Skip to main content

Posts

Showing posts with the label syarat taubat

Syarat-Syarat Taubat

Apakah dengan menyesali saja cukup agar dosa diampuni? Atau harus memenuhi syarat-syarat taubat? Jazakallah Khairan Jawab: الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه، أما بعد Menyesal (an-nadam), meskipun ia merupakan rukun pokok dan syarat yang penting dari taubat, belumlah cukup. Namun selain menyesal, harus disertai dengan syarat-syarat lainnya sehingga taubat yang dilakukan menjadi sah dan benar. Al-Akhdhary rahimahullah berkata:  وشروط التوبة الندم على ما فات، والنية أن لا يعود إلى ذنب فيما بقي عليه من عمره، وأن يترك المعصية في ساعتها إن كان متلبسا بها. “Syarat-syarat taubat adalah [1] menyesali dosa yang telah lalu, [2] berniat untuk tidak mengulangi dosa itu lagi di waktu mendatang, serta [3] meninggalkan maksiat yang saat itu dilakoni”. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah berkata dalam kitab Madariju as-Sakilin: فَأَمَّا النَّدَمُ: فَإِنَّهُ لَا تَتَحَقَّقُ التَّوْبَةُ إِلَّا بِهِ، إِذْ مَنْ لَمْ يَنْدَمْ عَلَى الْقَبِيحِ فَذَلِكَ دَلِيلٌ عَلَى رِضَاهُ بِهِ، وَإِصْرَارِهِ ...

Penuhilah Syarat Diterimanya Taubat

Syarat taubat yang mesti dipenuhi oleh seseorang yang ingin bertaubat dapat dirinci secara lebih lengkap sebagai berikut. Taubat dilakukan dengan ikhlas, bukan karena makhluk atau untuk tujuan duniawi. Menyesali dosa yang telah dilakukan dahulu sehingga ia pun tidak ingin mengulanginya kembali. Sebagaimana dikatakan oleh Malik bin Dinar, “Menangisi dosa-dosa itu akan menghapuskan dosa-dosa sebagaimana angin mengeringkan daun yang basah.”[5] ‘Umar, ‘Ali dan Ibnu Mas’ud mengatakan bahwa taubat adalah dengan menyesal.[6] Tidak terus menerus dalam berbuat dosa saat ini. Maksudnya, apabila ia melakukan keharaman, maka ia segera tinggalkan dan apabila ia meninggalkan suatu yang wajib, maka ia kembali menunaikannya. Dan jika berkaitan dengan hak manusia, maka ia segera menunaikannya atau meminta maaf. Bertekad untuk tidak mengulangi dosa tersebut di masa akan datang karena jika seseorang masih bertekad untuk mengulanginya maka itu pertanda bahwa ia tidak benci pada maksiat. Hal ini sebagaiman...