Skip to main content

Teguh Pendirian / Istiqomah

Bismillaah

Bismillah . Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Alhamdulillah Hari ini kita sampai pada QS 41. Fushshilat : 30-31. 

Surat cinta dari Allah  yang indah

*Rabbunallahu*

 *Summastaqomuw*

masyaAllah.. Maha suci Allah

Sering dengar kata *teguh pendirian atau Istiqomah* ..

sikap istiqomah menyangkut tiga hal, yaitu 

istiqomah dengan lisan, istiqomah dengan hati, dan istiqomah dengan jiwa. 

Lalu diwujudkan dalam perilaku dan perbuatan. 

Apa kata  Allah dengan perilaku yang istiqomah ? Mari kita simak FirmanNya. 

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, 'Tuhan kami adalah Allah,' kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (istiqamah) maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), 'Janganlah kalian merasa takut dan janganlah kalian bersedih hati dan bergembiralah kalian dengan (memperolah) surga yang telah dijanjikan pada kalian.'" (QS Fussilat [41]: 30).

Ayat tersebut menjelaskan dampak istiqamah dalam keimanan kepada Allah. Orang yang istiqamah dengan keyakinannya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan ia melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan- Nya, niscaya ia akan mendapatkan beberapa keistimewaan.

Di antaranya ialah mendapat kabar gembira dari malaikat bahwa ia tidak perlu takut atau bersedih hati, kapan pun dan dimanapun, baik di dunia maupun akhirat. Orang itu juga akan memperoleh kabar gembira bahwa ia mendapat jaminan surga dari Allah SWT, yakni surga yang sesuai dengan yang dijanjikan Allah kepadanya. Surga yang segala kenikmatan dan kebaikan ada di dalamnya.

Kemudian, Allah melanjutkan janjinya kepada orang itu, "Kamilah pelindung-pelindung kalian dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya (surga) kalian memperoleh apa yang kalian inginkan dan memperoleh apa yang kalian minta. Sebagai penghormatan (bagi kalian) dari (Allah) Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Fussilat [41]: 31-32).

Allah akan menjadi pelindung bagi orang yang istiqamah dengan keyakinannya, baik ketika ia masih di dunia maupun ketika ia sudah berada di alam akhirat. Melindunginya dari marabahaya, membantunya dalam segala hal, bahkan menyayanginya melebihi kasih sayang seorang ibu kepada bayinya.

Kunci untuk mendapat berbagai keistimewaan itu adalah Istiqomah dalam keimanan. Istiqomah berasal dari bahasa Arab yang akar katanya terdiri atas huruf qaf, wawu, dan mim, yang bisa berarti 'tegak lurus, sikap teguh pendirian, konsekuen, tetap dalam pendirian, lurus, dan benar'.

Namun, ketika kata ini ditambah dengan huruf alif, sin, dan ta' menjadi istiqamah maka akan mengandung makna li al talab, yang berarti 'permohonan yang disertai usaha untuk tetap kuat dalam mempertahankan pendirian'.

Jadi, istiqamah tidak hanya dikhususkan untuk orang yang sudah kuat dalam pendiriannya tetapi juga mencakup orang yang sedang berusaha untuk menjadi orang yang kuat pendiriannya.

Orang yang istiqamah dalam keimanannya adalah orang yang berusaha tetap teguh menjaga keyakinan akan keesaan Allah, tetap kokoh de ngan keyakinannya akan kebenaran agamanya, lalu berniat ,mengikrarkannya dengan lisan, dan mem prak tikkannya dalam laku perbuatan sehari-hari.

Keimanan yang selalu dilanggengkan seperti ini yang Rasulullah ajarkan kepada sahabatnya, Sufyan bin Abdullah al-Tsaqafi ketika memohon, "Wahai Rasulullah, ajarkan kepadaku suatu kalimat (hikmah) tentang ajaran Islam yang membuatku tidak perlu bertanya kepada siapa pun selain engkau." Rasulullah menjawab, "Katakan, 'Aku beriman kepada Allah,' lalu beristiqamahlah." (HR Muslim dan al-Nasai).. 

 Istiqomah 

Barakallahu fiikum

Semoga bermanfaat.

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini : 

Rasulullooh Juga Berdagang

Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam

Kisah Nabi Luth as.

Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan

Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan

Perhiasan dalam Tiga Bahasa

Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana

Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik

Tiga Bahasa Bab Sekolahan

Hak Istri Dalam Rumah Tangga

Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud

Mendo'akan Orang Tua

Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni

Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang

Ciri Suami Pembawa Rejeki

Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh

Perilaku yang Sesuai Surat Yunus

Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan

Cara Melindungi Akun Whatsapp

Menghidupkan Sunnah

Infak dan Sedekah

Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah

Kandungan Surat An nisa dan Al maidah

Lailatul Qadar

Mengatasi Malas Menuntut Ilmu

Sholat Taubat

Sunnah yang Terlupakan

Menyembunyikan Kebaikan

Seputar Syirik

Islam Telah Sempurna 

Beriman Kepada Nabi Muhammad

Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia

#griyakajiansunnah




Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.