Monday, September 19, 2022
Azab dan Nikmat Kubur || Tanya Jawab
Wednesday, March 16, 2022
Siksa Kubur dan Neraka Bagi Para Pendusta Penyebar Hoax
Telegram
https://t.me/dakwahtauhid_dan_sunnah
Ustadz Najmi Umar Bakkar حفظه الله تعالى
Berapa banyak manusia membicarakan tentang orang lain baik di suatu majelis, media sosial dll dengan perkataan atau tulisan tuduhan yang sebenarnya orang itu tidaklah seperti yang dia sangka, dan bahkan tidak pernah melakukan ataupun mengucapkannya sama sekali.
Fudhail bin 'Iyadh رحمه الله berkata :
"Demi Allah, tdk halal bagimu menyakiti anjing dan babi tanpa alasan yang benar, tapi mengapa engkau menyakiti seorang muslim ?" (Siyar VIII/427)
Maka hendaknya kaum muslimin tidak mudah untuk menerima berita apalagi jika dari orang fasik, karena tidak sedikit manusia berdusta yang disebabkan oleh adanya hasad dan hawa nafsu, berlomba lomba untuk mengejar harta, kedudukan, ketenaran dll, meskipun dia itu mengaku sebagai pengikut sunnah serta manhaj salaf yang sejati.
Syaikh Shalih al-Fauzan حفظه الله berkata :
"Pada hari ini kedustaan byk menyebar di tengah-tengah manusia. Setiap orang yang menginginkan sesuatu, maka dia pun tinggal menuduhkannya kepada si fulan" (Syarah Fathul Majid, 23-04-1437 H)
Allah 'Azza wa Jalla berfirman :
"Dan orang2 yang telah menyakiti orang2 mukmin laki-laki dan perempuan, tanpa ada kesalahan yg telah mereka perbuat, maka sungguh mereka itu telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata" (QS. Al-Ahzab [33]: 58)
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
(1). "Barangsiapa yg berkata (menuduh) seorang mukmin dengan sesuatu yang tidak ada padanya, maka Allah pun akan menempatkannya dlm radghatul khabal (yaitu nanah & darah penduduk Neraka), hingga dia pun keluar dari apa yang dia ucapkan (yaitu berkata sesuai kenyataan yang sebenarnya)" (HR. Abu Dawud no. 3597, ath-Thabrani no. 13435, al-Hakim no. 2222 dan al-Baihaqi no. 11223 serta Ahmad no. 5385, hadits Ibnu Umar, lihat Shahiihul Jaami' ash-Shaghiir no. 6196)
(2). "Adapun orang yang telah engkau lihat dirobek pinggiran mulutnya (dngan pengait besi), maka dia adalah seorang pendusta. Dia berbicara dgn kedustaan, kemudian kedustaan itu dinukil darinya sampai tersebar luas. Maka dilakukan kepadanya (siksaan kubur itu) HINGGA HARI KIAMAT" (HR. Bukhari no. 1386, hadits dari Samurah bin Jundab)
Masihkah engkau berani menyebarkan berita hoax dengan ancaman siksaan !?
Wednesday, December 29, 2021
Apakah Surat Al-Mulk Adalah Penjaga dari Siksa Kubur ?
https://t.me/menebar_cahayasunnah
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Pertanyaan :
Apakah shahih hadits yang menyatakan, bahwa dengan hapal Surat Al-Mulk dan dibaca berulang-ulang, dapat menjaganya dari siksa kubur, dan di Akhirat nanti dapat menjadi salah satu syafa'at?
Jawaban :
Bismillaah wash-shalaatu was salaamu ‘ala Rasuulillaah, 'ammaa ba’du,
Pertama :
Memang banyak fadhilah dan keutamaan dari Surat al-Mulk, di antaranya yang shahih (bisa dijadikan pegangan) adalah :
DariAbu Hurairah رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ, Nabi ﷺbersabda :
❝Ada surat dari Alquran yang terdiri dari 30 ayat. Surat tersebut dapat memberikan syafaat bagi ‘temannya’ (yakni orang yang banyak membacanya), sehingga orang tersebut diampuni dosanya, yaitu: Surat Tabaarokalladzi bi yadihil mulk.❞
[HR. Abu Dawud dengan redaksinya, diriwayatkan pula oleh at-Tirmidzi dan yang lainnya. Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Hibban, al-Hakim, dan adz-Dzahabi, sedangkan at-Tirmidzy dan Albani menghasankannya]
'Anas bin Malik رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ, mengatakan, Rasulullah ﷺ bersabda :
❝Ada surat dari Al-Qur'an. Ia hanya terdiri dari 30 ayat. Surat tersebut dapat membela ‘temannya’. sehingga memasukkannya ke Surga, yaitu: Surat Tabarok.❞
[HR. Thobaroni dalam Mu’jamul Ausath, dan dihasankan oleh Albani dalam Sahihul Jami’]_
'Abdullah bin Mas’ud رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ, mengatakan :
❝Barang siapa membaca Surat Tabaarokalladzii bi yadihil mulk setiap malam, maka Allah ﷻ menghindarkannya dari 'adzab kubur. Dan dahulu kami (para shahabat) di saat Rasulullah ﷺ masih hidup, menamainya “al-Mani’ah.❞(penghindar/penghalang)._
❝Sungguh surat tersebut ada dalam Kitabullah. Barang siapa membacanya dalam suatu malam, maka ia telah banyak berbuat kebaikan.❞
[HR. Nasa’i dengan redaksinya, diriwayatkan pula oleh al-Hakim dan ia mengatakan: sanadnya Shahih, dan dihasankan oleh Albani]
Dari Jabir رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ, sesungguhnya Nabi ﷺ tidak pernah tidur malam, sehingga ia membaca Surat Alif lam mim tanzil (biasa disebut Surat as-Sajdah) dan Surat Tabaarokalladzii bi yadihil mulk (biasa disebut Surat al-Mulk).❞
[HR. Ahmad, at-Tirmidzi dan yang lainnya, dihasankan oleh Albani]
❝Dari Waatsilah ibnul Asqo’, sesungguhnya Nabi ﷺ bersabda :
Aku telah dikaruniai Assab’u yang sebanding dengan Kitab Taurat. Aku juga diberi Alma’in yang sebanding dengan Kitab Zabur. Aku juga diberi Almatsani yang sebanding dengan Kitab Injil. Dan aku dikaruniai kelebihan dengan Almufash-shol.❞
[HR. Ahmad, dan dihasankan oleh Albani dan Al-Arnauth]_
Kedua :
Fadhilah Surat Al Mulk bisa diraih oleh mereka yang banyak membacanya, terutama di waktu malam menjelang tidur, sebagaimana diterangkan dalam hadits nomor 3 dan 4.
Jadi tidak tepat kalau dikatakan, bahwa keutamaan tersebut hanya khusus bagi mereka yang menghafalnya saja.
Ketiga :
Waktu untuk membaca Surat Al Mulk ini bisa kapan saja. Akan tetapi Rasulullah ﷺ biasa membacanya saat menjelang tidur malam.
Keempat :
Melihat keterangan hadits-hadits diatas kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa memerbanyak membaca Surat Al Mulk dapat menghindarkan seseorang dari siksa kubur dan siksa Neraka.
Kelima :
Perlu kami ingatkan di sini, bahwa banyak sekali hadits tentang keutamaan Surat Al-Qur'an yang dhaif (lemah), bahkan maudhu (palsu).
Oleh karena itu hendaklah kita berhati-hati dalam menerima keterangan tentang keutamaan Surat Al-Qur'an, agar kita tidak terjatuh dalam amalan bid'ah dan kepercayaan yang tak berdasar.
Hendaklah kita tidak mengamalkan hadits, kecuali telah jelas kesahihannya.
Wallaahu a’lam bish-showab.
Sekian jawaban dari kami.
Semoga bermanfa'at bagi diri ana sendiri, penanya, dan para pembaca semuanya.Aamiin
Wassalam.
Dijawab oleh : Ustadz Musyaffa’ Ad Dariny Lc, MA hafizhahullah(Mutiara Risalah Islam)
Wednesday, December 22, 2021
Mewaspadai Siksa Kubur
Ditulis Oleh:
Ustadz Abu Bakar Al Banjary
Di antara aqidah ahlussunah yang sudah di sepakati adalah menyakini adanya nikmat dan siksa kubur.
Ibnu Katsir –rahimahullah- mengatakan :
“Ayat ini adalah pokok aqidah terbesar yang menjadi dalil bagi Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengenai adanya adzab (siksa) kubur yaitu firman Allah Ta’ala :
النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا
“Kepada mereka( Fir'aun dan bala tentaranya) dinampakkan neraka pada pagi dan petang.”
(Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7/146)
Ibnul Qoyyim –rahimahullah- menafsirkan ayat di atas:
“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang”, ini adalah siksaan di alam barzakh (di alam kubur).
Sedangkan ayat (yang artinya), “dan pada hari terjadinya Kiamat” adalah ketika kiamat kubro (kiamat besar).
(At Tafsir Al Qoyyim, hal. 358)
ADAPUN HAL HAL YANG BISA MENYEBABKAN SESEORANG TERTIMPA ADZAB KUBUR ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
1. KEKAFIRAN DAN KESYIRIKAN.
ٱلنَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ۖ وَيَوْمَ تَقُومُ ٱلسَّاعَةُ أَدْخِلُوٓا۟ ءَالَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ ٱلْعَذَابِ
Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras".
(QS. Ghafir : 45_46)
Asy Syaukani –rahimahullah- mengatakan :
“Yang dimaksud dengan potongan dalam ayat tersebut adalah siksaan di alam barzakh (alam kubur). ”
(Fathul Qodir, 4/705)
2. KEMUNAFIKAN
وَمِمَّنْ حَوْلَكُم مِّنَ ٱلْأَعْرَابِ مُنَٰفِقُونَ ۖ وَمِنْ أَهْلِ ٱلْمَدِينَةِ ۖ مَرَدُوا۟ عَلَى ٱلنِّفَاقِ لَا تَعْلَمُهُمْ ۖ نَحْنُ نَعْلَمُهُمْ ۚ سَنُعَذِّبُهُم مَّرَّتَيْنِ ثُمَّ يُرَدُّونَ إِلَىٰ عَذَابٍ عَظِيمٍ
Di antara orang-orang Arab Badwi yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah.
Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahui mereka.
Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.
(QS.at Taubah: 101)
Berkata Ibnu Katsir :
Ibnu Abbas mengatakan bahwa hal tersebut merupakan azab pertama, yaitu ketika mereka dikeluarkan dari dalam masjid, sedangkan azab yang kedua ialah *siksa kubur* .
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh As-Sauri, dari As-Saddi, dari Abu Malik.
3. TIDAK MENJAGA DIRI DARI AIR KENCING DAN MENGADU DOMBA
Hadits Abdullah bin ’Abbâs Radhiyallahu anhuma, dia berkata:
مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَبْرَيْنِ فَقَالَ إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ الْبَوْلِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا نِصْفَيْنِ فَغَرَزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَ فَعَلْتَ هَذَا قَالَ لَعَلَّهُ يُخَفِّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati dua kuburan, lalu Beliau bersabda:
“Sesungguhnya keduanya ini disiksa, dan tidaklah keduanya disiksa dalam perkara yang berat (untuk ditinggalkan). Yang pertama, dia dahulu tidak menutupi dari buang air kecil.
Adapun yang lain, dia dahulu berjalan melakukan namimah (adu domba)”. Kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil sebuah pelepah kurma yang basah, lalu membaginya menjadi dua, kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menancapkan satu pelepah pada setiap kubur itu.
Para sahabat bertanya: “Wahai Rasûlullâh, kenapa anda melakukannya”.
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Semoga Allâh meringankan siksa keduanya selama (pelepah kurma ini) belum kering”.
[HR. Bukhari, no. 218; Muslim, no. 292]
4.GHIBAH
Dari Anas bin Malik , dia berkata: Rasulullah shilla alaihi wasallam bersabda:
لَمَّا عَرَجَ بِي رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ مَرَرْتُ بِقَوْمٍ لَهُمْ أَظْفَارٌ مِنْ نُحَاسٍ يَخْمُشُونَ وُجُوهَهُمْ وَصُدُورَهُمْ، فَقُلْتُ: مَنْ هَؤُلَاءِ يَا جِبْرِيلُ؟ قَالَ: هَؤُلَاءِ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ لُحُومَ النَّاسِ وَيَقَعُونَ فِي أَعْرَاضِهِمْ
“Tatkala Rabbku memi’rajkanku (menaikkan ke langit), aku melewati beberapa kaum yang memiliki kuku dari tembaga, dalam keadaan mereka mencabik-cabik wajah dan dada mereka dengan kukunya.
Maka aku bertanya: ‘Siapakah mereka ini wahai Jibril?’
Dia menjawab: ‘Mereka adalah orang-orang yang memakan daging (suka mengghibah) dan menjatuhkan kehormatan manusia’.”
(HR. Ahmad, dishahihkan Al-Albani t dalam Ash-Shahihah no. 533.
5. NIYAHAH (meratapi jenazah)
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhu, dari Nabi shollallohu alaihi wasallam, beliau bersabda:
إِنَّ الْمَيِّتَ يُعَذَّبُ بِبُكَاءِ أَهْلِهِ عَلَيْهِ
“Sesungguhnya mayit itu akan diazab karena ratapan keluarganya.”
(Muttafaqun ‘alaih)
Jumhur ulama berpendapat, hadits ini dibawa kepada pemahaman bahwa mayit yang ditimpa azab karena ratapan keluarganya adalah orang yang berwasiat supaya diratapi, atau dia tidak berwasiat untuk tidak diratapi padahal dia tahu bahwa kebiasaan mereka adalah meratapi orang mati.
Demikian beberapa sebab yang akan mengakibatkan siksa kubur.
Semoga Alloh memudahkan kita untuk bisa meninggalkan perkara tersebut.
Amiin..
Akhukum Fillah
Abu bakar Al banjary
Thursday, July 22, 2021
-
Semoga Bermanfaat Label : Update kajian Islam, Kajian Sunnah, Sunnah, Info Islam, Islam Terbaru,Update Kajian Sunnah,Kajian Islam,Konsul...
-
Telegram : https://t.me/menebar_cahayasunnah Pertanyaan: Izin bertanya ustadz, sebagian kawan kami membeli rumah dengan car...