Skip to main content

Beriman Kepada Malaikat

Malaikat merupakan salah satu mahluk Allaah yang diciptakan dengan tujuan khusus untuk taat dan beribadah serta mengerjakan semua tugas -tugas dari Allaah.

Allaah berfirman dalam QS Al-Anbiya' :  19-20, yang artinya :

" Dan kepunyaan-Nyalah segala yang dilangit dan dibumi dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk memybah-Nya dan tiada (pula) merek letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya."

Malaikat tercipta dari nur (cahaya). Mereka bukan laki-laki dan bukan wanita, tidak butuh makan dan minum, sangat perkasa, tidak sama dengan manusia,, hewan, maupun jin. Iman kepada malaikat merupakan rukun iman yang kedua. Iman kepada malaikat yaitu meyakini bahwa Allaah mempunyai para malaikat yang diciptakan dari nur, selalu taat kepada perintah Allaah, tidak pernah durhaka kepada-Nya.

Allaah berfirman, dalam QS. (Al-Baqarah :285)

"Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allaah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya san rasul-rasul-Nya (mereka berkata), kami tidak membeda-bedakan seorangpun dari Rasul-rasul-Nya. Dan mereka berkata, kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami)kembali."

Orang yang tidak beriman (mengingkari) kepada adanya malaikat adalah orang yang sesat. Firman Allaah dalam QS. An-Nisa' : 136, yang artinya :

" Wahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allaah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada kitab Al Qur'an yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allaah, malaikat-malaikat-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu tersesat sangat jauh."

Sabda Rasulullaah ketika menjawab pertanyaan jibril tentang iman, " yaitu engkau beriman kepada Allaah, para malaikat-Nya,kitab-kitab-Nya, para rasul-rasul-Nya, dan hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir, yang baik maupun yang buruk" (HR  Muslim)

Malaikat-malaikat merupakan hamba Allaah yang dimuliakan dan utusan Allaah yang terpercaya selain nabi dan Rasul. Allaah menciptakan malaikat-malaikat khusus untuk beribadah kepada-Nya. Mereka bukanlah putra-putri Allaah dan bulan pula putra-putri selain Allaah. Mereka membawa amanah Allaah, dan menunaikan tugas masing-masing dialam ini. Mereka juga bermacam-macam, dan masing-masing mempunyai tugas - tugas khusus. Berikut ini tugas-tugas para malaikat :

1. Malaikat Jibril atau Ar-Ruh Al-Amin, bertugas menyampaikan (membawa) wahyu Allaah kepada para Rasul-Nya. Ia adalah Ar-Ruh Al-Amin atau Jibril. 

Allaah berfirman dalam QS. Asy-Syu'ara ayat 193-194, yang artinya :

" Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al - Amin (jibril), kedalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang diantara orang-orang yang memberi peringatan"

Allaah berfirman dalam QS. At-Takwir : 19-21, yang artinya :

" Sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar firman ( Allah yang dibawa oleh ) utusan yang mulia (jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi disisi Allaah yang mempunyai 'Arsy, yang ditaati disana (di alam malaikat) lagi dipercaya."

2. Malaikat Mikail, mengurus hujan dan pembagiannya menurut kehendak Allaah

Rasulullaah bersabda : " Tatkala seorang laki-laki berada ditanah lapang (gurun) dia mendengar suara di awan, siramilah kebun fulan' maka menjauhlah awan tersebut, kemudian menumpahkan air disuatu tanah yang berbatu hitam, maka saluran air disitu dari saluran-saluran yang ada..." ( HR. Muslim, 4/2288). 

Hadist ini menunjukkan bahwa curah hujan yang diturunkan oleh malaikat sesuai dengan kehendak Allaah.

3. Malaikat Israfil, bertugas meniup sangkakala

Dia meniupnya sesuai perintah Allaah yaitu dengan 3 kali tiupan :

Satu, tiupan gaza' (ketakutan)

Dua, tiupan sha'aq (kematian)

Tiga, tiupan ba'ts (kebangkitan)

Firman Allaah dalam QS. Al- An'am ayat 73, yang artinya :

" Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan hak (benar), ketika Dia berkata "jadilah" maka jadilah sesuatu itu. Firman-Nya adalah benar dan milik- Nyalah segala kekuasaan pada waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Dia alah yang maha Bijaksana, maha teliti"

Allaah berfirman dalam surat Al - Kahfi ayat 99, yang artinya :

" Dan pada hari itu kami biarkan mereka (ya'juj dan ma'juj) berbaur antara satu dengan yang lain, dan apabila sangkakala ditiup lagi, akan kami kumpulkan mereka semuanya"

4. Malaikat Maut, bertugas mencabut nyawa.

Allaah berfirman dalam QS. As-Sajdah : 11, yang artinya :

" Katakanlah, malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)-mu akan mematikan kamu, kemudian hanya kepada Tuhanmu-lah kamu akan dikembalikan"

Allaah berfirman dalam QS. Al-An'am surat ke 61 yang artinya:

" Dan Dia-lah penguasa mutlak atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang diantara kamu, malaikat-malaikat kami mencabut nyawanya, dan mereka tidak melalaikan tugasnya"

5. Malaikat penjaga surga

Allaah berfirman dalam QS. Az-Zumar ayat 73, yang artinya :

" Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Tuhan dibawa kedalam surga berkelompok-kelompok (pula). Sehingga apabila mereka sampai kesurga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya, kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal didalamnya"

6. Malaikat Malik, penjaga neraka

Allaah berfirman dalam QS. Al-Muddatstir ayat 27-30 yang artinya :

" Tahukah kamu apakah (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka saqar adalah pembakar kulit manusia. Diatasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga) "

Allaah berfirman dalam QS Az- Zukruf ayat 77 yang artinya :

" Mereka berseru, "Hai Malik, biarlah tuhanmu membunuh kami saja". Dia menjawab, " Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini )".

7. Malaikat Mu'aqqibat, adalag para malaikat yang menjaga seorang hamba dalam segala hal. 

Malaikat ini masuk dalam golongan Hafazhah ( para penjaga ).

Allaah berfirman dalam QS. Ar-Ra'd ayat 10-11 yang artinya:

" Sama saja (bagi Tuhan), siapa diantaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi  dimalam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) disiang hari. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, dimuka dan dibelakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allaah." 

Allaah berfirman dalam surat Al-An'am : 61 yang artinya:

" Dan dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi diatas semua hamba-Nya, dan di utus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang diantara kamu, malaikat-malaikat kami mencabut nyawanya, dan mereka tidak melalaikan tugasnya."

8. Malaikat Al-Kiram Al-Katibun ( para pencatat yang mulia )

Mereka adalah malaikat yang mengawasi amal seorang hamba, baik amal yang baik dan amal yang buruk.

Firman Allaah dalam QS. Az-Zukhruf : 80 yang artinya :

" Apakah mereka mengira bahwa kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat kami selalu mencatat di sisi mereka."

Allaah berfirman dalam QS. Al-Infithar  ayat 10-12, yang artinya :

"Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (disisi Allaah) dan yang mencatat (pekerjaanmu-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Allaah berfirman dalam QS. Qaf ayat 17-18, yang artinya :

" (Yaitu) ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya,yang satu duduk disebelah kanan dan yang lain duduk disebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)."

9. Dan malaikat - malaikat lainnya yang sangat banyak.

Yaitu seperti malaikat pemikul 'arsy (singgasana Allaah), para malaikat yang bertugas untuk selalu bersujud kepada Allaah, para malaikat yang shalat dibaitul ma'mur yang beradandi atas langit ketujuh, setiap hari ada 70.000 malaikat yang shalat didalamnya, apabila keluar dari baitul ma'mur tersebut, tidak akan pernah kembali lagi ke situ sampai hari kiamat.

Semoga bermanfaat

Baca Artikel Kajian Terbaru kami Disini




Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.