Showing posts with label 10 hari terakhir. Show all posts
Showing posts with label 10 hari terakhir. Show all posts

Wednesday, October 28, 2020

I'tikaf

Menurut bahasa i'tikaf artinya menetapi sesuatu dan mengikat diri kepadanya. Sedangkan menurut istilah adalah menetapi masjid dan berdiam diri didalamnya dengan niat mendekatkan diri kepada Allaah SWT.

I'tikaf disyariatkan karena memiliki manfaat untuk mengikatkan hati supaya senantiasa mengingat Allaah, menyendiri dengan-Nya, menghentikan segala kesibukan yang berhubungan dengan mahluk serta memfokuskan diri untuk beribadah kepada Allaah SWT. 

Kemudian i'tikaf juga bermanfaat untuk membina jiwa dan melatihnya dalam mengerjakan ketaatan kepada Allaah SWT.

Untuk i'tikaf sendiri hukumnya sunnah, Allaah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 125, yang artinya :

" Bersihkan rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang rukuk dan yang sujud."

Dari Aisyah RA berkata :

" Bahwa Nabi SAW biasa beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan hingga beliau wafat." (Muttafaq Alaih)

Waktu i'tikaf tidak dibatasi pada waktu tertentu. Kapan saja seseorang menetap dimasjid dengan niat i'tikaf, baik lama maupun sebentar maka itu sudah disebut I'tikaf. Sedangkan i'tikaf paling utama adalah pada saat 10 terakhir bulan ramadhan, sebagaimana yang disebutkan hadist Aisyah diatas bahwa Nabi SAW biasa beri'tikaf pada 10 terakhir bulan Ramadhan hibgga beliau wafat.

Adapun waktu masuk pada tempat i'tikafnya yaitu sebelum matahari terbenam pada tanggal 20 Ramadhan. Sedangkan waktu keluarnya yaitu setelah matahari terbenam pada akhir Ramadhan.

Syarat - syarat I'tikaf, yaitu :

1. Dia muslim tamyiz dan berakal

2. Niat

3. Di Masjid yang didalamnya didirikan shalat jumat

4. Suci dari hadast besar

Sunnah-sunnah I'tikaf adalah untuk menyibukkan dirinya dengan amal ketaatan kepada Allaah SWT seperti shalat, membaca Al Qur'an, doa, taubat istighfar, d amala-amalan ketaatan lainnya yang dapat mendekatkan diri kepada Allaah SWT. 

Pembatal-pembatal i'tikaf :

1. Keluar dari masjid dengan sengaja tanpa ada keperluan yang mendesak.

2. Bersetubuh

3. Hilang akal

4. Haid dan nifas

5. Murtad

Semoga bermanfaat

Baca juga artikel terbaru kami klik disini

Thursday, May 23, 2019

LEBIH GIAT BERIBADAH DI 10 TERAKHIR RAMADHAN


Sudah menjadi pemandangan yang umum disaksikan, setiap kali ramadhan tersisa sepuluh hari, maka tidak sedikit dari kaum Muslimin yang lalai dan menyia-nyiakannya. 

Padahal jika kita kembali kepada tuntunan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, seharusnya 10 akhir ramadhan kita lebih bersungguh-sungguh dan lebih giat lagi untuk melakukan aktifitas ibadah.

Aisyah radiyallahu anha menuturkan :

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ

"Pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam lebih giat beribadah melebihi hari-hari selainnya."[1].

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ أَحْيَا اللَّيْلَ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ

"Ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memasuki sepuluh terakhir (Ramadhan), maka beliau menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya serta mengencangkan ikatan kain sarungnya."[2].

Makna "membangunkan keluarganya" (أيقظ أهله) : membangunkann mereka untuk mengerjakan sholat, dan bersungguh-sungguh dalam beribadah lebih dari biasanya.

Makna "mengencangkan kain sarung"(شد المئزر) : sebahagian ulama memaknainya dengan kesungguhan dalam beribadah lebih dari biasanya, ulama yang lainnya menyatakan bahwa maksudnya adalah fokus dan meningkatkan insensitas ibadah, dan adapula yang mengatakan, bahwa itu maksudnya menjauhi istri (tidak berhubungan suami-istri) agar dapat menyibukkan diri dengan berbagai ibadah.

Makna "menghidupkan malam-malamnya" (أحيا الليل) : menghabiskan sebahagian besar malamnya untuk mengerjakan sholat dan amalan lainnya, seperti berdzikir, berdoa, beristighfar, dan lain-lain.[3].

Semoga Allah Ta'ala senantiasa menganugerahkan taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat memaksimalkan ibadah di sepuluh akhir Ramadhan.

إنه ولي ذلك والقادر عليه وهو جواد كريم

Allahu a'lam
_______
📚 *Referensi* :
[1] HR. Muslim no 2009
[2] HR. Bukhari no 1884, Muslim no 2008
[3] Lihat Al-Minhaj Fii Syarhi Shohih Muslim, dan Fatwa Abdullah bin Sholfiq Adz-Dzufeiri di laman : http://miraath.net/~miraath/articles.php?cat=11&id=412


✍ *Ustadz Hilal Abu Naufal Al Makassary Hafizhahullah*
(Pengasuh Pondok Pesantren Darul Furqon Palopo)


Hikmah Berqurban