Walau banyak sekali keutamaan menjadi pedagang, namun Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga mewanti-wanti dengan keras para pedagang. Beliau bersabda: إِنَّ التُّجَّارَ هُمُ الْفُجَّارُ “Para pedagang adalah tukang maksiat” mendengar ini, para sahabat kaget dan bertanya: “Wahai Rasulullah, bukankah Allah telah menghalalkan jual-beli?”. Rasulullah menjawab, بَلَى وَلَكِنَّهُمْ يُحَدِّثُونَ فَيَكْذِبُونَ وَيَحْلِفُونَ فَيَأْثَمُونَ “Ya, namun mereka sering berdusta dalam berkata, juga sering bersumpah namun sumpahnya palsu”. (HR. Ahmad 3/428, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ahadits Shahihah, 1/707) Yang beliau maksud adalah para pedagang yang durjana, yang bermaksiat dalam usaha dagangnya. Dalam Al Mu’tashar (1/334), Imam Jamaludin Al Malathi Al Hanafi (wafat 803 H) berkata: “Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menyebut pedagang sebagai tukang maksiat secara mutlak karena demikianlah yang paling banyak terjadi, bukan berarti secara umum mereka demikian. Orang arab biasa mem