Skip to main content

BID'AH DAN PELAKUNYA SUMBER PERPECAHAN

Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yg memecah belah agamanya & mereka menjadi bergolongan, tdk ada sedikit pun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka (terserah) kpd Allah. Kemudian Allah akan memberitahukan kpd mereka apa yg telah mereka perbuat.” (QS. Al An’am: 159)

Imam Asy Syathibi berkata, “Dhahir ayat di atas menunjukkan bahwa setiap org yg mengada-adakan bid’ah dlm agama, baik khawarij maupun yg lainnya termasuk dlm ayat ini. Karena bila mereka telah mengadakan bid’ah maka mereka akan saling berdebat lalu mereka pun berpecah menjadi bergolong-golongan.” (Al I’tisham: 1/61)

Ibnu Taimiyyah berkata, “Di antara sekian banyak penyebab perpecahan umat adalah bid’ah & ahlul bid’ah, karena setiap bid’ah pasti bergandengan dgn perpecahan dan sunnah pasti bergandengan dgn jamaah (persatuan)” (Al Istiqamah 1/42)

Syaikh Abdus Salam Barjas menegaskan:
“Ahlul bid’ah adalah ahlul ikhtilaf & iftiraq (penyebab perselisihan & perpecahan) sebab mereka meninggalkan sunnah & mengikuti jalan yg menyimpang. (Dlaruratul Ihtimam bis Sunnah 55)

Rasulullah setiap memulai khutbah biasanya beliau mengucapkan,

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

Amma ba’du, Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah & sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad . Sejelek-jelek perkara adalah perkara agama yg diada-adakan, setiap perkara agama yg diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan.” (HR. Muslim: 867)

Dalam riwayat lain, “Barangsiapa yg diberi petunjuk oleh Allah maka tdk ada yg bisa menyesatkannya. Dan yg disesatkan oleh Allah tdk ada yg bisa memberi petunjuk padanya. Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah & sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad. Sejelek-jelek perkara adalah perkara agama yg diada-adakan, setiap perkara agama yg diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan & setiap kesesatan tempatnya dineraka.” (HR. Nasa’i: 1578) 

Semoga bermanfaat.

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini 

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.