nur*, Kauman, Purwokerto
CP. Ustadz Abu Yazid Nurdin, Lc, +6281347106451
Ikhwan & Akhwat. Lulusan SMA.
• *Rumah Qur'an Raudhatul Jannah*, Panembangan, Cilongok
CP Ustadz Zakaria Achmad, 081323961322
Akhwat, Setingkat SMP.
• *Ma'had As Sunnah*, Karangtalun Lor, Purwojati.
CP. Ustadz Bustanul Firdaus, 081329297785
Ikhwan. Pendidikan 3 tahun. Umur 13-30 tahun.
• *Tarbiyyatun Nisa*, Wangon
CP. Ustadz Agung Abu Anas, 085729221066
Akhwat. Lulusan SMA.
• *Ponpes Modern Daarus Sunnah Al Islamy Wangon*, CP Ustadz Sukanto Abu Ahzam, 081391223772
PAUD, TK & SD, Putra & Putri Non Asrama
MTs & MA Khusus Putra
_*Info Kajian Purwokerto*_
_*081215415112 WA Only*_
- *Kabupaten Purbalingga* -
• *Tunas Ilmu*, Kedungwuluh, Kalimanah
CP. Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA. 081319839320.
Ikhwan. Lulusan SMA. Program Pengkaderan Da'i
• *Griya Qur'an Tunas Ilmu*, Kedungwuluh, Kalimanah
CP. Ustadz Abdur Rahman Khoiri, 082379455505
Ikhwan & Akhwat. Umur 6,5-7,5 tahun.
• *Ma'had Tarbiyyatun Nisa Umar bin Khattab*, Krebet, Purbalingga.
CP. Ustadz Rohimin, 085702591355
Akhwat. Lulusan SMA.
_*Info Kajian Purbalingga*_
_*081215156700 WA Only*_
- *Kabupaten Cilacap* -
• *Ma'had Aly Imam Syafi'i (MAIS)*, Gunung Simping, Cilacap
CP. Ustadz Agus Dwiyanto, Lc, M.P.I, 082323536265
Ikhwan. Lulusan SMA.
• *Ma'had Khoiru Ummah*, Gumilir, Cilacap
CP. Ustadz Sudarto, 081388074049
Ikhwan & Akhwat. Setingkat SD, SMP & SMA
Akhwat. Lulusan SMA.
• *Ma'had Nurul Ilmi*, Kroya
CP. Abu Fatih, 085801348520
Ikhwan & Akhwat. Setingkat SD.
• *I'dad Mu'allimin Ma'had Nurul Ilmi*, Kroya
CP. Ikhwan 085801348520
CP. Akhwat 083824825616
Ikhwan & Akhwat. Lulusan SMA.
_*Info Kajian Cilacap*_
_*085647685350 WA Only*_
- *Kabupaten Banjarnegara* -
• *Ma'had El-Wafi*, Karangkemiri, Wanadadi, Banjarnegara
CP. Ustadz Ja'far, 081232751232
Ikhwan & Akhwat. Setingkat SD & SMP.
• *SDIT Ibnu Hajar Al Asqolany*, Leksana, Karangkobar, Banjarnegara
CP. Ustadz Abu Umair, 081293144454
Ikhwan & Akhwat. Setingkat SD
_*Info Kajian Banjarnegara*_
_*082111187666 WA Only*_
--
Monday, April 12, 2021
Menjadi Orang Tua Asuh
• Berprestasi Rangking 1-10
• Kesulitan Membayar SPP Bulanan
• Memiliki Tunggakan
• Fokus Menyelesaikan Anak per Anak
Rekening Muslimah Kajian Purwokerto
BNI Syariah
(427) 33.666.33.221
Poppy Dian Indira Kusuma
Konfirmasi :
081229093131 Admin
Monday, November 16, 2020
Bentuk - Bentuk Peninggalan Sejarah
Sejarah adalah kejadian yang benar-benar
sudah pernah terjadi pada masa lalu. Sejarah
merupakan suatu hal yang tidak bisa
dilepaskan dari sisi kehidupan manusia. Tanpa
sejarah manusia tidak akan bisa mengetahui
asal usul suatu peristiwa ataupun tidak bisa
mengembangkan sesuatu berdasarkan kejadian
pada masa lampau. Naah, anak-anakku… perlu
diketahui juga
bahwa dari kejadian yang sudah terjadi di masa
lampau juga banyak meninggalkan
bentuk-bentuk peninggalan sejarah. Mau tahu?
Yuk, kita simak beberapa bentuk peninggalan
sejarah berikut ini :
1. Masjid
Agama Islam masuk ke Indonesia pada
sekitar abad ke-11, sejak saat itulah mulai
berkembang agama terbesar di Indonesia ini.
Salah satu bukti berkembangnya agama Islam
adalah dengan banyaknya jumlah masjid yang
tersebar di Indonesia. Masjid Agung Demak
merupakan contoh
masjid kuno yang dibangun oleh Raden Patah
dari Kerajaan Islam pertama di Jawa yaitu
Kerajaan Demak. Masjid ini masuk dalam
salah satu jajaran masjid tertua di Indonesia.
Masjid ini dibangun tahun 1401 M. Dahulunya
masjid ini adalah tempat berkumpulnya para
pendakwah dalam menyebarkan agama Islam
di tanah Jawa. 2. Pondok Pesantren
Pesantren merupakan lembaga pendidikan
Islam yang sudah ada di negeri ini, bahkan
sebelum negeri ini berdiri. Pondok pesantren
memiliki peranan yang luas baik di dalam
pondok pesantren itu sendiri ataupun dalam
masyarakat. Diantara peranan pondok
pesantren yang lain adalah selalu menjadi
garda terdepan dalam mengusir segala bentuk
penjajahan yang pernah ada di negeri ini.
Pesantren selalu menjadi garda terdepan dalam
membela kebenaran dan menolak segala
bentuk kezhaliman. Jumlah pesantren di
Indonesia saat ini sekitar 27.044 dengan
jumlah santrinya sekitar 18 juta.
3. Arab Pegon
Sejarah perkembangan Islam di Nusantara
tak bisa dilepaskan dari peran tulisan dan
karya
tulis. Terlebih tulisan Arab Pegon yang
merupakan sarana untuk mentransfer ilmu
agama dengan perantara dunia tulis-menulis
kitab keilmuan Islam yang dilakukan oleh para
ulama penyebar Islam di Nusantara kala itu.
Huruf Pegon sendiri diyakini dikembangkan
pada tahun 1400-an oleh Syaikh Imam Nawawi
Al-Bantani. Arab Pegon disebut pula Arab Pego
atau
Arab Jawi, yaitu tulisan yang menggunakan
huruf Arab atau huruf hijaiyah. Tetapi dalam
praktik bahasanya menggunakan bahasa Jawa
atau bahasa daerah lainnya yang sesuai dengan
selera orang yang ingin menggunakannya.
4. Al- Qur’an Tulisan Tangan
Diantara bentuk peninggalan sejarah yang
lain adalah Mushaf Al-Quran yang ditulis
tangan oleh ulama asal kuningan yang hidup
pada abad ke-19 Syekh Daqo dan Kiai Hasan
Maulani. Demikian, Allahu a’lam…
Semoga bermanfaat
Baca juga : Kajian Sunnah Terbaru Klik Disini
Friday, September 25, 2020
BUKAN KEBETULAN
Abdullah Zaen
Tidak ada suatu peristiwa yang terjadi di alam semesta ini secara kebetulan. Semuanya sengaja ditakdirkan Allah _ta’ala_. Termasuk hidupnya kita di hari-hari ini. Menyaksikan masa pandemi Covid-19.
Kita ditakdirkan Allah untuk menjadi saksi mata tersebar cepatnya wabah mematikan ini. Sebagaimana di masa yang lampau, banyak orang yang menjadi saksi mata terjadinya berbagai wabah dari masa ke masa.
Namun tentu antara satu saksi mata dengan yang lainnya berbeda-beda. Perbedaan sikap itu tergantung ilmu yang dimilikinya, keimanan yang ada di hatinya dan kepeduliannya.
Siapa yang tidak mengenal al-Hafizh Ibn Hajar al-Asqalaniy _rahimahullah_ (1372-1449 M)? Pakar hadits klasik kenamaan dunia. Hampir seluruh karya tulisnya dijadikan referensi primer di setiap bidang studi.
590 tahun yang lalu, beliau menjadi salah satu saksi mata tersebarnya wabah tha’un. Akhirnya beliau tergerak untuk menulis kitab khusus tentang tema itu. Judulnya ¬_Badzl al-Mâ’ûn fî Fadhl ath-Thâ’ûn._ Telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia dengan judul *Kitab Wabah dan Taun dalam Islam*.
Beliau mulai menulis kitab ini di tahun 1416 M, lalu berhenti. Kemudian baru menuntaskannya pada tahun 1430 M setelah muncul *bi’dah* di masyarakat. Berupa seruan keluar rumah saat wabah untuk berkumpul dan berdoa layaknya shalat istisqa’. Bagi Ibnu Hajar, orang yang berdiam di rumah selama wabah, sembari bersabar dan mengharap ridha Allah, ia akan memperoleh pahala seperti orang mati syahid. Meski dirinya tidak terkena wabah.
Patut disebutkan di sini, tiga putri Ibnu Hajar wafat karena tha’un yang terjadi pada masa itu. Kitab ini dibuat khusus untuk memberikan pencerahan kepada umat Islam dalam menghadapi sebuah pandemi. Yang spesial dari buku ini, semua anjurannya sangat cocok dan relevan dengan semua protokol kesehatan yang ada saat ini, bahkan *lebih ketat*. Dari sekian banyak kitab klasik yang ada soal pandemi, nampaknya inilah kitab yang paling penting dan lengkap.
Saya, Anda dan kita semua, hari ini menjadi saksi mata terjadinya wabah Covid-19 yang telah merenggut banyak korban jiwa. Akankah kita tetap bersikeras menganggapnya sebuah ilusi belaka? Atau kita sebenarnya telah mengetahui bahayanya, namun bersikap cuek dan enggan melakukan langkah-langkah antisipasif? Atau kita memilih menjadi manusia bijak yang konsisten mengikuti arahan para ulama dan pakar kesehatan? Dengan meningkatkan tawakal dan disiplin mengikuti protokol kesehatan.
Apapun pilihannya, semua akan tercatat dalam sejarah, yang kelak dibaca anak cucu kita.
Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga,