Assalamu'alaikum wr wb
Kali ini penulis mencoba mengambil topik tentang kisah Nabi Luth as.
Nabi Luth as. adalah putra dari saudara laki-laki Nabi Ibrahim yang bernama Harun. Nabi Luth ikut serta hijrah ke Palestina bersama-sama Nabi Ibrahim dan pengikutnya dari negeri Babilon. Kisahnya ada satu negeri yang penduduknya sangat durhaka kepada Allaah, yaitu negeri Sadum. Disanalah Nabi Luth diutus oleh Allaah setelah diangkat menjadi Nabi dan Rasul.
Bangsa sadum terkenal dengan budi pekertinya yang sangat rendah, mereka tidak mau kawin kecuali dengan sesama jenis. Mereka hanya mau laki-laki kawin dengan laki-laki dan perempuan kawin dengan perempuan. Mereka benar-benar manusia berhati batu, tidak punya rasa malu dan etika, serta tidak mau menerima nasehat. Selain itu mereka juga suka merampok dan mencuri, mencegat orang ditengah jalan untuk diambil hartanya dan menculik para pemuda untuk diperkosa. Nabi Luth memberikan nasehat yang baik tapi mereka tidak mau mendengar dan menerimanya. Malah mengejek dan memaki-maki Nabi Luth. Jika mereka diingatkan adanya hari pembalasan dan azab Allaah yang sangat pedih, mereka malah menantang Nabi Luth dengan berkata : " Hai Luth, datangkanlah siksaan Allaah itu, Hai Luth sekiranya kau orang yang benar".
Hal ini malah membuat Nabi Luth semakin giat untuk berdakwah kepada kaumnya. Karena itulah mereka semakin membenci Nabi Luth. Sampai suatu hari datanglah tiga tamu lelaki kerumah Nabi Luth. Tiga lelaki itu wajahnya sangat tampan. Awalnya Nabi Luth tidak tahu bahwa ketiga tamunya itu adalah utusan Allaah yaitu malaikat yang menyerupai manusia. Karena tidak tahu Nabi Luth pun khawatir jika ketiga tamunya akan mengalami nasib tragis akan di perlakuakan tidak baik oleh kaumnya.
Tidak lama kemudian datanglah berbondong-bondong penduduk sadum kerumah Nabi Luth. Mereka berdiri didepan rumah Nabi Luth yang tertutup rapat. Mereka meminta agar Nabi Luth menyerahkan ketiga tamunya.
Berkata Nabi Luth : " Hai kaumku, janganlah tamuku ini kau minta. Biarlah anak-anak perempuanku yang kuberikan"
Jawab kaum sadum : " Hai Luth! Engkau sudah tahu maksud kami, kami tidak menyukai perempuan. Kami hanya menghendaki laki-laki!"
Nabi Luth sangat sedih dan merasa sangat malu atas kelakuan kaumnya dan berusaha menasehatinya. Tapi mereka tetap menuntut agar Nabi Luth menyerahkan tamunya. Kemudian saat itu pemuda tampan itu berkata kepada Nabi Luth " Hai Luth kami ini sebenarnya para malaikat yang diutus Tuhan. Tenangkanlah hatimu. Mereka tidak akan membahayakan Kamu. Jika hari sudah malam keluarlah dari negeri ini bersama keluargamu, ingat janganlah kalian melihat kebelakang."
Setelah mengetahui bahwa tamunya adalah para Malaikat dan Allaah akan memusnahkan negeri itu sadum, maka Nabi Luth dan keluarganya serta pengikutnya yang beriman bergegas meninggalkan rumah. Hari menjelang pagi, penduduk sadum yang menunggu didepan rumah Nabi Luth tidak sabar lagi. Mereka mendobrak pintu rumah Nabi Luth. Mereka bersorak begitu melihat tiga pemuda tampan didalam rumah Nabi Luth. Tapi maksud mereka untuk membawa ketiga pemuda itu tak kesampaian. Tiba-tiba sepasang mata mereka tidak dapat melihat lagi, ya mereka telah buta.
Kemudian pada saat itu juga datanglah azab Allaah itu. Negeri sadum ditimpa bencana gempa bumi yang dahsyat dan bumi menjadi terbalik. Dan kaum durhaka itu dihujani batu yang sangat besar dan banyak sekali, sehingga tidak ada seorangpun yang hidup. Nabi Luth bersama istri dan kedua anaknya mendengar gemuruh hancurnya negeri sadum. Mereka terus berjalan tanpa berani menoleh kebelakang. Namun istri Nabi Luth tergerak hatinya untuk menoleh. Maka istri Nabi Luth mendadak berubah menjadi batu dan musnah bersama penduduk sadum yang durhaka. Dan Nabi Luth beserta pengikutnya yang beriman kepada Allaah meneruskan perjalanan hidupnya.
Semoga bermanfaat.
Baca Juga :
Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan
Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana
Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik
Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud
Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh
Perilaku yang Sesuai Surat Yunus
Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan
Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah
Comments
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.