Skip to main content

Hak-hak istimewa Allaah dalam Doa


Doa adalah merupakan salah satu jenis ibadah lisan dan hati. Rasulullah bersabda : 

" Doa adalah ibadah" (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi )

Dengan memperbanyak doa merupakan Sunnah para nabi dan rasul mulai dari nabi Adam hingga Nabi Muhammad, berikut adalah doa - doa para nabi :

1. Nabi Adam berdoa kepada Allaah agar diampuni dosa-dosanya, Allaahpun mengabulkan doa tersebut.

2. Nabi Ibrahim selalu berdoa  agar diri dan anak cucunya tidak menyembah berhala, selalu rajin shalat, keturunannya banyak disenangi orang, diberi rezeki berupa buah-buahan, serta didatangkan seorang rasul dari anak cucunya, Allaahpun mengabulkan doanya.

3. Demikian juga nabi Yusuf, tatkala mendapat godaan dari istri raja untuk berbuat maksiat, beliau memohon kepada Allaah agar diselamatkan dari tipu daya wanita tersebut. Akhirnya Allaah mengabulkan doa beliau. Setelah beliau selamat dari perangkap syetan tersebut, beliau berdoa agar diwafatkan dalam keadaan muslim dan dikumpulkan dengan orang orang shalih.

4. Begitu pula ayahanda nabi Yusuf, yaitu nabi Ya'kub berdoa agar dipertemukan dengan anaknya, nabi Yusuf sebelum meninggal dunia dan memohon kepada Allaah agar penglihatannya disembuhkan, setelah bertahun tahun buta akibat kesedihan yang lama karena berpisah dengan nabi Yusuf.

5. Nabi Ayyub, yang menjadi contoh bagi orang-orang yang sabar, tatkala beliau diuji oleh Allaah dengan penyakit yang sangat parah, beliau berdoa kepada dzat yang maha belas kasih yaitu Allaah  dan memohon agar disembuhkan dari penyakit, dengan memperbanyak doa, Allaah pun mengabulkan permohonan / doa Beliau

6. Nabi Yunus pun tidak berputus asa tatkala berada didalam perut ikan. Beliau selalu berdoa agar diselamatkan  dari kesulitan, dan Allaah menyelamatkan Beliau dengan mengeluarkannya dari perut ikan.

7. Begitu pula nabi Musa, berdoa kepada Allaah agar diampuni dosanya, dan Allaah pun mengampuni dosa - dosa beliau. Beliau pernah berdoa agar menurunkan adzab kepada fir'aun dan pengikutnya, Allaah pun mengabulkan dengan mengirimkan belalang, katak,kutu dan darah serta paceklik.

8. Demikian juga nabi Sulaiman, beliau memohon kepada Allaah agar bisa mensyukuri nikmat yang diberikan kepadanya dan kepada kedua orang tuanya, dan diberi Taufik untuk beramal shalih serta agar diberi ampunan dan kerjaan yang tidak akan diberikan kepada siapapun setelahnya, Allaah pun mengabulkan permintaan beliau.

9. Begitu juga nabi Zakaria, tatkala sudah lanjut usia dan belum mendapatkan keturunan, beliau tidak putus asa bahkan terus memohon kepada Allaah agar dikaruniai keturunan yang shalih dan Allaah pun mengabulkannya.

Allaah berfirman dalam QS. Al-A'raaf : 55, yang artinya :

" Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungghunya Allaah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas"

Allaah juga berfirman dalam QS. Al-Baqarah : 186, yang artinya :

" Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu  tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran"

Baca juga Artikel Terbaru kami Klik disini

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.