Showing posts with label Hakikat kehidupan dunia. Show all posts
Showing posts with label Hakikat kehidupan dunia. Show all posts

Friday, March 5, 2021

DUNIA DAN AKHERAT, MANAKAH YANG DOMINAN DI HATI


Sayyar Abul Hakam -rohimahulloh- mengatakan:

“Dunia dan akherat akan berkumpul di hati seorang hamba, maka mana yang dominan, berarti yang lain mengikutinya“.

[Hilyatul Auliya 8/313]

Oleh karenanya, jadikanlah akherat sebagai isi hati Anda yang dominan, agar dunia mengikutinya dan menjadi sarana untuk meraihnya.

Jangan sampai sebaliknya, sehingga akherat Anda hanya sebagai sarana untuk meraih dunia… sungguh musibah yang sangat dahsyat buruknya.

Bagaimana pantas kehidupan hakiki sebagai ganti dunia yang lebih rendah daripada seonggok bangkai?!

Suatu saat Rasulullah shollallohu ‘alaihi wasallam melewati BANGKAI anak kambing yang cacat telinganya, maka beliau menyabdakan:

“Sungguh dunia di mata Allah, lebih hina daripada (bangkai) ini di mata kalian“.

[HR. Muslim: 2957].



Tuesday, January 26, 2021

BID'AH DAN PELAKUNYA SUMBER PERPECAHAN

Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yg memecah belah agamanya & mereka menjadi bergolongan, tdk ada sedikit pun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka (terserah) kpd Allah. Kemudian Allah akan memberitahukan kpd mereka apa yg telah mereka perbuat.” (QS. Al An’am: 159)

Imam Asy Syathibi berkata, “Dhahir ayat di atas menunjukkan bahwa setiap org yg mengada-adakan bid’ah dlm agama, baik khawarij maupun yg lainnya termasuk dlm ayat ini. Karena bila mereka telah mengadakan bid’ah maka mereka akan saling berdebat lalu mereka pun berpecah menjadi bergolong-golongan.” (Al I’tisham: 1/61)

Ibnu Taimiyyah berkata, “Di antara sekian banyak penyebab perpecahan umat adalah bid’ah & ahlul bid’ah, karena setiap bid’ah pasti bergandengan dgn perpecahan dan sunnah pasti bergandengan dgn jamaah (persatuan)” (Al Istiqamah 1/42)

Syaikh Abdus Salam Barjas menegaskan:
“Ahlul bid’ah adalah ahlul ikhtilaf & iftiraq (penyebab perselisihan & perpecahan) sebab mereka meninggalkan sunnah & mengikuti jalan yg menyimpang. (Dlaruratul Ihtimam bis Sunnah 55)

Rasulullah setiap memulai khutbah biasanya beliau mengucapkan,

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

Amma ba’du, Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah & sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad . Sejelek-jelek perkara adalah perkara agama yg diada-adakan, setiap perkara agama yg diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan.” (HR. Muslim: 867)

Dalam riwayat lain, “Barangsiapa yg diberi petunjuk oleh Allah maka tdk ada yg bisa menyesatkannya. Dan yg disesatkan oleh Allah tdk ada yg bisa memberi petunjuk padanya. Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah & sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad. Sejelek-jelek perkara adalah perkara agama yg diada-adakan, setiap perkara agama yg diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan & setiap kesesatan tempatnya dineraka.” (HR. Nasa’i: 1578) 

Semoga bermanfaat.

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini 

Sunday, January 10, 2021

SEANDAINYA MANUSIA MENGETAHUI HAKEKAT KEHIDUPAN DUNIA INI

 


Allah Ta'ala berfirman:*

وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ.

_"Dan tidaklah kehidupan dunia ini selain sesuatu yang melalaikan dan main-main, dan sesungguhnya negeri akhirat kelak itulah kehidupan yang sebenarnya seandainya mereka mengetahui."_
*(QS. Al-Ankabut: 64)*

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di rahimahullah* menjelaskan ayat yang mulia ini:

يخبر تعالى عن حالة الدنيا والآخرة، وفي ضمن ذلك، التزهيد في الدنيا والتشويق للأخرى، فقال: {وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا} في الحقيقة { إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ } تلهو بها القلوب، وتلعب بها الأبدان، بسبب ما جعل اللّه فيها من الزينة واللذات، والشهوات الخالبة للقلوب المعرضة، الباهجة للعيون الغافلة، المفرحة للنفوس المبطلة الباطلة، ثم تزول سريعا، وتنقضي جميعا، ولم يحصل منها محبها إلا على الندم والحسرة والخسران.
وأما الدار الآخرة، فإنها دار {الحيوان} أي: الحياة الكاملة، التي من لوازمها، أن تكون أبدان أهلها في غاية القوة، وقواهم في غاية الشدة، لأنها أبدان وقوى خلقت للحياة، وأن يكون موجودا فيها كل ما تكمل به الحياة، وتتم به اللذات، من مفرحات القلوب، وشهوات الأبدان، من المآكل، والمشارب، والمناكح، وغير ذلك، مما لا عين رأت، ولا أذن سمعت، ولا خطر على قلب بشر. {لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ} لما آثروا الدنيا على الآخرة، ولو كانوا يعقلون لما رغبوا عن دار الحيوان، ورغبوا في دار اللهو واللعب، فدل ذلك على أن الذين يعلمون، لا بد أن يؤثروا الآخرة على الدنيا، لما يعلمونه من حالة الدارين.

Allah Ta'ala mengabarkan tentang keadaan dunia dan akhirat,* dan termasuk di dalamnya adalah menunjukkan rendahnya dunia dan upaya untuk membuat cinta kepada akhirat. Dia berfirman,* _"Dan tidaklah kehidupan dunia ini" hakekatnya "kecuali sesuatu yang melalaikan dan permainan"_ *maksudnya yang melalaikan hati dan menjadikan badan bermain-main, karena Allah menjadikan padanya perhiasan, kelezatan, dan syahwat yang menggiurkan hati yang berpaling, menyenangkan pandangan yang lalai, dan menggembirakan jiwa yang senang dengan kebatilan.* Kemudian lenyap dengan cepat dan semuanya berakhir, dan orang yang mencintainya tidak mendapatkan darinya selain penyesalan, kekecewaan, dan kerugian.

Adapun negeri akhirat maka dia adalah negeri yang sesungguhnya,* yaitu kehidupan yang sempurna yang termasuk konsekuensinya adalah badan penduduknya dalam puncak kekuatan, dan kekuatan mereka pada puncak keperkasaan, karena itu adalah badan dan kekuatan yang memang diciptakan untuk hidup, dan di sana terdapat segala sesuatu yang dengannya hidup menjadi sempurna dan berbagai kelezatan lengkap, yaitu hal-hal yang menggembirakan hati dan kesenangan badan berupa makanan, minuman, kebutuhan biologis, dan yang lainnya yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan bahkan belum pernah sekalipun terbetik dalam hati manusia.

"Seandainya mereka mengetahui"* niscaya mereka tidak akan mengutamakan dunia atas akhirat, dan seandainya mereka berfikir niscaya mereka tidak akan membenci negeri yang sesungguhnya dan mereka tidak akan mencintai negeri yang isinya hanya sesuatu yang melalaikan dan main-main.

Jadi hal itu menunjukkan bahwa sesungguhnya orang-orang yang mengetahui pasti akan mengutamakan akhirat atas dunia,* karena mereka mengetahui hakekat keadaan kedua negeri tersebut.

*📚 Tafsir as-Sa'di, hlm. 746*

Semoga bermanfaat.

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini : 

Rasulullooh Juga Berdagang

Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam

Kisah Nabi Luth as.

Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan

Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan

Perhiasan dalam Tiga Bahasa

Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana

Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik

Tiga Bahasa Bab Sekolahan

Hak Istri Dalam Rumah Tangga

Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud

Mendo'akan Orang Tua

Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni

Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang

Ciri Suami Pembawa Rejeki

Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh

Perilaku yang Sesuai Surat Yunus

Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan

Cara Melindungi Akun Whatsapp

Menghidupkan Sunnah

Infak dan Sedekah

Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah

Kandungan Surat An nisa dan Al maidah

Lailatul Qadar

Sholat Taubat

Menyembunyikan Kebaikan

Seputar Syirik

Beriman Kepada Nabi Muhammad

Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia

#griyakajiansunnah



Hikmah Berqurban