Waktu-waktu solat telah dijelaskan dalam sunnah Nabi shallallahu'alaihi wa sallam, baik melalui ucapan ataupun perbuatan Beliau.
Sedangkan Allaah Ta'ala berfirman dalam surat Al-Isra' (17) : 78 yang artinya : " Dirikanlah solat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam, dan (dirikanlah solat pula) subuh. Sesungguhnya solat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)."
Kemudian Allaah Ta'ala juga berfirman dalam surat ar-ruum(30): 18 yang artinya : "Dan bagi-Nya-lah segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada petang hari dan di waktu kamu berada di waktu Zuhur.
Selanjutnya dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma, Rasulullaah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda : " Jibril 'Alaihissalam telah mengimamiku disisi Baitullaah dua kali. Dia shalat zuhur bersamaku ketika matahari tergelincir (condong) kebarat sepanjang tali sandal, kemudian shalat asar denganku ketika panjang bayangan suatu benda sama dengannya, lalu shalat maghrib bersamaku ketika orang berpuasa berbuka, kemudian shalat isya' bersamaku ketika awan merah telah hilang, dan shalat subuh bersamaku tatkala orang yang berpuasa dilarang makan dan minum. Besok harinya dia shalat zuhur bersamaku ketika ketika bayangan suatu benda sama dengannya, lalu shalat ashar bersamaku ketika bayangan suatu benda sepanjang dua kali benda itu, kemudian shalat maghrib bersamaku ketika orang yang berpuasa berbuka, lalu shalat isya' bersamaku hingga sepertiga malam, dan shalat subuh bersamaku ketika waktu pagi mulai bercahaya, kemudian jibril menoleh kepadaku sambil berkata "Wahai muhammad, inilah waktu shalat para Nabi sebelum kamu, dan jarak waktu untuk shalat adalah antara dua waktu ini"
( HR.Abu Dawud no.393, , At Tirmidzi no 149, dan ahmad no.3322. Dinilai Shahih oleh Al-Albani dalam shahih Al-Jaami' no.1402 )
Jangan sia-siaka waktu shalat
Salah satu bentuk meyia-nyiakan shalat adalah melewatkan waktu shalat dan mendirikan shalat diluar waktu yang telah ditetapkan.
Allaah Ta'ala Berfirman dalam Surat Maryam(19) : 59 yang artinya : "Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan solat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan"
"Umar bin Abdul Aziz Rahimahullaah membaca ayat ini dan kemudian mengatakan : " Menyia-nyiakan shalat disini bukanlah dengan meninggalkan shalat ( tidak mendirikan shalat ) akan tetapi mereka menyia-nyiakan waktu shalat ( yaitu mendirikan shalat diluar waktunya )"
Dalam surat Al Maa'uun (107) : 4-1 Allaah berfirman : " Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat. (yaitu ) orang-orang yang lalai dari shalatnya"
Jadi menyia-nyiakan waktu shalat adalah perkara yang sangat berbahaya, yang menunjukkan bahwa orang tersebut meremehkan dan tidak memiliki perhatian terhadap agamanya. Terdapat banyak hadist yang memperingatkan perbuatan semacam ini. Seperti contoh orang yang menunda shalat ashar sampai dia dirikan menjelang waktunya hampir habis, disebutkan oleh Nabi shallallahu'alaihi wa sallam dalam sabdanya : " Itulah shalatnya orang munafik, ( yaitu ) duduk mengamati matahari, hingga matahari berada diantara dua tanduk setan ( yaitu ketika hampir tenggelam,pent), diapun berdiri ( untuk mengerjakan shalat ashar) empat rak'at ( secara cepat ) seperti patukan ayam. Dia tidak berdzikir untuk mengingat Allaah, kecuali hanya sedikit saja" ( HR. Muslim, No.622 )
Comments
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.