Al-'Allamah Muhammad bin Sholih Al-'Utsaimin رحمه الله dalam suatu kesempatan menasihatkan,
وإذا كان الإنسان من طبيعته التقصير والنقص والعيب؛ فإن الواجب على المسلم نحو أخيه أن يستر عورته ولا يشيعها إلا من ضرورة.
Dan jika (diketahui) bahwa seorang insan itu memang tabiatnya penuh kelengahan, kekurangan, serta aib. Maka sungguh wajib atas setiap muslim terhadap saudaranya, hendaknya ia menutupi aurat (aib)nya. Dan janganlah ia menyebarluaskannya kecuali ketika darurat (benar-benar mendesak diperlukan -penerj).
فإذا دعت الضرورة إلى ذلك فلابد منه، لكن بدون ضرورة فالأولى والأفضل أن يستر عورة أخيه؛
Adapun apabila kondisinya darurat pada hal itu, maka mau tidak mau (hendaknya disebarkan tentang kesalahannya -penerj). Akan tetapi jika kondisinya bukan darurat, maka yang pertama itu yang jauh lebih utama untuk menutupi aib saudaranya.
لأن الإنسان بشر ربما يخطئ عن شهوة ـ يعني عن إرادة سيئة ـ أو عن شبهة، حيث يشتبه عليه الحق فيقول بالباطل أو يعمل به، والمؤمن مأمور بأن يستر عورة أخيه.
Karena yang namanya orang itu hanyalah manusia biasa yang terkadang salah karena dorongan syahwat, yakni karena keinginan yang jelek atau karena kerancuan, dimana (terkadang) akan tersamarkan padanya kebenaran, sehingga ia mengucapkan ucapan yang batil atau mengamalkannya. Seorang mukmin itu diperintahkan untuk menutupi aib saudaranya.
Kitab Syarh Riyadhis Sholihin Hal. 6, Jilid 3, Cet. Daarul Wathon
Semoga bermanfaat.
Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini :
Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam
Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan
Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan
Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana
Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik
Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud
Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni
Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang
Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh
Perilaku yang Sesuai Surat Yunus
Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan
Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah
Kandungan Surat An nisa dan Al maidah
Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia
Comments
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.