Showing posts with label nabi ibrahim. Show all posts
Showing posts with label nabi ibrahim. Show all posts

Friday, January 14, 2022

BAKAAAR !!!

Nabi Ibrahim alaihi salam, mengalahkan logika para penyembah patung. Bahwasanya patung tersebut tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat. Melihat dan mendengar pun tidak mampu. Bahkan ketika dihancurkan tubuhnya oleh kapak Nabi Ibrahim, mereka tidak bisa membela dirinya. 

Allah Ta'ala berfirman :

{وَتَاللَّهِ لأكِيدَنَّ أَصْنَامَكُمْ بَعْدَ أَنْ تُوَلُّوا مُدْبِرِينَ (57) فَجَعَلَهُمْ جُذَاذًا إِلا كَبِيرًا لَهُمْ لَعَلَّهُمْ إِلَيْهِ يَرْجِعُونَ (58) قَالُوا مَنْ فَعَلَ هَذَا بِآلِهَتِنَا إِنَّهُ لَمِنَ الظَّالِمِينَ (59) قَالُوا سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهُ إِبْرَاهِيمُ (60) قَالُوا فَأْتُوا بِهِ عَلَى أَعْيُنِ النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَشْهَدُونَ (61) قَالُوا أَأَنْتَ فَعَلْتَ هَذَا بِآلِهَتِنَا يَا إِبْرَاهِيمُ (62) قَالَ بَلْ فَعَلَهُ كَبِيرُهُمْ هَذَا فَاسْأَلُوهُمْ إِنْ كَانُوا يَنْطِقُونَ (63) }

Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhala kalian sesudah kalian pergi meninggalkannya. Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur terpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya. Mereka berkata, "Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami? Sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zalim.” Mereka berkata, "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim.” Mereka berkata, "(Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat orang banyak agar mereka menyaksikan.” Mereka bertanya, "Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?” Ibrahim menjawab, "Sebenarnya patung yang besar itu yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara.”

فَرَجَعُوا إِلَى أَنْفُسِهِمْ فَقَالُوا إِنَّكُمْ أَنْتُمُ الظَّالِمُونَ (64) ثُمَّ نُكِسُوا عَلَى رُءُوسِهِمْ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا هَؤُلاءِ يَنْطِقُونَ (65) قَالَ أَفَتَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكُمْ شَيْئًا وَلا يَضُرُّكُمْ (66) أُفٍّ لَكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَفَلا تَعْقِلُونَ (67) 

Maka mereka telah kembali kepada kesadaran mereka dan lalu berkata, "Sesungguhnya kalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)." Kemudian kepala mereka jadi tertunduk (dan berkata), "Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara.” Ibrahim berkata, "Maka mengapakah kalian menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun dan tidak (pula) memberi mudarat kepada kalian?” Ah (celakalah) kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah. Maka apakah kalian tidak memahami.”  Al Anbiya 57-67.

Walaupun mereka kalah dalil dan kalah logika dengan Nabi Ibrahim alaihi salam, namun mereka yang memiliki massa, kekuatan dan kekuasaan, tetap saja mereka menghukum Ibrahim alaihi salam dengan membakarnya. 

Allah Ta'ala berfirman :

{قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانْصُرُوا آلِهَتَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ (68) قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ (69) وَأَرَادُوا بِهِ كَيْدًا فَجَعَلْنَاهُمُ الأخْسَرِينَ (70) }

Mereka berkata, "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kalian, jika kalian benar-benar hendak bertindak.” Kami berfirman, "Hai api, menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim, "mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi. Al-Anbiya, ayat 68-70. 

Nah dizaman kini, ada orang-orang yang menyembah ciptaan Allah, baik berupa makhluk hidup atau pun benda-benda mati, bahkan mungkin ada yang menyembah kuburan tai kucing, baik dengan cara ruku dan sujud, menyembelih hewan qurban, bernadzar, berdoa meminta hajat dan bentuk-bentuk ibadah lainnya yang ditujukan kepada selain Allah, ketika diperingatkan, mereka pun marah dan kalap kepada orang yang memperingatkan. 

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1602275270111734&id=100009878282155

Bisa dibayangkan kalau orang  yang memperingatkan ini dibarengi dengan menghancurkan sesembahan-sesembahan mereka, seperti Nabi Ibrahim yang menghancurkan patung-patung yang kaumnya sembah, mungkin akan dibakar juga, sebagaimana Nabi Ibrahim. Bukan hanya motor, mobil dan yang lainnya yang dibakar. Itulah karekter dan tabiat asli ahlu syirik dari zaman ke zaman. 

AFM

Sumber::

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1602275270111734&id=100009878282155

Wednesday, November 11, 2020

Kisah Nabi Ismail a.s Sejarah Telaga Zam-Zam

Sejarah Telaga Zam-Zam

Nabi Ismail adalah putra Nabi Ibrahim  dengan istri keduanya yang bernama Siti Hajar. Sedang istri Nabi Ibrahim yang pertama, Siti Sarah belum juga dikaruniai anak.  Walaupun menjadi istri Nabi Siti Sarah tidak dapat lepas dari kewajaran semua wanita, yaitu tidak mau berdekatan dengan Siti Hajar, apalagi sudah dikarunia anak.

Siti Sarah merasa tidak suka hidup dengan Siti Hajar. Berkali - kali ia minta kepada suaminya agar Siti Hajar dan anaknya dipindahkan ketempat lain. Nabi Ibrahim tidak segera menuruti permintaannya. Barulah setelah menerima perintah Allaah, Nabi Ibrahim mengajak Siti Hajar dan Ismail pindah ke mekkah.

Pada saat itu Ismail masih bayi dan masih menyusu. Iapun dibawa kedua orang tuanya menempuh perjalanan jauh. Perjalanan yang melelahkan. Hajar dan Ismail diletakkan didaerah yang tandus, padang pasir yang sunyi dan terik matahari yang menyengat kulit. Tidak ada seorangpun kecuali hanya mereka berdua.

Setelah berdoa Nabi Ibrahim kembali lagi ke negery syam. Setelah beberapa lama kemudian, bekal yang dibawa oleh Siti Hajarpun habis. Siti Hajar merasa kehausan dan bayinyapun tidak dapat menyusu karena kekurangan air. Karena disekitar tempat itu tidakada mata air, maka Ismail pun menangis karena tidak tahan menahan haus. "Sabarlah Anakku, ibu akan mencari air untukmu." Demikian kata Siti hajar kepada Ismail sambil berlari-lari mencari air.

Siti Hajarpun berdoa " Ya Tuhan, tolonglah hamba-Mu ini,  yang sedang dalam bahaya kematian, kami bertambah payah, lemah dan kehausan"

Siti hajar berusaha mencari air. Dia berlari kegunung Shafa tetapi tidak terdapat air, kemudian turun naik lagi ke gunung Marwa, dan tidak ada setets air juga. Sekembalinya mencari air, Siti hajar bersedih dan kebingungan, karena Ismail yang kehausan itu terus saja menangis dan semakin lama tangisannya semakin keras.

Dalam keadaan yang demikian, maka Allaah mengeluarkan air dari bumi yang terjejak oleh kaki ismail pada saat menangis tadi. Melihat itu, Siti hajar pun minum air itu dan segera menyusui Ismail. Mula-mula air itu tumpah kemana-mana, Siti hajar pun menggerak-gerakkan tangannya sambil mengucapkan "Zam-Zam" yang artinya "Berkumpulah". Maka airpun berkumpul menjadi mata air yang sejak saat itu disebut TELAGA ZAM-ZAM. Pada suatu hari lewatlah rombongan Jurhum, yaitu bangsa yang hidupnya berpindah - pindah mencari tempat yang ada mata airnya. Melihat mata air Zam-Zam itu, merekapun meminta air kepada Siti Hajar, dan Siti Hajar mengizinkan untuk mengambilnya. Mereka juga minta izin untuk menetap disitu. Atas kebaikan Siti Hajar, mereka memberi sesuatu barang dagangannya kepada Siti Hajar, sehingga hidupnya berkecukupan dan lama kelamaan bertambah banyaklah penduduknya.  Akhirnya tempat itu menjadi sebuah desa yang aman, tentram, dan subur makmur.

Dan bekas perjalanan Siti Hajar, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sampai zaman sekarang ini dijadikan amalah ibadah haji. Siti Hajar dan Nabi Ismail dianggap sebagai pemilik tempat itu sehingga para pendatang yang berasal dari suku Jurhum itu sangat menghormatinya.

Ujian Bagi Nabi Ibrahim dan Ismail

Atas perintah Allaah SWT, Nabi Ibrahim as pergi ke Mekkah untuk melihat anak dan istrinya disana. Setiap kali ia mengirim utusan melihat keadaan anak dan isterinya, setiap itu pula ia merasa lega. Ternyata dari keterangan para utusan bahwa Siti Hajar dan Ismail dalam keadaan baik-baik saja. Anak dan isterinya dianggap pemilik dan pemimpin Mekkah. Karena Isteri dan anaknyalah itu yang pertama kali menetap dan bertempat tinggal disana.

Demikianlah Nabi Ibrahim akhirnya tidak dapat menahan kerinduannya yang selama ini terpendam. Dia berangkat ke Mekkah dan bertemu dengan Siti Hajar dan Ismail dipadang Arafah. Anak dan isterinya sedang menggembala ternak yang cukup banyak. Dia merasa lega bercampur haru, ternyata kehidupan isteri dan anaknya serba berkecukupan.

Dalam perjalanan pulang ke mereka kelelahan dan beristirahat di Muzdalifah, Mekkah-Palestine bukanlah jarak yang dekat. Maka nabi Ibrahim tertidur. Dalam tidurnya yang sebentar itu ia mendapat wahyu lewat mimpi, bahwa ia diperintah Allaah supaya menyembelih Ismail. Ya, Ismail harus dikorbankan sebagai bukti tunduk patuhnya Nabi Ibrahim Kepada Tuhannya.

Saat terbangun Nabi Ibrahim Berdebar-debar. Ujian kali ini benar-benar berat. Ia begitu menyayangi Ismail, tapi Tuhan menghendaki anak yang sangat dicintainya itu. Agak ragu, namun akhirnya ia menguatkan hati demi rasa cintanya yang lebih besar kepada Tuhan. Iapun memberitahukan hal mimpi itu kepada Ismail. " wahai Ismail, aku tadi malam diperintah Allaah untuk menyerahkanmu sebagai korban, aku harus menyembelihmu, sekarang bagaimana pendapatmu, nak? " kata Nabi Ibrahim. Ismail menjawab " wahai ayah, sekiranya itu perintah Allaah, maka laksanakan apa yang diperintahkan itu dan aku akan tetap sabar dan ikhlas." jawab Ismail. Dikisahkan betapa iblis berusaha merintangi perintah Allaah. Nabi Ibrahim, Siti Hajar, Ismail berkali-kali dibujuk agar tidak mau melaksanakan perintah itu. Namun ketiganya tetap melaksanakan perintah Allah. Iblis tidak mampu menggoda mereka.

Ismail dibawa ke atas bukit, pedang sudah disiapkan, ketika pedang itu berada diatas leher Ismail hampir menempel, tiba-tiba tubuh Ismail diganti dengan seekor kambing yang gemuk. Malaikat jibrilah yang melakukannya. Dengan demikian selamatlah Ismail dari penyembelihan.

Allaah berfirman kepada Nabi Ibrahim :"Hai Ibrahim, kau sudah melaksanakn perintah-Ku dengan Ikhlas, dan sekarang sebagai gantinya Aku berikan binatang ternak untuk disembelih, ini adalah cobaan yang sangat besar bagimu."

Peristiwa ini terjadi pada tanggal 10 Dzulhijjah di Mina. Hingga sekarang dirayakan umat Islam sebagai hari Raya Korban. Umat Islam yang melaksanakan ibadah haji juga melakukan korban di Mina sebagai penghormatan atas Nabi Ibrahim.

Petunjuk Nabi Ibrahim Kepada Putranya Ismail dalam Memilih Isteri

Makin hari semakin banyak orang yang menetap disekitar sumur Zam-Zam, umur Ismail semakin bertambah dan sudah tiba saatnya ia dikawinkan dengan wanita Jurhum. Pada suatu hari  Nabi Ibrahim mengunjungi Rumah Ismail dan tidak bertemu dengan Ismail, hanya isterinya yang ada dirumah.

"dimana Ismail?" tanya Nabi Ibrahim

" Ismail sedang keluar untuk berburu," jawab isteri Ismail

" Bagaimana keadaan rumah ini?" tanya ibrahim lagi

" Aduh," Keluh wanita itu. " Rumah ini dalam keadaan kesulitan dan kesempitan."

Wanita itu kemudian menceritakan keburukan dan kekurangan Ismail.

" Apakah kamu mempunyai jamuan?" tanya Nabi Ibrahim

" Aku tidak punya makanan dan minuman, aku tidak punya apa-apa," jawab wanita itu.

Betapa kecewa Nabi Ibrahim melihat penampilan isteri anaknya. Wanita itu tidak menghormati suaminya dengan menceritakan  kekurangan suaminya sendiri tanpa tersisa. Sebelum pamit Nabi Ibrahim berpesan kepada wanita itu : "Katakan kepada suamimu bahwa ambang pintu sebelah ini cepat diganti."

Ketika Ismail pulang dan diceritakan semua yang terjadi kepada suaminya, juga wasiat ayahnya, Ismail mengangguk, kemudian berkata kepada istrinya : " Maksud ayahku, aku harus menceraikanmu, kamu harus kerumah keluargamu."

Sesudah bercerai dengan wanita itu Ismail Kawin lagi dengan wanita lain. Kali ini istrinya berbudi mulia, mukanya selalu manis dan ramah. Ketika Nabi ibrahim berkunjung disambutnya dengan ramah tamah dan tidak menceritakan kejelekan serta kekurangan Ismail. Sebelum pergi  Ibrahim berpesan kepada manentunya itu : "Katakanlah kepada suamimu, ambang pintu jangan diganti."

Bahasa isyarat itu cepat dimengerti oleh Ismail. Kali ini ayahnya menyetujui perkawinannya. Isterinya kali ini adalah pilihan yang tepat. Ismail hidup bahagia dengan isterinya itu. Ia mempunyai beberapa keturunan. Dari keturunannya inilah akan lahir seorang Nabi Penutup yaitu Mukhammad SAW.

Ka'bah Tempat Peribadatan Pertama

Setelah Ismail dewasa, oleh ayahnya diajak bersama-sama melaksanakan perintah Allaah untuk mendirikan Baitullaah ( Ka'bah ) sebagai kiblat bagi semua kaum muslim diwaktu shalat. Nabi Ibrahim mendapat perintah untuk mendirikan Ka'abah didekat Telaga Zam-Zam. Maka keduanya sepakat untuk membangun rumah Allaah yang akan dipergunakan untuk beribadah. Mereka membangun Ka'bah tersebut dengan tangan-tangan mereka sendiri. Diangkutnya batu dan pasir serta bahan-bahan lainnya dengan tenaga yang ada padanya. Setiap usai bekerja mereka berdoa kepada Allaah : " Ya Allaah terimalah persembahan kami ini. Engkau maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Wahai Tuhan kami jadikanlah kami berdua orang yang tunduk dan patuh kepada Engkau, begitu pula anak dan keturunan kami semua menjadi ummat yang tunduk dan patuh, tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkau yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."

Pada saat membangun rumah suci itu, Nabi Ibrahim dan Ismail meletakkan sebuah batu besar berwarna hitam mengkilat. Dan sebelum meletakkannya batu itu diciuminya sambil mengelilingi bangunan Ka'bah. Batu tersebut sampai sekarang masih ada dan dinamakan Hajar Aswad.

Setelah bangunan itu selesai Allaah mengajarkan kepada Nabi Ibrahim dan Ismail tata cara beribadah menyembah Allaah. Tata cara yang diajarkan kepada Nabi Ibrahim dan Ismail inilah yang juga akan diajarkan kepada Nab-Nabi dan Rasul-Rasul yang akan datang hingga Nabi Mukhammad SAW.

Tentang Khitan

Ketika Nabi Ibrahim berumur 90 tahun dan Ismail 13 tahun, mendapat perintah Allaah untuk melakukan khitan atau sunat. Khitan ini terus dilakukan Oleh Nabi-Nabi dan Rosul-Rosul Setelahnya, termasuk ini ajaran Nabi Isa as dan Nabi Mukhammad SAW. Dengan khitan terhindarlah seseorang dari penyakit. Konon khitannya Nabi Ismail dilakukan dengan Kampak

Semoga bermanfaat.

Baca Juga : 

Malaikat Menunggu Kita di Pintu Masjid

Kisah Nabi Luth as.

Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan

Perhiasan dalam Tiga Bahasa

Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana

Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik

Tiga Bahasa Bab Sekolahan

Hak Istri Dalam Rumah Tangga

Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud

Mendo'akan Orang Tua

Ciri Suami Pembawa Rejeki

Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh

Perilaku yang Sesuai Surat Yunus

Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan

Cara Melindungi Akun Whatsapp

Infak dan Sedekah

Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah

Kandungan Surat An nisa dan Al maidah

Lailatul Qadar

Seputar Syirik

Beriman Kepada Nabi Muhammad

#griyakajiansunnah


Sunday, November 8, 2020

Perdebatan Nabi Ibrahim dengan Raja Namrud

Setelah peristiwa pembakaran nabi Ibrahim, banyak rakyat mau mengikuti ajarannya. Tapi mereka takut pada ancaman Raja Namrud, maka mereka masih banyak yang kafir. Nabi Ibrahim pun meneruskan dakwahnya untuk mengajak manusia hanya menyembah Allaah SWT. Hal ini tentu saja membuat raja Namrud berang dan kesal. Sehingga pada suatu hari Nabi Ibrahim dipanggil menghadap ke istana Raja Namrud. Raja Namrud berkata kepada Nabi Ibrahim, " Engkau telah menyebarkan fitnah yang jahat sekali, adakah Tuhan selain aku? akulah tuhan yang harus kamu sembah. Aku dapat mengatur dan merusak segala-galanya. siapakah yang lebih tinggi kekuasaannya daripada aku? Hukum yang kutetapkan mesti berlaku, keputusanku pasti berjalan. Semua orang tunduk kepadaku, mengapa kau menentangku?" 
Dengan tenang Nabi Ibrahim menjawab : " Tuhanku adalah Allaah. Dialah yang kusembah. Dia telah menciptakan kamu dan aku yang asalnya tidak ada. Dia sanggup mematikan dan menghidupkan siapa saja yag dikehendaki-Nya. Dia adalah pencipta langit dan bumi." Raja Namrud menyanggah jawaban Nabi Ibrahim itu dengan pendapatnya yang konyol : " aku juga bisa menghidupkan dan mematikan", kemudian Raja Namrud mengambil pedang. Salah satu dari budak dipenggal lehernya sampai mati. Seorang lagi dibiarkan hidup, lalu Namrud berkata : " begitulah cara aku menghidupkan dan mematikan."
Nabi Ibrahim berkata : " Itu bukan mematikan, melainkan membunuh dengan cara biadab dan kejam. Tuhanku bisa menjalankan matahari dari timur kebarat, jika kau memang berkuasa, cobalah kau jalankan matahari itu dari barat ke timur, Namrud terbungkam tak bisa bicara. Tantangan Nabi Ibrahim benar-benar membuatnya tidak bisa berkata apapun, tak bisa membantah lagi,Raja Namrud benar - benar telah dijatuhkan oleh kecerdasan akal Nabi Ibrahim. Sejak saat itu Namrud menganggap sebagai musuh besarnya.

Nabi Ibrahim meninggalkan Negeri Babilon setelah dirasa suasana negeri Babilon tidak memungkinkan untuk berdakwah, maka Nabi Ibrahim dan istrinya Siti Sarah, segera meninggalkan negerinya menuju Syam ( Palestina ). Ikut serta rombongan pengikutnya anak lelaki saudaranya bernama Luth yang telah mengakui kenabian Ibrahim as. Tetapi tidak selang lama negeri Palestina diserang bahaya kelaparan dan penyakit menular, Nabi Ibrahim dan pengikutnya kemudian pindah ke mesir.

Pada waktu itu mesir dikuasai oleh seorang raja serakah dan kejam. Raja mesir suka merampas wanita-wanita cantik walaupun wanita itu bersuami. Ketika raja mesir mendengar Siti Sarah adalah perempuan yang cantik maka Ibrahim dan Siti Sarah dipanggil menghadap raja Mesir. Raja mesir memang memiliki kebiasaan aneh, yaitu merampas isteri orang yang berwajah cantik sekedar untuk menunjukkan betapa besar kekuasaanya, dan tidak ada seorangpun yang berani menghalangi perbuatannya tersebut.

Dan saat Raja menanyakan siapa wanita cantik yang bersama Ibrahim, maka Nabipun terpaksa berbohong dengan mengatakan bahwa Siti Sarah adalah saudara perempuannya. Karena jika jujur tentu Nabi Ibrahim akan dibunuh dan isterinya dirampas. Dan akhirnya Siti Sarah pun diambil istri oleh raja yang serakah itu, tetapi Allaah tetap menjaga kesuciannya. Pada suatu hari Siti Sarah dapat menyembuhkan sakit sang raja yang saat itu sepasang tangan raja itu mengatup rapat tidak dapat digerakkan. Atas jasanya itu Siti Sarah kemudian diberi hadiah seorang budak perempuan bernama Hajar. Dan dengan ikhlas Hajar kemudian diberikan kepada Nabi Ibrahim untuk dijadikan Istri.

Di Mesir, Nabi Ibrahim bisa hidup tenang tak kurang suatu apapun. Hartanya melimpah ruah. Tapi itu justru menjadikan iri hati bagi penduduk asli mesir.  Maka Nabi Ibrahim pun memutuskan kembali ke Palestina. Sejak saat itu Palestina dijadikan tempat tinggalnya. Dijadikan tanah airnya dan dijadikan tempat untuk menyembah Allaah. Dinegeri Palestina Hajar melahirkan seorang anak laki-laki bernama Ismail. Kemudian tidak lama kemudian Sarah juga melahirkan anak Laki-laki diberi nama Ishak.

Sekilah kisah Nabi Ibrahim tersebut semoga bermanfaat

Baca Juga : Kajian Sunnah Terbaru Klik Disini

Wednesday, October 14, 2020

Hak-hak istimewa Allaah dalam Doa


Doa adalah merupakan salah satu jenis ibadah lisan dan hati. Rasulullah bersabda : 

" Doa adalah ibadah" (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi )

Dengan memperbanyak doa merupakan Sunnah para nabi dan rasul mulai dari nabi Adam hingga Nabi Muhammad, berikut adalah doa - doa para nabi :

1. Nabi Adam berdoa kepada Allaah agar diampuni dosa-dosanya, Allaahpun mengabulkan doa tersebut.

2. Nabi Ibrahim selalu berdoa  agar diri dan anak cucunya tidak menyembah berhala, selalu rajin shalat, keturunannya banyak disenangi orang, diberi rezeki berupa buah-buahan, serta didatangkan seorang rasul dari anak cucunya, Allaahpun mengabulkan doanya.

3. Demikian juga nabi Yusuf, tatkala mendapat godaan dari istri raja untuk berbuat maksiat, beliau memohon kepada Allaah agar diselamatkan dari tipu daya wanita tersebut. Akhirnya Allaah mengabulkan doa beliau. Setelah beliau selamat dari perangkap syetan tersebut, beliau berdoa agar diwafatkan dalam keadaan muslim dan dikumpulkan dengan orang orang shalih.

4. Begitu pula ayahanda nabi Yusuf, yaitu nabi Ya'kub berdoa agar dipertemukan dengan anaknya, nabi Yusuf sebelum meninggal dunia dan memohon kepada Allaah agar penglihatannya disembuhkan, setelah bertahun tahun buta akibat kesedihan yang lama karena berpisah dengan nabi Yusuf.

5. Nabi Ayyub, yang menjadi contoh bagi orang-orang yang sabar, tatkala beliau diuji oleh Allaah dengan penyakit yang sangat parah, beliau berdoa kepada dzat yang maha belas kasih yaitu Allaah  dan memohon agar disembuhkan dari penyakit, dengan memperbanyak doa, Allaah pun mengabulkan permohonan / doa Beliau

6. Nabi Yunus pun tidak berputus asa tatkala berada didalam perut ikan. Beliau selalu berdoa agar diselamatkan  dari kesulitan, dan Allaah menyelamatkan Beliau dengan mengeluarkannya dari perut ikan.

7. Begitu pula nabi Musa, berdoa kepada Allaah agar diampuni dosanya, dan Allaah pun mengampuni dosa - dosa beliau. Beliau pernah berdoa agar menurunkan adzab kepada fir'aun dan pengikutnya, Allaah pun mengabulkan dengan mengirimkan belalang, katak,kutu dan darah serta paceklik.

8. Demikian juga nabi Sulaiman, beliau memohon kepada Allaah agar bisa mensyukuri nikmat yang diberikan kepadanya dan kepada kedua orang tuanya, dan diberi Taufik untuk beramal shalih serta agar diberi ampunan dan kerjaan yang tidak akan diberikan kepada siapapun setelahnya, Allaah pun mengabulkan permintaan beliau.

9. Begitu juga nabi Zakaria, tatkala sudah lanjut usia dan belum mendapatkan keturunan, beliau tidak putus asa bahkan terus memohon kepada Allaah agar dikaruniai keturunan yang shalih dan Allaah pun mengabulkannya.

Allaah berfirman dalam QS. Al-A'raaf : 55, yang artinya :

" Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungghunya Allaah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas"

Allaah juga berfirman dalam QS. Al-Baqarah : 186, yang artinya :

" Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu  tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran"

Baca juga Artikel Terbaru kami Klik disini

Hikmah Berqurban