Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Hari raya

Takbir di Hari Raya

Di akhir Ramadhan, setelah kita menjalankan ibadah puasa sebulan penuh, kita diperintahkan menutupkan dengan banyak takbir di hari raya. Allah Ta’ala berfirman, وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al Baqarah: 185). Menyempurnakan Bulan Ramadhan Maksud ayat di atas kata Syaikh As Sa’di, barangkali ada yang punya anggapan bahwa puasa di bulan Ramadhan cukup hanya di sebagian bulan saja. Namun dalam ayat di atas diperintahkan untuk menyempurnakan hitungan bulan Ramadhan. Artinya hendaknya bulan Ramadhan dilakukan sebulan penuh. Lihat Taisir Al Karimir Rahman, hal. 87. Perintah untuk Bersyukur Hendaklah bersyukur pada Allah ketika telah sempurna menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Itu semua adalah taufik dan kemudahan dari Allah pada hamba-Nya. (Lihat idem) Ibnu Katsir rahimahu

Jangan Rayakan Hari Raya Mereka

 بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ https://t.me/menebar_cahayasunnah DALIL DAN HUJJAH 1. Tidak Cukupkah Kalian Dengan Dua Hari Raya Yang Diberikan Oleh ALLAH ﷻ dan Rasul NYA  ﷺ? Rasulullah ﷺ bersabda: كَانَ لَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا وَقَدْ أَبْدَلَكُمْ اللَّهُ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الْأَضْحَى “Dahulu kalian memiliki dua hari di mana kalian bersenang-senang ketika itu. Sekarang ALLAH telah menggantikan untuk kalian dengan dua hari besar yang lebih baik yaitu Idul Fithri dan Idul Adha.” (HR. Abu Daud No. 1134; An-Nasa’i No. 1556) 2. Keluar Dari Ummat Rasulullah Jika Merayakannya Rasulullah ﷺ bersabda: مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud No. 4031) Rasulullah ﷺ bersabda: لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا “Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami” (HR. Tirmidzi No. 2695) 3. Awas Murka ALLAH ﷻ Bisa

SEKEDAR IKUT GEMBIRA

Berkata Syaikhul Islām Ibnu Taimiyyah -rahimahullāh- : “Tidaklah dibolehkan bagi kaum Muslimin untuk meniru-niru mereka (non-Muslim; penj.) dalam suatu perkara pun dari yang merupakan kekhususan terkait dengan hari-hari raya mereka, baik pada makanan, pakaian atau bahkan mandi, tidaklah pula  menyalakan api unggun, tidaklah pula pada bathilnya kebiasaan-kebiasaan hidup ataupun peribadatan mereka, dan selainnya. Tidaklah boleh juga mengadakan jamuan makan, bagi-bagi hadiah ataupun menjual benda-benda untuk perkara-perkara itu atau yang bisa membantu terwujudnya perkara-perkara tersebut. Tidaklah pula menyuguhkan kepada anak-anak atau semisal mereka dengan permainan-permainan yang diadakan di hari raya mereka, dan tidak juga menampakkan perhiasan untuknya. Kesimpulannya : Tidaklah pantas bagi mereka kaum Muslimin untuk mengkhususkan sesuatu apapun di hari raya mereka non-Muslim pada simbol-simbol keagamaan mereka, justru seharusnya adalah hari-hari raya mereka itu bagi ummat Islam sama s